Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Singkatan-singkatan

Singkatan-singkatan


7. Singkatan-singkatan


Dalam catatan kaki biasanya dipergunakan pula singkatan-singkatan yang oleh para sarjana sudah diketahui maksudnya. Oleh sebab itu hendaknya diperhatikan benar-benar bagaimana mempergunakan singkatan-singkatan itu dalam setiap catatan kaki.

Singkatan yang paling penting yang harus diketahui adalah ibid., op. cit., dan loc. cit.

Ibid.: Singkatan ini berasal dari kata Latin ibidem yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini dipergunakan bila catatan kaki yang berikut menunjuk kepada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor sebelumnya. Bila halamannya sama, maka hanya dipergunakan singkatan Ibid.; bila halamannya berbeda maka sesudah singkatan Ibid. Dicantumkan pula nomor halamannya. Singkatan Ibid. selalu digarisbawahi atau dicetak dengan huruf miring.

Op. Cit.: Singkatan ini berasal dari kata Latin Opere Citato yang berarti pada karya yang telah dikutip. Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu menunjuk kembali kepada sumber yang telah disebut lebih dahulu, tetapi diselingi oleh sumber lain. Dalam hal ini sesudah nama pengarang (biasanya nama keluarga atau nama singkat) terus dicantumkan singkatan op. cit. Bila ada penunjukan kepada halaman atau jilid dan halaman, maka nomor dan jilid serta halaman ditempatkan sesudah singkatan op. cit.

Loc. Cit.: Singkatan ini berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini biasanya dipakai untuk menyebut atau menunjuk kepada sebuah artikel majalah, harian atau ensiklopedi yang telah disebut sebelumnya, tetapi diselingi oleh sumber lainnya. Karena artikel itu merupakan sebagian dari buku, majalah, atau ensiklopedi, maka ia tidak merupakan sebuah karya atau opus. Sebab itu hanya boleh dipergunakan kata Locus yang berarti tempat.

Walaupun demikian kadang-kadang loc. cit. dipakai juga untuk menggantikan singkatan op. cit. Dalam hal ini singkatan loc. cit. tidak boleh diikuti oleh nomor halaman, karena penunjukan itu tidak kepada karya atau opus secara keseluruhan, tetapi merujuk bahwa kepada halaman tersebut. Bagaimanapun juga pemakaian singkatan loc. cit. dengan pengertian pertama di ataslah merupakan pemakaian yang paling baik.

Di samping singkatan-singkatan di atas, ada pula beberapa singkatan lainnya yang perlu diketahui karena biasa dipergunakan dalam naskah-naskah atau buku-buku, baik dalam catatan kaki maupun dalam teksnya.

supra: di atas, sudah terdapat lebih dulu pada teks yang sama.
infra: di bawah, lihat pada artikel atau karangan yang sama di bawah.
c. atau ca: singkatan dari circa yang berarti kira-kira atau sekitar; dipakai untuk menunjukkan tahun, tetapi diragukan ketepatannya.
Cap atau Chap: singkatan dari kata Caput (Latin) atau Chapter (Inggris) yang berarti bab.
Ed.: singkatan dari editor (penyunting) atau edisi (edition).
et. al.: singkatan dari et alii yang berarti dan lain-lain, dipakai untuk menyatakan atau menggantikan pengarang-pengarang yang tidak disebut namanya.
et seq. atau et seqq.: singkatan dari et sequens atau et sequentes yang berarti dan halaman-(halaman) berikutnya. Singkatan ini dipakai sesudah menyebut nomor halaman, misalnya: hal. 205 et seq. berarti halaman 205, 206, dan 207, dan seterusnya. Dalam buku-buku bahasa Inggris dipergunakan juga singkatan f. dan ff. yang berarti and the following page (pages) dengan maksud dan fungsi yang sama.
Ms.: Manuscript, atau naskah; menurut arti katanya manuscript berarti tulisan tangan, karena dahulu memang semua naskah ditulis dengan tangan. Sekarang semua naskah entah ditulis dengan tangan entah tidak disebut saja manuscript.
Passim: tersebar di sana-sini. Dipakai untuk menyatakan bahwa bahan yang dipergunakan atau yang dimaksud tersebar pada suatu majalah atau tempat tertentu.
Ser.: Seri
[Sic!]: Demikianlah, seperti pada aslinya. Dipergunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kesalahan tertentu terdapat dalam naskah aslinya, dan bahwa kutipan itu diambil tepat seperti itu. Kata sic! harus ditempatkan dalam kurung segi empat, karena merupakan suatu catatan yang disisipkan dalam bahan yang dikutip.
cf. atau conf.: confer berarti bandingkan, atau bandingkan dengan.
Vol.: volume, atau jilid.


Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf 

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara