Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Bab 7
KEWIRAUSAHAAN SPIRITUAL
Menemukan Kemuliaan dalam Pekerjaan Anda
Yang terbaik dari buah bungaran (buah pertama) hasil tanahmu haruslah kau bawa ke dalam rumah TUHAN (Yahweh-Ibrani), Allah (elohim-Ibrani)-mu."—KELUARAN 23:19
Banyak dari kita yang telah menjadi kaya raya, berhasil secara finansial namun sangat tidak bahagia. Dan kita sering terheran-heran tentang hal ini meskipun sebenarnya jelas bukan hal yang aneh. Budaya Barat mengajarkan kita bahwa keberhasilan dalam kekayaan adalah pintu menuju kebahagiaan. Ungkapan lama mengatakan bahwa lebih banyak uang, hidup lebih senang. Kapitalisme menjanjikan standar gaya hidup yang tinggi serta penghargaan berupa materi bagi mereka yang cerdik dan berpartisipasi penuh dalam permainan bisnis ini.
Masalahnya ketika permainan ini terus berjalan, para pemainnya jarang yang bisa menemukan kebahagiaan dan kepuasan di tengah tumpukan benda yang pelayanan yang mereka nikmati. Mereka sering merasa bahwa mereka belum memiliki semuanya dan hal ini tidak membawa pada kebahagiaan yang mereka cari. Untuk memenuhinya mereka justru terus mencari lebih banyak harta. Saat mereka tertekan dan merasakan kehampaan dalam diri, mereka pergi ke mall untuk membeli sesuatu. Kadang hal ini menolong untuk sementara, namun mereka membeli untuk memiliki sesuatu sebagai penangguhan sementara atas rasa sakit batin yang mereka rasakan—penghilang rasa sakit pada gejala dari depresi dan bukan pada sumber utamanya. Dalam waktu singkat, kekosongan diri akan kembali hadir.
Di Bab 2 dibicarakan bahwa kepuasan dan kebahagiaan sejati terjadi hanya jika kita mengikuti inner will dan gairah sejati. Dan kenyataannya, banyak orang di zaman sekarang mencari sebuah alternatif yang tampaknya pelipur diri dari kekayaan. Sebagian dari mereka masuk ke sektor nonprofit atau menjadi pekerja keagamaan. Sebagian lagi berbelok arah ke mode baru bernama wirausaha sosial. Bab ini akan mempelajari tiga model dari kewirausahaan dan memberikan sebuah pandangan alternatif bagaimana kita bisa mengubah kegiatan mencari uang menjadi sebuah pencarian diri dan, sebagai hasil sampingannya, menjadi lebih kaya lagi.
Pertama, sangat penting untuk menekankan bahwa pandangan Taurat tentang mencari uang adalah hal yang baik. Akan kita lihat bahwa mengambil keuntungan bisa dipandang sebagai hal yang saleh dalam kondisi tertentu. Menjadi kaya dipandang sebagai keberhasilan di dalam Taurat. Calon imam besar di rumah sembahyang Yahudi di Yerusalem, misalnya, haruslah orang yang kaya raya sebagai salah satu persyaratan kualifikasinya. Alasan untuk hal ini adalah bahwa keberhasilan finansial seseorang sering merupakan keberhasilan dalam bidang lain pula, dan oleh karena itu orang tersebut akan menjadi administratur serta pengambil keputusan yang baik. Sebagai tambahan, harta dipandang sebagai tanda bahwa Tuhan memberi kepercayaan pada orang tersebut, yang dilimpahi-Nya dengan berkah kekayaan. Kita akan membicarakan dalam bab ini bahwa pencapaian spiritual dan finansial tidak hanya sejalan, tetapi keduanya sebenarnya berjalan saling mendukung. Kita akan memperlihatkan kepada Anda, para pengusaha, bagaimana mengubah pencarian kekayaan menjadi hal spiritual.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment