Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’ ...
BAB VIII
CATATAN KAKI DAN BIBLIOGRAFI
A. CATATAN KAKI
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan.
Seperti telah diuraikan di atas (lihat kutipan), semua kutipan, entah kutipan langsung maupun kutipan tak langsung, harus dijelaskan mengenai sumber asalnya dalam sebuah catatan kaki, kalau memang cara ini yang dipergunakan. Catatan kaki sementara itu bukan semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi keterangan-keterangan lainnya terhadap teks. Sebab itu catatan kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan yang sangat erat.
Hubungan antara catatan kaki dan teks yang dijelaskan itu biasanya dinyatakan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama, baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat dalam catatan kaki itu sendiri. Selain mempergunakan nomor-nomor penunjukan, hubungan itu kadang-kadang dinyatakan dengan mempergunakan tanda asterik atau tanda bintang [*], dan kadang-kadang dengan mempergunakan tanda salib [†] pada halaman yang bersangkutan. Bila pada halaman yang sama terdapat dua catatan atau lebih, maka dipergunakan satu tanda asterik atau salib untuk catatan yang pertama, dan dua tanda untuk catatan yang kedua, dan seterusnya.
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment