Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Jalan Para Bijak: Menemukan Keseimbangan Yang Tepat Dari Kepribadian Untuk Berhasil Dalam Bisnis

Jalan Para Bijak: Menemukan Keseimbangan Yang Tepat Dari Kepribadian Untuk Berhasil Dalam Bisnis


                                                 Bab 9

                                      JALAN PARA BIJAK

Menemukan Keseimbangan yang Tepat dari Kepribadian untuk Berhasil dalam Bisnis



Dia tidak boleh melepas kendali kemarahan, atau membiarkan nafsu menguasainya.
                     —MAIMONIDES, PEDOMAN  BAGI ORANG YANG KEBINGUNGAN


Dalam Bab 2 kita membicarakan tentang bagaimana menemukan keinginan dan gairah sejati, dan bagaimana hal itu bisa memacu motivasi kita ke depan. Ini tidak untuk dicampuradukkan dengan apa yang akan kita kemukakan di sini. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi seseorang adalah mengatasi desakan emosi yang bisa merusak semuanya. Saat dihadapkan pada godaan yang berpotensi merusak, kita bisa terjebak dengan perasaan yang tidak semestinya antara senang atau bernafsu. Saat disalahi orang lain, kita bisa mengalami dorongan kuat untuk membalas. Saat menjumpai keberhasilan orang lain, kita mungkin merasakan iri yang kuat. Dan saat kita marah, mungkin kita merasakan dorongan untuk ngambek. Meskipun dorongan bertindak karena desakan emosi sangat kuat, sering kali itu bukanlah yang terbaik. Saat kita menanyakan (dan dijawab) dalam Ethics of the Fathers 4:1, "Siapakah orang yang kuat? Orang yang mengalahkan hatinya". Ini berlaku dalam bisnis maupun kehidupan. Saat kita dihadapkan pada sediaan yang tampaknya terjual dengan sangat lambat, kita mungkin merasa khawatir kehilangan keuntungan, yang mungkin akan mendorong kita mengambil keputusan yang terburu-buru dan tidak bijaksana. Atau saat pesaing membuka toko di dekat toko kita, kita mungkin merasa harus bermusuhan. Mengikuti reaksi emosional murni bukanlah menjadi jalan terbaik yang harus diambil.

Menurut Talmud, setiap manusia selalu dalam keadaan berjuang di antara dua kekuatan yang berhadapan. Yaitu yetzer ha'tov (kecenderungan positif) dan yetzer ha'ra (kecenderungan negatif). Kecenderungan positif terutama diarahkan oleh kecerdasan rasional dan kecenderungan negatif diarahkan hampir semuanya oleh desakan emosi. Coba ingat-ingat lagi sebuah dilema besar yang pernah Anda alami. Apakah Anda merasakan tarikan emosi di satu sisi dan tarikan rasional di sisi lain? Sangat sering saat Anda menganalisis dua sisi dilema tersebut, Anda bisa membaginya menjadi seperti ini: emosi lawan rasio.

Kebanyakan orang tidak menyadari pertarungan yang terjadi antara emosi dan rasio dalam diri mereka sendiri. Sering apa yang kita inginkan bukanlah hal yang masuk akal. Filsuf Yahudi besar pernah mendefinisikan kebebasan memilih sebagai kemampuan untuk memilih antara tekanan rasio dan dorongan emosi. Ini berlaku pada semua aspek kehidupan. Emosi kita mungkin menyuruh kita melakukan hal yang akan menghancurkan bisnis dan kehidupan pribadi kita. Rasio bisa menghentikan kita untuk bertindak yang membahayakan baik secara personal maupun dalam hal keuangan. Salah satu kunci untuk sukses adalah kemampuan untuk mengambil keseimbangan yang tepat antara desakan emosi dan bujukan rasio.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi



Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau