Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
4.1 Topik dan Judul
Untuk memilih sebuah topik yang baik, maka pembicara harus memperhatikan beberapa aspek berikut:
- Topik yang dipilih hendaknya sudah diketahui serba sedikit, serta ada kemungkinan untuk memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi.
- Persoalan yang dibawakan hendaknya menarik perhatian pembicara sendiri. Bila persoalan tidak menarik perhatiannya, maka persiapannya merupakan hal yang sangat menjengkelkan, sehingga selalu timbul bahaya bahwa pada suatu waktu pembicara meninggalkan begitu saja topik tersebut, atau tidak menyiapkannya secara mendalam.
- Persoalan yang dibicarakan hendaknya menarik pula perhatian pendengar. Bila persoalan tersebut sungguh-sungguh menarik perhatian pendengar, maka pembicara tidak akan bersusah-payah menjaga agar pendengar-pendengarnya selalu mengarahkan perhatiannya kepada pembicaraannya. Suatu topik dapat menarik perhatian pendengar karena:
a. topik itu mengenai persoalan para pendengar sendiri;
b. merupakan suatu jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi.
c. merupakan persoalan yang tengah ramai dibicarakan dalam masyarakat, atau persoalan yang jarang terjadi.
d. persoalan yang dibawakan mengandung konflik pendapat. - Persoalan yang dibahas tidak boleh melampaui daya-tangkap pendengar, atau sebaliknya terlalu mudah untuk daya intelektual pendengar.
- Persoalan yang dibawakan dalam penyajian itu, harus dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan. Bila penyajian itu melampaui waktu yang ditetapkan, maka perhatian pendengar akan merosot dan bahkan akan lenyap sama sekali.
Hal kedua yang harus diperhatikan di samping topik adalah judul komposisi lisan itu. Topik mengandung materi pembicaraan atau masalah yang diuraikan serta obyek atau aktivitas yang perlu diketahui pendengar. Sebaliknya judul atau titel adalah etiket yang diberikan kepada komposisi lisan itu, untuk menimbulkan rasa ingin tahu terhadap masalah yang diuraikan. Judul adalah semacam slogan yang menampilkan topik dalam bentuk yang menarik. Oleh sebab itu judul yang baik haruslah bersifat relevan, provokatif dan singkat.
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment