Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
4. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan memberi sejumlah ketidaksamaan dan perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara lebih sederhana, perbandingan menunjukkan kesamaan antara barang-barang dalam kelas yang sama, sebaliknya analogi menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua barang atau hal yang berlainan kelasnya. Bila seorang mengatakan: "Awan dari ledakan bom atom itu, membentuk sebuah cendawan raksasa", maka perbandingan antara awan ledakan atom dan cendawan merupakan sebuah analogi, sebab kedua hal itu sangat berbeda kelasnya, kecuali kesamaan bentuknya.
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal umum. Perhatikan contoh berikut:
"Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru; tiap cabang kemudian bertunas dan bertumbuh menjadi cabang-cabang baru. Cabang-cabang yang baru itu kemudian mengeluarkan ranting-ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula pencabangan pada bahasa.Tetapi harus diingat bahwa antara pencabangan bahasa dan pencabangan sebatang pohon terdapat suatu perbedaan. Setelah sebuah bahasa bercabang, maka antara bahasa-bahasa yang baru itu masih terdapat kontak timbal-balik. masih terjalin pengaruh mempengaruhi antara kedua bahasa itu. Lain halnya dengan cabang-cabang pohon, sekali tumbuh menjadi sebuah cabang atau ranting yang terpisah, ia tidak menghiraukan lagi nasib cabang atau ranting-ranting lainnya".
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment