Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Penghancuran Melalui Sistem Keuangan

PENGHANCURAN MELALUI SISTEM KEUANGAN Kalau tadi disebutkan peran pemerintah yang semakin minimal dalam produksi dan distribusi barang dan jasa, walaupun termasuk kategori barang dan jasa publik, tidak kalah pentingnya ialah liberalisasi dalam bidang keuangan. Justru sistem inilah yang merupakan frontier untuk membuat negara-negara mangsa tergantung dan dikendalikan. Dalam buku yang tadi telah disebut, yaitu A Game As As Empire, Stewen Hiatt sebagai editornya menulis bahwa "....pembayaran dari negara-negara dunia ketiga berjumlah sekitar US$ 375 miliar per tahun atau 20 kali lebih besar dari jumlah uang yang diterimanya dari negara-negara kaya. Sistem ini juga disebut Marshall Plan yang terbalik, dengan negara-negara dari belahan Selatan dunia memberikan subsidi kepada negara-negara kaya di belahan Utara dunia, walaupun separuh dari manusia di dunia hidup dengan US$ 2 per hari." (halaman 19) Indonesia masuk ke dalam jebakan utang (debt trap) tersebut. Sej

Respons Negara-Negara Eropa Barat Terhadap Ekses Mekanisme Pasar

RESPONS (JAWABAN) NEGARA- NEGARA EROPA BARAT TERHADAP EKSES MEKANISME PASAR Telah digambarkan dalam bab sebelumnya betapa mekanisme pasar yang Inurni dan mutlak, yang melarang campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi bisnis, telah menimbulkan ekses luar biasa dalam bentuk ketidakadilan dan pelanggaran terhadap kemanusiaan. Maka digugatlah kondisi seperti ini oleh Karl Marx dan Friedrich Engels secara sangat ekstrem dan radikal, yang bahkan disertai dengan aksi nyata dalam bentuk revolusi yang gagal. Negara-negara di Eropa Barat tidak mengabaikan gugatan Marx sepenuhnya. Mereka mengakui kelemahan mekanisme pasar yang murni dan mutlak, tetapi mereka tidak mau mengadopsi pikiran dan sistem Marx sepenuhnya, seperti yang dilakukan oleh negara-negara Eropa Timur dan China. Negara-negara Eropa Barat sejak awal sudah memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa pikiran dan teorinya Karl Marx didasarkan atas metode deduksi murni sebagai kamergeleerde (seorang filosof da

Landasan Teoretis Yang Dibuat Keblinger

LANDASAN TEORETIS YANG DIBUAT KEBLINGER Mari sekarang kita dalami landasan teorinya dalam aspek berbagai metode penghitungan harga pokok. Nampaknya landasan falsafah beserta metode yang merupakan turunannya tidak dipahami, atau dibuat keblinger. Penjelasannya sebagai berikut. Oleh karena angka-angkanya berubah terus, maka untuk memudahkan penulisan, saya menggunakan angka-angka dari kesaksian saya pada sidang MK tanggal 6 Juni 2012. 1. Metode replacement value Apakah ada landasan teoretis tentang bagaimana menghitung harga pokok BBM yang bisa kita anut, dan nyatanya dianut oleh pemerintah? Ada, yaitu menghitung harga pokok BBM atas dasar replacement value. Teori ini mengatakan bahwa harga pokok dari barang yang dijual adalah harga beli yang berlaku di pasar pada saat penjualan barang yang bersangkutan. Kalau saya sekarang menjual 1 liter bensin premium dengan harga Rp4.500 per liter, harga pokok saya adalah harga yang harus saya bayar seandainya minyak mentah ya

Alasan Ideologis

ALASAN IDEOLOGIS    Mengapa orang-orang pandai dan berpendidikan tinggi melakukan kesalahan yang merupakan blunder dengan dampak penyesatan pikiran dan pemahaman yang demikian mendalam dan meluasnya? Menurut keyakinan saya, ini adalah hasil dari sebuah indoktrinasi, bahkan pencucian otak yang sangat sistematis oleh kekuatan korporasi asing yang ingin mengeduk keuntungan sebesar- besarnya dari bumi Indonesia, terutama dari Migas. Secara ideologis, elite bangsa Indonesia telah berhasil di brain wash, sehingga mereka tidak bisa berpikir lain kecuali secara otomatis atau secara refleks merasa, bahwa sudah seharusnya komponen minyak mentah dalam BBM harus dinilai dengan harga yang terbentuk oleh mekanisme pasar, yang dalam UU no. 22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2 disebut "mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar". Harga yang terbentuk di pasar internasional melalui institusi NYMEX tidak ada hubungannya dengan harga pokok BBM yang minyak mentahnya milik kita

Contoh Kasus Dari Liberalisasi Yang Melanggar Konstitusi

CONTOH KASUS DARI LIBERALISASI YANG MELANGGAR KONSTITUSI Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi jelas melanggar Konstitusi, yang oleh karenanya telah digugat dua kali pada Mahkamah Konstitusi (MK).   1. Gugatan Pertama Sebagai contoh kasus arau kebijakan konkret yang sangat jelas melanggar konstitusi, saya kemukakan tentang kebijakan dalam bidang perminyakan dan BBM sebagai berikut. Liberalisasi dan mekanisme pasar yang dihayatinya bagaikan "agama" telah diberlakukan sedemikian jauhnya, sehingga terang-terangan melanggar Konstitusi, memberlakukan kebijakan yang menyesatkan dan membuat rakyat sengsara. Pada gugatan pertama MK mengakui bahwa UU tersebut bertentangan dengan Konstitusi. Maka dalam Putusan Perkara Nomor 002/" PUU-l/2003 Mahkamah Konstitusi (NIK) telah menyatakan bahwa "Pasal 28 ayat (2) dan (3) yang berbunyi Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Burni diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan waja

Sejak Tahun 1967 Pola Kebijakan Indonesia Menjurus Pada Liberalisme Yang Jauh, Dengan Pengaruh Kekuatan Asing

SEJAK TAHUN 1967 POLA KEBIJAKAN INDONESIA MENJURUS PADA LIBERALISME YANG JAUH, DENGAN PENGARUH KEKUATAN ASING Dengan seluruh rangkaian kebijakan yang telah dikemukakan tadi, menjadi sangat jelas garis kebijakan yang konsisten sejak tahun 1967. Kebijakan itu ialah semakin mengecilnya peran pemerintah dalam bidang pengadaan barang dan jasa yang tergolong dalam barang dan jasa publik, atau barang dan jasa yang pengadaannya membutuhkan dana sangat besar, tetapi merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga menguasai hajat hidup orang banyak. Karena kebutuhan dana yang sangat besar itu, sifatnya selalu monopolistik. Karena sifatnya yang monopolistik itu, seyogianya dimiliki dan dikelola oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Banyak barang dan jasa publik di negara-negara yang lazim disebut negara-negara kapitalis, diadakan dan dibiayai oleh negara untuk dipergunakan dengan cuma-cuma oleh rakyatnya. Tidak demikian di Indonesia. Dari rangkaian perkembangan perat

Praktik Di Beberapa Negara

PRAKTIK DI BEBERAPA NEGARA Marilah kita tengok beberapa negara yang dalam kadar campur ta- ngan dan peran pemerintahnya berbeda-beda. 1. China Pertama-tama tentang China. Buat saya China yang paling menarik dari semua sistem yang ada, yaitu yang Oleh mereka disebut "Social Market Economy". Sistem ini telah terbukti memberikan stabilitas, produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Karakteristiknya sebagai berikut. Sistem politiknya tetap diktatorial dan sentralistik, tetapi sistem ekonominya membolehkan kepemilikan modal oleh orang per orang secara individual. Pemilik modal boleh menggunakannya untuk ikut serta dalam produksi dan distribusi dengan motif mencari laba. Sistem pertukarannya didasarkan atas pengaturan oleh mekanisme pasar dengan invisible hands, dan pembentukan harga atas dasar perpaduan antara pemintaan dan penawaran. Namun, China tidak alergi dan tidak mentabukan campur tangan pemerintah. Bukan saja mengatur seperlunya, China masi

Tentang Penulis

TENTANG PENULIS ANDIE AAN Andie mengawali kariernya di dunia masakan dengan menjadijunior cook di sebuah resto cepat saji. Sempatjuga "mencicipi" dunia media cetak sebagai redaktur di salah satu tabloid kuliner. Banyak menulis buku, bahkan tak hanya buku masakan saja, tapi juga buku keterampilan dan craft Selain menulis, Andie juga disibukkan dengan bisnis craft-nya, dan kerap mengadakan roadshow memasak dan kerajinan ke berbagai kota. HADI ANTO Belasan judul buku masakan sudah berhasil diterbitkan salah satu lulusan terbaik SMKN 6 Surabaya ini. Hadi kerap mengikuti berbagai lomba memasak mewakili sekolah. Sembari kuliah, Hadi juga tetap aktif menulis buku, menjadi freelance dapur uji majalah, asisten dosen, dan demonstrator chef untuk berbagai produk makanan. UMAR MAREN Omar pernah menjadi head cook di salah satu cafe di Jogja, dapur uji di tabloid Saji dan majalah Sedap, script writter radio, dan redaktur majalah kuliner di Surabaya. Sempat juga menulis beb