Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Tanda-tanda Koreksi

Tanda-tanda Koreksi


6. Tanda-tanda Koreksi


Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan, tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali.

Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipisahkan dengan sebuah tanda diagonal atau garis miring.

Tanda-tanda koreksi yang biasa dipakai untuk maksud di atas adalah:

Tanda Koreksi 001

Tanda Koreksi 002

Tanda Koreksi 003

Demikian beberapa tanda koreksi yang biasa dipergunakan dalam memperbaiki naskah-naskah, entah naskah tersebut diserahkan langsung ke percetakan atau diserahkan kepada seorang pembimbing skripsi.

Perhatikanlah contoh koreksi di bawah ini.

Contoh Koreksi 001

teks asli:                           DUNIA REMAJA BERGOLAK

    Huru-hara di dunia mahasiswa Perancis baru-baru ini, yang telah didahului oleh gejala-gejala serupa itu di Jerman Barat dan Polandia, lalu disusul oleh gelombang-gelombang di tengah-tengah mahasiswa di Brussel dan Stockholm, semuanya ini menunjukkan adanya suatu pola umum dalam perkembangan generasi muda di dunia. Dan dalam hubungan ini patutlah kita ingat juga akan peranan aksi-aksi pemuda mahasiswa pada bulan Pebruari/Maret 1966 dan seterusnya. Ragi apakah yang kini menghayati generasi muda ini?
    Majalah Time dalam edisinya tanggal 6 Januari 1967 telah memproklamirkan kaum muda sedunia sebagai "Man of the Year 1966", dan selama empat tahun terakhir ini telah 200 kali menyajikan sebuah karangan mengenai masalah dunia remaja. Cukup bukti betapa luas pengaruhnya kaum muda terhadap kebudayaan dunia modern.
    Limabelas tahun yang lampau majalah yang sama pernah menamakan kaum muda di Amerika Serikat "the silent generation". Tetapi kini angkatan tersebut sama sekali bukan "silent". Di mana-mana saja, dari San Fransisco sampai ke Moskwa, dari Paris sampai ke Jakarta, kaum muda bergolak dan tampil ke muka. Dan manifes yang pernah dikeluarkan oleh salah satu rombongan pemuda, "the Monkees", dapat kita pandang sebagai slogan mereka: "Kami adalah generasi baru dan kami ingin mengatakan sesuatu".


Latihan

  1. Buatlah sebuah halaman judul skripsi berdasarkan data-data berikut: Seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia diwajibkan membuat sebuah skripsi dengan judul "Tenaga Atom, manfaatnya dalam tujuan-tujuan damai". Skripsi ini dibuat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik, pada masa ujian 1970.
  2. Buatlah sebuah kata pengantar untuk skripsi di atas.
  3. Carilah lima halaman judul buku yang diterbitkan oleh penerbit Luar Negeri, serta lima yang diterbitkan oleh penerbit Dalam Negeri. Catatlah itu dan uraikan perbedaan antara halaman-halaman judul tersebut.
  4. Catatlah isi sebuah kata pengantar dan isi sebuah pendahuluan dari sebuah buku. Apakah anda menemukan unsur-unsur sebagai yang saudara pelajari?
  5. Perbaikilah kesalahan-kesalahan dalam fragmen berikut. Ketiklah kembali sesuai dengan apa yang tertera di bawah ini, kemudian perbaikilah fragmen tersebut dengan mempergunakan ketentuan-ketentuan yang saudara ketahui"
    "Bahasa sebagai alat komunikasi
        Tak dapat diingkari, bahwa bahasa Indonesia selain menjadi hasil daripada kesadaran nasional kita telah menjadi alat menjadi ampuh untuk mengeMBANGKAN rasa kesadaran nasional. k e s e g e n a p pelosok tanah air. Tak dapat dibantahkan, bahwa bahasa Indonesia selaku bahasa negara daripada Republik Indonesia telah pula menjadi alat yang perkasa memenangkan untuk perjuangan menegakkan Republik Indonesia tersebut."
    Teks aslinya adalah sebagai berikut:
    "Bahasa selaku alat komunikasi (huruf tebal)
        Tak dapat diingkari, bahwa bahasa Indonesia selain menjadi hasil daripada kesadaran nasional kita, telah pula menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan rasa kesadaran nasional itu ke segenap pelosok Tanah Air. Tak dapat pula dibantah, bahwa bahasa Indonesia selaku bahasa negara daripada Republik Indonesia telah pula menjadi alat yang perkasa untuk memenangkan perjuangan menegakkan Republik Indonesia tersebut."

                                               (Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, hal. 37)


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau