Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Menjadikan Bisnis Anda Tempat Pribadi untuk Beribadah

Menjadikan Bisnis Anda Tempat Pribadi untuk Beribadah


Tidak diragukan lagi bahwa tipe wirausaha yang kita lakukan mempengaruhi perasaan kita tentang berbisnis. Kita menghabiskan sebagian besar waktu terjaga untuk mencari kehidupan. Jika kita mampu membuat mulia prosesnya, hal itu akan menjadi keuntungan besar—akan membuat keseluruhan prosesnya memuaskan dan tentunya menyenangkan. Konsepnya di sini sederhana. Menurut para guru kebatinan besar, niat adalah intinya. Pada kenyataannya, menurut beberapa kisah dalam Taurat, niat menjadi awal dari perbuatan. Sebagai contoh, doa yang dilakukan tanpa niat yang baik menjadi tak berarti. Niat kadang-kadang mengalahkan perbuatan.

Dengan mengambil objek fisik dan meniatkan untuk menggunakannya dalam fungsi yang diinginkan Tuhan, kita telah mengangkat objek tersebut dan menempatkannya pada lingkaran spiritual. Pikirkanlah tentang sepotong kue keju. Jika kita makan kue tersebut dengan rakus dan berkonsentrasi hanya tentang seberapa enak rasanya untuk kita, kita tidak melakukan hal lain selain menambahkan gula dan lemak ke dalam tubuh kita. Tetapi jika kita memakan kue dengan memikirkan bagaimana menggunakan energi yang diberikannya untuk kebaikan, kita telah memuliakan dan mengangkat perbuatan makan sepotong kue tersebut. Analogi yang sama jika kita pergi ke tempat senam untuk menjaga kesehatan agar kita bisa berdoa lebih baik atau menolong orang lain, dan kita memikirkan hal tersebut selama berolahraga, kita telah memuliakan pengalaman tersebut. Dalam tindakan yang sama, saat melakukan bisnis, kita dengan sadar memikirkan bahwa kita akan menggunakan 10 persen dari uang yang didapat utnuk membuat dunia lebih baik atau lebih sadar akan Tuhan, kita telah mengubah tempat kerja kita menjadi tempat beribadah. Dan Taurat menjanjikan kita bahwa dengan melakukan hal ini, kekayaan kita akan bertambah.


Intisari untuk Bisnis: Pergi bekerja bisa sama memuaskannya dengan pergi ke tempat ibadah. Kenyataannya, dengan menjadi wirausaha spiritual, Anda menjadi tuan dari tempat beribadah Anda sendiri—yaitu bisnis Anda. Dengan cara ini, proses mencari uang diperkuat oleh Energi Semesta. Ia menjadikannya mudah untuk dicapai dan sangat menguntungkan.

Intisari untuk Pribadi: Jika Anda menambahkan spiritualitas dalam hidup Anda, ingatlah bahwa kekuatan niat adalah sangat penting. Apa pun yang Anda lakukan harus memiliki dasar manfaat yang melampaui pencarian kepuasan egoistis dan narsistis. Kesadaran tentang hal ini mengilhami setiap aspek hidup Anda untuk lebih spiritual.



Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau