Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Kata Pengantar

Adalah sebuah tugas yang berat ketika kami mendapat kepercayaan dari pimpinan Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra Universitas Indonesia untuk memberikan kuliah Kemahiran Bahasa Indonesia pada jurusan tersebut. Pertama, kuliah semacam itu belum pernah ada sebelumnya dalam kurikulum-kurikulum Fakultas Sastra Universitas Indonesia; kedua, belum ada satu pegangan atau rencana yang kongkrit bagaimana bentuk materi kuliah kemahiran tersebut. Namun dengan menyadari sepenuhnya akan keadaan kemampuan bahasa dari para mahasiswa, baik sebagai ternyata dari karya-karya tulis yang dibuatnya, maupun dari jawaban-jawaban pada waktu ujian, maka kuliah kemahiran bahasa pada tingkat perguruan tinggi dirasakan sangat mendesak, sekurang-kurangnya selama pendidikan di sekolah lanjutan atas belum sanggup menamatkan pelajar-pelajar dengan bekal kemampuan bahasa yang membanggakan. Pengatahuan dasar tentang Tatabahasa memperlihatkan corak yang bermacam ragam, di samping itu penguasaan perbendaha

Kesimpulan

6. Kesimpulan Kemahiran berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Ia memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat-istiadat, kebiasaan dan sebagainya, melalui pengkhususan dari fungsi komunikatif tadi. Jadi yang paling utama dari kemahiran berbahasa adalah pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat, untuk kebaikan umat manusia sendiri. Tetapi sejarah juga mencatat kenyataan-kenyataan yang sama sekali tidak diharapkan umat manusia. Sejarah memperlihatkan pula bahwa kemahiran bahasa yang dimiliki seseorang dapat disalah-gunakan untuk menghancurkan umat manusia dan kebudayaannya. Ini bukan menjadi tujuan kita. Sebab itu pemakai bahasa tidak saja harus memiliki kemahiran sebagai yang dimaksud, tetapi juga harus memiliki moral yang tinggi, sehingga dapat menjadi batu timbangan dalam mengadakan kontrol sosial terhadap anggota-anggota masyarakat, terutama bila pembicara itu menduduki suatu t

Manfaat Tambahan

5. Manfaat Tambahan Bila tujuan utama tercapai, yaitu sudah memperoleh kemahiran berbahasa, maka secara implisit kita memperoleh pula beberapa macam kesanggupan lain. Kesanggupan-kesanggupan tersebut yang akan muncul dengan sendirinya pada tahap seorang betul-betul mahir berbahasa ialah : Kita lebih mengenal diri kita sendiri: kita bisa mengetahui sampai di mana kesanggupan kita untuk mempengaruhi orang lain, betapa hidupnya imajinasi kita, berapa jauh dapat kita harapkan hasil dari permikiran atau buah pikiran kita. Pada umumnya bila kita sebagai penonton, kita dengan mudah menunjukkan kesalahan-kesalahan yang dibuat orang lain, dapat memperlihatkan kekurangan-kekurangan yang dilakukan orang lain. Tetapi seketika kita diberi tugas untuk melakukan hal yang sama, barulah kita menyadari bahwa tugas itu tidak semudah yang dapat kita bayangkan, atau sama sekali tidak pernah terpikirkan bahwa tugas itu sukar. Sebab itu dengan latihan dan teori yang diberikan perlahan-lahan kita mu

Tujuan Kemahiran Bahasa

4. Tujuan kemahiran berbahasa Melihat fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari buku ini ialah berusaha untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis, agar mereka yang mendengar atau diajak bicara, dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan. Sebab itu bahasa yang dipergunakan pertama-tama haruslah bahasa yang umum dipakai, yang tidak menyalahi norma-norma yang umum berlaku. Seorang yang belum mahir mempergunakan bahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan sempurna dilahirkan kepada orang lain. Demikian pula dalam pergaulan umum, kalau bahasa yang dipergunakan bukan merupakan bahasa yang umum berlaku, maka sukar pula diperoleh komunikasi yang lancar. Semua hal ini akan menimbulkan kesalah-pahaman. Sangsi yang langsung dapat diterima oleh pembi

Fungsi Bahasa

3. Fungsi Bahasa Bila kita meninjau kembali sejarah pertumbuhan bahasa sejak awal hingga sekarang, maka fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu sendiri. Dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis besarnya dapat berupa :    a.  untuk menyatakan ekspresi diri;    b.  sebagai alat komunikasi;    c.  sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial;    d.  sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. a. Alat untuk menyatakan ekspresi diri Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita . Unsur-unsut yang mendorong ekspresi diri antara lain : agar menarik perhatian orang lain terhadap kita; keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi; Sebenarnya semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga unt

Aspek Bahasa

2. Aspek Bahasa Bahasa merupakan suatu sistim komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol bovakl (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat dicerap panca indra. Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal denga barang atau hal yang diwakilinya itu. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (= yang dicerap panca indra kita), sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain. Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan

Bahasa

                                       PENDAHULUAN 1. Bahasa Pada waktu-waktu terakhir ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bawa, selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segalam macam kegiatan masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat ditutunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada di sekitar manusia: peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan sebagainya, mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud