Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Salah satu lelang tersengit dalam sejarah perusahaan di Amerika adalah saat peristiwa penjualan Chrysler Corporation di bulan-bulan awal 2007. Pemenangnya, yaitu Cerberus Capital berhasil karena strategi negosiasinya yang kreatif telah memastikan semua pihak yang terlibat mencapai tujuan mereka. Mereka dapat melakukan ini karena mereka mengerti sepenuhnya kebutuhan dari pihak-pihak tersebut.
Cerberus Capital didirikan awal 1990-an oleh sekelompok veteran Wall Street yang tidak hanya ingin menanamkan saham di berbagai perusahaan, tetapi juga mengakuisisi perusahaan lain yang bermasalah, memperbaiki operasinya, dan mendapatkan untung dari kenaikan nilai perusahaan tersebut. Mekanisme kerja yang mereka ciptakan, dana ekuitas swasta, menjadi sangat populer di awal tahun 2000-an dan mendapatkan guyuran milyaran dolar investasi pada waktu itu.
Perusahaan investasi swasta memiliki reputasi menyeramkan karena sering merumahkan ribuan orang demi mempertahankan return on investment. Beberapa melakukan hal ini, tapi tidak semuanya. Cerberus Capital contohnya, dengan sukses memperbaiki banyak perusahaan tanpa terlalu banyak merumahkan karyawannya atau pun merugikan perusahaan-perusahaan tersebut dalam jangka panjang.
Tapi hal ini tidak menghentikan para pendiri perusahaan tersebut untuk menyebutnya sebagai serigala-berkepala-tiga yang menurut mitologi Yunani adalah penjaga pintu neraka. Mereka ingin menggunakan sebutan menakutkan tersebut dalam bisnis mereka sebagai bahan yang menguntungkan untuk bernegosiasi dengan pesaing dan serikat pekerja. Sebagaimana dituturkan oleh salah satu pucuk pimpinan Chrysler pada majalah Portfolio, "Bukanlah kebetulan kalau mereka tidak menamakannya sebagai anak-anjing-berbulu-imut".
Saat para eksekutif Daimler Chrysler di bulan Februari 2007 mengumumkan bahwa unit usaha Chrysler akan dijual, hal ini mengejutkan para pengamat otomotif. Daimler sebagai induk perusahaan dari Mercedes membeli perusahaan Amerika yang merugi tersebut di tahun 1999 seharga $37 miliar. Semua memujanya sebagai awal dari perusahaan super bertaraf internasional yang akan memperluas usahanya di kedua benua dan meningkatkan keuntungannya. Ternyata justru sebaliknya, menjadi perusahaan merugi bertaraf internasional. Di saat Mercedes terus membukukan keuntungan besar di ceruk pasar kelas atas, Chrysler mengalami kecenderungan menurunnya bisnis truknya dan beban keuangan besar dari 90.000 pensiunannya. Hutang pensiun menjadi sedemikian tinggi hingga sering mendapat celetukan sebagai perusahaan pensiun yang punya divisi usaha mobil.
Di awal 2007, sangat jelas bagi para pengamat bahwa perkawinan Chrysler/Daimler bukanlah keputusan yang benar. Daimler dengan tegas menyatakan keinginannya untuk melepas si saudara Amerikanya dengan cara apa pun yang mungkin dilakukan.
Di bulan Maret, penawaran dimulai. Sekelompok perusahaan investasi swasta, termasuk sang raksasa Blackstone and Tracinda Corp., unit usaha investasi dari miliarder Kirk Kerkorian, mengikuti lelang murah yang nilainya diperkirakan $5 miliar. Sang pesaing yaitu General Motor juga terdengar akan mengikuti lelang ini.
Kemudian Cerberus Capital memulai harga penawarannya. Di permukaan, penawaran mereka tampaknya tertinggi: $7.8 miliar. Kenyataannya, hampir semua dana tersebut tidak dibayarkan pada Daimler, tetapi ditanamkan kembali ke Chrysler. Kalau dana Chrysler yang disimpan di bank (sebesar lebih dari $4 miliar) dimasukkan hitungan, maka justru kelihatan bahwa Daimler-lah yang sebenarnya membayar Cerberus Capital untuk memiliki Chrysler.
Bagaimana mungkin para eksekutif Daimler menyepakati transaksi yang begitu baik hati kepada Cerberus Capital? Karena adanya kesepakatan-kesepakatan lain yang dihubungkan dengan persetujuan dari kontrak serikat pekerja baru dengan United Auto Workers (UAW), yang dijadwalkan untuk dinegosiasikan lebih lanjut di musim gugur nanti. Kalau kontrak tersebut nantinya tidak dapat disepakati, penjualan tersebut akan dibatalkan dan Chrysler akan kembali dimiliki oleh Daimler.
Semua peserta lelang mengetahui kalau sampai terjadi pemogokan Chrysler bakal berdarah-darah. Maka kunci dari kesepakatan apa pun dalam penjualan ini akan tergantung pada negosiasi dengan UAW. Dan Cerberus Capital menawarkan sesuatu yang tidak ditawarkan oleh peserta lelang yang lain: kerjasama yang baik dengan UAW.
Sebagai persiapan untuk lelang, para eksekutif Cerberus Capital (termasuk beberapa eksekutif Chrysler yang mereka pekerjakan sebagai penasihat) bertemu dengan pimpinan serikat dan membuat hubungan baik dengan mereka. Meskipun tidak ada perjanjian yang dibuat, mereka telah saling bertukar gagasan memperkirakan bakal seperti apa kontrak UAW yang baru nantinya. Saat tiba waktunya Daimler melakukan tinjauan atas berbagai penawaran yang masuk, para pimpinan UAW memberitahu mereka bahwa penawaran yang masuk, para pimpinan UAW memberitahu mereka bahwa mereka tidak akan menentang pembelian oleh Cerberus Capital. Motivasi utama Daimler adalah membuang Chrysler bersama pengaruh buruknya pada laporan keuangan. Cerberus Capital mempersiapkan segalanya dengan baik dan memastikan dirinya memahami kebutuhan Daimler sebelum mereka memulai negosiasi. Karena perusahaan ini memahami benar apa yang diinginkan Daimler, ia memberikan satu-satunya penawaran yang menghormati kontrak perjanjian dengan serikat kerja, dan oleh karena itu ia yang memenangkan pembelian ini.
Di bulan September 2007, Chrysler dengan pemilik barunya Cerberus Capital, duduk bersama perunding dari UAW dan bernegosiasi dengan alot untuk mencapai kesepakatan. Dan memang terjadilah pemogokan menentang Chrysler. Namun pemogokan berlangsung hanya satu hari dan kontrak baru untuk tiga tahun ke depan akhirnya disepakati. Hal ini mencengangkan para pengamat yang mengira bakal terjadi pergulatan antara pemilik dana dari Wall Street dengan serikat pekerja.
Belum begitu jelas apakah Chrysler akan mampu memperbaiki kondisinya, tetapi telah jelas terlihat bahwa pemilik baru dan manajemennya mengambil langkah-langkah besar dalam menaikkan semangat karyawan perusahaan otomotif yang pernah menjadi raksasa industri ini. Ribuan pegawai dirumahkan, tetapi Cerberus Capital tidak menjual dengan memotong-motong perusahaan tersebut seperti yang diduga sebelumnya oleh sejumlah penentang.
Cerberus Capital menggabungkan beberapa strategi negosiasi di sini. Pertama, mengidentifikasi dengan tepat tiga pemangku kepentingan (stakeholder) dalam kesepakatan tersebut: Pihaknya sendiri, Daimler, dan UAW. Seperti Abraham dan Musa, Cerberus Capital kemudian menggunakan gaya yang akomodatif dan tidak konfrontatif dengan serikat pekerja—sangat tidak lazim kalau melihat reputasinya. Sebagaimana Musa, perunding Cerberus Capital juga memastikan bahwa mereka benar-benar mengerti apa yang dimaui oleh Daimler, yaitu di atas semuanya, terlepas bebas dari beban Chrysler. Oleh karena itu, dengan membawa serta serikat pekerja sebagai rekan, Cerberus Capital bisa menegosiasikan harga yang mencengangkan dengan Daimler, untuk pembelian yang murni. Dan sebagaimana kesepakatan antara Yakub dengan Esau, itulah kesepakatan win-win yang menyeluruh. Tujuan dari Daimler tercapai, yaitu melepas beban biaya pensiun yang sangat besar di Chrysler, dan Cerberus Capital mendapatkan harga yang sangat bagus.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment