Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Yakub Bernegosiasi dengan Kakaknya

Yakub Bernegosiasi dengan Kakaknya


Satu lagi pelajaran tentang negosiasi di Taurat yang merupakan strategi win-win yang jitu. Dalam bab sebelumnya kita menyebutkan bahwa Yakub mempertukarkan semangkup sup miju-miju dengan hak kesulungan dari kakak lakinya, Esau. Kisah ini (Kejadian 25:29-34) menceritakan Esau yang datang dari berburu (dan juga membunuh, menurut Midrash, Bereishit Rabbah 63-12) dan sedang ingin makan. Yakub menyiapkan sepanci sup miju-miju dan Esai minta tambah lagi. Yakub berkata, "Juallah hak kesulunganmu", yang mana dijawab oleh Esau bahwa dia tidak butuh hak kesulungannya dan siap menukarnya demi sup tersebut. Namun sebelum transaksi dijalankan, Yakub meminta Esau bersumpah bahwa dia memang akan menjual kesulungannya. Esau bersumpah dan kesepakatan terjadilah.

Di sini kita menemukan contoh klasik dari strategi win-win. Skenario negosiasi yang win-win akan bisa ditempuh saat kesepakatan adalah antara sesuatu yang sangat penting bagi suatu pihak namun tidak begitu penting bagi pihak lain. Dalam hal ini, Esau tidak memandang hak kesulungan sebagai sesuatu yang penting, dan menurut penafsiran (Rashi, Kejadian 25:32), dia tidak merasa mampu untuk memenuhi tuntutan dari hak kesulungan tersebut. Pada saat itu, bagaimana pun, semangkup sup miju-miju sangatlah penting baginya. Oleh karena itu dia dengan senang hati melakukan tukar menukar tersebut. Yakub juga sebaliknya juga akan dengan mudah memasak semangkuk sup lagi; tetapi hak kesulungan tersebut akan memberikannya jaminan posisi tinggi di dalam sukunya serta untuk melanjutkan kepentingan khusus dari ayahnya, Ishak. Bagi Yakub, membeli hak kesulungan dengan semangkuk sup adalah kesepakatan yang sangat bagus.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara