Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Panduan Singkat Meditasi Yahudi

Panduan Singkat Meditasi Yahudi


                                                          Lampiran

                             PANDUAN SINGKAT MEDITASI YAHUDI



Mendengar kata "meditasi" mungkin memunculkan bayangan tentang pendeta Zen yang duduk di atas bunga teratai. Namun hal ini bisa juga terjadi pada orang Yahudi saleh yang sedang berdiri di samping pohon dalam hutan dan bergumam sendirian. Meditasi memiliki tradisi panjang dan dalam di Yudaisme. Banyak tradisi tersebut yang ikut musnah ketika terjadi holocaust dan pengusiran kaum Yahudi dari Eropa Timur sehingga mereka menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Sekarang telah kembali. Saat banyak Yahudi di Barat menoleh pada agama-agama dari Timur sebagai salah satu cara untuk terhubung kembali pada spiritualitas, sebagian dari mereka menemukan tradisi meditasi yang serupa dengan apa yang mereka warisi sebelumnya.

Meditasi Yahudi berbeda dari praktik meditasi lainnya. Meditasi lainnya bertujuan untuk "mengosongkan pikiran". Meditasi Yahudi lebih peduli dengan memusatkan dan menghubungkan pikiran. Memang ada kesamaan nilai dengan meditasi lainnya, yaitu tujuan utamanya adalah mengambil kendali dari proses pemikiran, dan akhirnya mengendalikan pikiran kita.

Taurat mengenali pikiran sebagai sarana yang sangat kuat. Para Kabbalis—penganut aliran kebatinan Kabbalah, menyatakan bahwa pengendalian pikiran adalah kunci dari pengendalian semua aspek kehidupan kita. Metode untuk mencapai hal ini adalah dengan memusatkan pikiran pada satu gagasan sampai Anda terhubung dengan hal itu secara mendalam, begitu dalam sehingga gagasan tersebut menjadi bagian dari diri Anda. Saat ini tercapai, Anda akan bisa bertindak sejalan dengan gagasan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuannya adalah untuk memiliki gagasan tersebut sepenuhnya—menyatakan diri sebagai pemilik dari gagasan tersebut. Sering kita mendengar atau membaca tentang sebuah gagasan dan segera melupakannya. Di kesempatan lain, kita mendapatkan sebuah gagasan sampai-sampai kita merasa bahwa itu adalah gagasan kita sendiri. Saat hal itu terjadi, gairah yang kita rasakan adalah murni.

Di sinilah terdapatnya perbedaan antara definisi oleh dunia sains tentang "pengetahuan" dengan apa yang didefinisikan oleh Taurat. Kita bisa belajar sesuatu dan memahaminya, tetapi pengetahuan tidak mesti memberikan dampak pada kehidupan kita. Memahami teori Albert Einstein tidak serta merta berdampak praktis dalam kehidupan kita—gagasan tersebut tetaplah bersifat akademis. Taurat mendefinisikan pengetahuan secara berbeda. Taurat mengatakan bahawa Adam "mengenal" Hawa. Kata "mengenal" yang termasyhur sebagai padanan halus dari hidup bersama. Tetapi mengapa "mengenal" digunakan untuk kisah Adam dan Hawa dan bukan menggunakan istilah lainnya—seperti coming upon (bertemu secara kebetulan), yang digunakan di tempat-tempat lainnya dalam Alkitab?

Jawabannya adalah bahwa Adam dan Hawa telah secara bersama mencapai keakraban sejati. Melalui perilaku seksual, mereka telah berhubungan satu sama lain secara mendalam—sebagaimana dikatakan di Taurat, mereka menjadi sedaging. Dari pandangan Taurat, mengetahui sesuatu berarti terhubung dengan hal itu secara sangat dalam. Dalam Taurat ada beda antara mengerti sesuatu dengan memiliki pengetahuan akan sesuatu. Mengerti tentang suatu gagasan berarti Anda secara kognitif sadar akan hal itu. Mengetahui tentang sebuah gagasan berarti bahwa gagasan telah menjadi bagian dari Anda dan Anda mengenalinya sebagai milik Anda sendiri.

Oleh karena itu tujuan dalam buku ini bukan hanya untuk mengerti gagasan yang ada di sini, tetapi lebih untuk benar-benar terhubung dengan gagasan itu hingga Anda merasakan memilikinya. Jadi jika Anda berbincang dengan teman, rekan kerja, dan keluarga tentang gagasan dalam buku ini, Anda harus bisa menggambarkannya dengan mengatakan, "Saya membaca gagasan yang menarik dalam sebuah buku". Anda harus bisa menghubungkan gagasannya seakan itu milik Anda sendiri. Anda harus mampu berdebat dan menjelaskan gagasan tersebut seakan-akan Andalah yang memunculkan gagasan itu pertama kali. Jika Anda merasa terhubung dengan gagasan dalam buku ini hingga sejauh itu, mereka akan menjadi bagian dari diri Anda. Saat hal itu terjadi, Anda akan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip mereka tanpa harus secara sadar memaksa diri Anda untuk itu. Meditasi perenungan adalah sarana yang akan membantu Anda mengintegrasikan gagasan eksternal ke dalam diri Anda yang paling dalam. Saat Anda merenungkan sebuah topik, Anda akan terhubung secara mendalam dengan topik tersebut.

Biasanya pikiran digunakan untuk mengerti tentang segala hal. Meditasi perenungan menggunakan pikiran untuk terhubung dengan ide yang telah sebelumnya dimengerti. Dengan merenungkan gagasan yang telah dimengerti tersebut, gagasan tersebut akan meresap ke dalam pikiran hingga berdampak pada emosi. Melalui perenungan, kita bisa menjadi bergairah akan suatu gagasan.

Maka dari itu sasarannya adalah untuk membuat sebuah gagasan menjadi bagian dari hidup Anda dan terhubung secara sangat mendalam dengan gagasan tersebut. Hal di bawah ini akan menjelaskan cara melatih meditasi perenungan ini.

Namun sebelumnya perlu ada peringatan sebelumnya. Tidak perlu berkecil hati jika latihan ini tidak langsung berhasil pada awalnya—perlu waktu untuk membiasakan pikiran Anda agar fokus sepenuhnya pada satu arah. Disarankan Anda mulai latihan ini selama dua menit setiap hari dan menambahkan lima belas hingga tiga puluh detik setiap kali Anda berlatih meditasi ini (lima belas menit menjadi sasaran yang cukup baik).

Sekarang Anda telah siap untuk memulai. Pertama, ambil ruangan yang tenang di mana Anda tidak akan terganggu saat Anda ingin bermeditasi. Di mana pun Anda memutuskan untuk berlatih, pastikan Anda sedang dalam kondisi tenang sepenuhnya. Anda bisa berfokus pada gerakan nafas untuk membantu Anda menjadi tenang. Sekarang putuskan bab mana dari buku ini yang ingin Anda meditasikan dan menerapkannya dalam bisnis atau kehidupan Anda. Setelah itu pilihlah apa yang di dalam hidup Anda ingin Anda ubah. Pikirkan bagaimana metode kerja Anda saat ini yang merugikan Anda dan bisnis Anda dan seperti apa Anda ingin menggantinya berdasarkan gagasan yang Anda pelajari dan mengerti (mengerti adalah kuncinya: pastikan Anda mengerti gagasan tersebut dengan baik sebelum memulai proses meditasinya) dari pilihan bab di buku ini. Gunakan tips-tips meditasi di setiap akhir bab sebagai arahan untuk meditasi yang Anda jalankan. Sekarang ungkapkan konsep yang Anda ingin meditasikan dalam tiga hingga tujuh rangkaian kata. Contohnya Anda mungkin menggunakan rangkaian kata "Kerendahan hati penting bagi bisnis". (Gunakan meditasi di setiap akhir bab untuk membantu Anda dalam menemukan rangkaian kata yang tepat).

Saat Anda menjadi tenang sepenuhnya, batin Anda mulai menjelajah—bermacam pikiran akan masuk dan mencoba mengendalikan prosesnya. Saat hal ini terjadi, fokuslah kembali kepada gagasan—dan rangkaian kata tadi—yang Anda ingin meditasikan. Ingatlah terus rangkaian kata tersebut. Biarkan batin Anda mengulang rangkaian kata tersebut lagi dan lagi. Anda bisa melafalkannya atau mengatakan rangkaian kata tersebut secara perlahan jika dikehendaki.

Sekarang Anda siap untuk memasuki tiga tahap meditasi. Menurut para guru kebatinan, ketiga tahap perenungan tersebut adalah:
  1. Chochmah—kebijaksanaan.
  2. Binah—pemahaman.
  3. Daat—pengetahuan (yaitu keterhubungan).
Tahap pertama: chochmah—kebijaksanaan. Untuk hal ini, renungkan saja rangkaian kata yang Anda ulang-ulang tersebut. Pastikan untuk tidak membiarkan pikiran-pikiran lain berseliweran mengganggu fokus Anda pada rangkaian kata yang Anda ulang tersebut—Anda mungkin bisa terus mengucapkan rangkaian kata tadi untuk membantu fokus Anda. Fokuslah terus pada rangkaian katanya—pada setiap katanya dan maknanya bagi diri Anda. Jangan biarkan pikiran lain memutuskannya. Kalau pikiran lain masuk, ucapkan rangkaian kata tersebut sedikit lebih keras untuk mencegah pikiran tadi masuk dan konsentrasikanlah pada rangkaian kata tadi lebih dalam lagi. Dalam dua menit berlangsung Anda sudah akan siap untuk ke tahap selanjutnya.

Tahap kedua: binah—pemahaman. Mulailah pikirkan tentang semua detail yang mewakili makna rangkaian kata yang diucapkan. Sekarang Anda bisa menggunakan pikiran lain untuk melengkapi proses perenungan ini. Jika ada pikiran lain yang memasuki batin Anda, gunakanlah untuk memperkuat konsep yang sedang Anda meditasikan. Jadi jika pikiran tentang mobil, misalnya, masuk ke batin Anda, gunakan gagasan tentang mobil untuk terus berproses dalam merenung tentang konsep-konsep yang Anda ambil dari buku ini. Misalnya, saat Anda merenungkan gagasan tentang kerendahan hati dan bayangan tentang mobil baru masuk ke dalam batin Anda, pikirkanlah bagaimana mobil baru akan mempengaruhi kerendahan hati Anda. Berdasarkan konsep kerendahan hati yang Anda temukan dalam buku ini, apakah mobil baru akan membuat Anda lebih rendah hati ataukah sebaliknya? Lakukanlah hal ini selama setidaknya satu menit. Saat Anda melakukan ini, Anda akan merasakan besarnya gagasan tersebut; dan akan menjadi semakin jelas bagi Anda betapa sangat menolong dan bergunanya gagasan tersebut bagi Anda dan bisnis Anda. Jika hal ini dilakukan dengan benar, Anda akan mulai merasakan sensasi gairah emosi tentang gagasan tersebut. Saat semenit selesai, otomatis Anda akan siap memasuki tahap ketiga.

Tahap ketiga: daat—terhubung. Saat Anda meneruskan perenungan tentang detail gagasan tersebut, Anda mulai merasa terhubung dengannya. Anda akan merasa tak sabar untuk segera menerapkannya pada kehidupan dan bisnis. Anda akan mulai merasakan bahwa gagasan ini adalah milik Anda sepenuhnya. Anda pasti sudah merasakan sangat termotivasi untuk menjalankannya dan membuatnya bagian dari hidup Anda, dan bagian dari cara bekerja Anda. Biarkan perasaan tadi terhubung dengan konsep tersebut hingga menetap dalam diri Anda.

Akhirnya, sekarang Anda telah termotivasi, ingatkan diri Anda tentang hal-hal positif yang Anda ingin capai atau perilaku negatif yang ingin Anda hentikan. Sekarang pikirkan hal itu menggunakan tahap satu, chochmah atau kebijaksanaan. Sekali lagi, untuk membantu Anda meletakkan jangkar pikiran tersebut ke dalam batin Anda, Anda bisa juga melafalkannya terus menerus. Anda saat ini bisa mengulangi proses tersebut, dengan melangkah lebih dalam dan menghubungkan diri lebih dekat dengan gagasan yang Anda ingin satukan dalam bisnis dan hidup Anda. Cobalah lakukan hal ini setiap hari. Sisihkan waktu tertentu dalam jadwal Anda sehari-hari untuk melakukan meditasi perenungan. Akan baik juga untuk memegang satu gagasan dari buku ini setidaknya selama seminggu agar bisa menghasilkan perubahan sebelum gagasan lain dijalankan. Ini adalah alat yang sangat kuat untuk memastikan perubahan positif dalam setiap aspek kehidupan.

Semoga berhasil.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau