Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
5. Tanggung-jawab Penulis
Sebuah kutipan hendaknya dibuat dengan penuh tanggungjawab. Dalam hubungan dengan persoalan tanggungjawab ini, harus diingat bahwa kutipan ini dapat dibuat sekurang-kurangnya untuk dua tujuan yang berlainan; pertama, kutipan dibuat untuk mengadakan sorotan, analisa, atau kritik, dan kedua, kutipan dibuat untuk memperkuat sebuah uraian.
Kutipan jenis pertama tidak begitu banyak menuntut pertanggungan jawab penulis. Pertanggungan jawab penulis hanya berkisar pada persoalan apakah bagian yang dikutip itu sepenuhnya mencerminkan gagasan pengarang secara bulat, dan kutipan itu dikutip tanpa membuat kesalahan.
Di pihak lain, kutipan kedua — di samping menuntut pertanggungan jawab sebagai diuraikan di atas — meminta pertanggungan jawab yang lebih besar. Mengutip pendapat seseorang, berarti penulis menyetujui pendapat itu. Dengan menyetujui pendapat itu berarti ia bertanggungjawab pula atas kebenarannya, dan bersedia pula memberikan bukti-bukti untuk mempertahankan pendapat itu. Sebab itu penulis harus dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan kebeneran pendapat yang dikutip dari segala sudut. Kutipan-kutipan itu akan turut meletakkan dasar-dasar bagi kesimpulan yang akan diturunkannya, baik dalam bab tersebut, maupun yang akan direkapitulasinya dalam kesimpulan terakhir dari tulisan itu.
Kadang-kadang orang-orang terpesona dengan ucapan-ucapan atau fakta-fakta yang diajukan oleh orang-orang yang tinggi kedudukannya seolah-olah itu adalah seluruh kebenaran yang harus diikuti tanpa mengadakan penilaian sejauh mana ucapan itu dapat diterima. Begitu pula ahli-ahli yang kenamaan bisa saja membuat kesalahan tertentu. Semua yang ditulis dalam buku, belum tentu dapat diterima seluruhnya. Sebab itu mengutip sebuah pendapat harus disertai kebijaksanaan dan ketajaman, untuk bisa mempertanggungjawabkannya seolah-olah pendapat sendiri, bukan lagi pendapat pengarang yang dikutip.
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment