Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Ada metode yang sama dalam taktik negosiasi dari Abraham dan Musa. Perhatikanlah bahwa keduanya memulai negosiasi dengan pertanyaan. Bukan dimulai dengan penawaran, dan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan tepat sasaran pada apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Abraham bertanya apakah Tuhan akan membinasakan orang baik bersama orang jahat, dan oleh karenanya mengisyaratkan adanya masalah keadilan. Musa bertanya kepada Tuhan mengapa Dia menunjukkan mukjizat-mukjizat luar biasa untuk membawa kaum Yahudi keluar dari Mesir kalau hanya untuk dibinasakan kemudian, mengindikasikan sebuah masalah tentang persepsi kekuasaan. Abraham dan Musa masing-masing mengajukan pertanyaan mereka yang memerlukan jawaban yang bagus.
Ini adalah strategi ulung untuk digunakan dalam negosiasi. Harry Mills menulis di bukunya The Streetsmart Negotiator (Amacom, 2007), "Pertanyaan adalah salah satu sarana komunikasi jitu yang bisa digunakan oleh para perunding". Mengajukan pertanyaan dalam negosiasi mempunyai dua keuntungan. Melalui pertanyaan, maksud bisa tersampaikan tanpa harus berkonfrontasi dan terlihat tidak hormat, dan pertanyaan menyebabkan orang berpikir lebih dalam tentang kemungkinan kesalahan dalam posisi mereka. Jika jawaban yang bagus diberikan, hal itu memberi pihak lain kesempatan untuk menjelaskan situasi mereka dengan lebih baik. Dan yang terakhir, bertanya bisa mengelakkan kemungkinan keliru asumsi tentang kebutuhan dan dorongan utama dari pihak lain.
Sebagai tambahan, baik Abraham dan Musa telah membangun kepercayaan dengan Tuhan, yang mengetahui bahwa keduanya adalah orang-orang yang beriman kepada-Nya dan selalu bertindak saleh dan berpikir matang-matang. Mereka berdua memiliki rekam jejak sebagai orang setia dan patut dipercaya, dan hubungan pun menjadi sangat baik. Jika tidak ada kondisi seperti ini pada diri mereka, tidak akan ada negosiasi sama sekali.
Dapat dipercaya adalah sangat penting dalam negosiasi apa pun, terutama saat berhubungan dengan urusan dana yang besar. Jika tidak ada rasa percaya antara pihak-pihak yang bernegosiasi, tidak akan ada landasan untuk suatu hubungan yang baik. Dan tentu tidak pula untuk suatu transaksi. Rasa percaya dibangun dalam jangka waktu lama dan bisa juga timbul setelah beberapa kali melakukan transaksi atau timbul karena adanya reputasi yang baik sebelumnya. Apa pun urusannya, menumbuhkan rasa percaya harus dijadikan prioritas untuk siapa pun yang ingin berhasil dalam bernegosiasi. Harry Mills menuliskan "Orang dengan reputasi penipu tidak akan dipercaya—meskipun mereka mengatakan kebenaran. Oleh karena itu, para perunding profesional mati-matian melindungi reputasi mereka dalam kejujuran".
Intisari untuk Bisnis: Jika Anda menginginkan sesuatu yang tak dapat dijangkau dengan baik, akan lebih bijak jika tidak mengatakannya secara langsung. Ada cara lain: ajukanlah pertanyaan tertentu yang akan membuat pihak lain sadar dengan sendirinya tentang hal yang Anda inginkan. Sering kali dengan menjawab pertanyaan tersebut, pihak lain akan menjelaskan posisi mereka kepada Anda atau mereka akan mengerti kesalahan posisinya dan kemudian mendekatkan diri kepada posisi yang Anda inginkan.
Intisari untuk Pribadi: Sadarilah bahwa membangun kepercayaan dalam hubungan pribadi akan membutuhkan waktu. Namun tanpa kepercayaan, tak akan ada hubungan baik. Bersabarlah dan berupayalah untuk membangun kepercayaan, penghargaan, dan persahabatan dengan orang-orang dalam hidup Anda.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment