Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
4. Tujuan kemahiran berbahasa
Melihat fungsi-fungsi bahasa sebagai dikemukakan di atas, terutama fungsi sebagai alat komunikasi dan kontrol sosial, maka maksud utama dari buku ini ialah berusaha untuk memberikan dasar-dasar guna memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis, agar mereka yang mendengar atau diajak bicara, dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksudkan.Sebab itu bahasa yang dipergunakan pertama-tama haruslah bahasa yang umum dipakai, yang tidak menyalahi norma-norma yang umum berlaku. Seorang yang belum mahir mempergunakan bahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan sempurna dilahirkan kepada orang lain. Demikian pula dalam pergaulan umum, kalau bahasa yang dipergunakan bukan merupakan bahasa yang umum berlaku, maka sukar pula diperoleh komunikasi yang lancar. Semua hal ini akan menimbulkan kesalah-pahaman. Sangsi yang langsung dapat diterima oleh pembicara adalah bahwa apa yang diinginkan atau dikehendaki tidak dapat segera mendapat tanggapan.
Latihan kemampuan atau kemahiran pertama-tama bermaksud untuk menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi. Dengan latihan-latihan yang intensif, kita akan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir secara efektif, menguasai struktur bahasa dan kosakata secara meyakinkan, menggunakan suara dan artikulasi bahasa yang tepat, bagaimana menggunakan gerak-gerik, isyarat dan air muka sesuai dengan suasana dan isi pembicaraan. Latihan-latihan ini perlahan-lahan akan memungkinkan kita melahirkan ide, pengetahuan, perasaan dan lain-lainnya dalam bentuk bahasa yang baik dan lancar, dengan cara yang teratur dan logis.
Dengan demikian, kemahiran berbahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia dipergunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesama warga masyarakat, bila ia memungkinkan kita mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan kontrol sosial yang diinginkan. Dengan bahasa kita dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih tinggi dari apa yang biasa dipakai oleh masyarakat umum.
Tingkat kemungkinan integrasi yang dilakukan terhadap lingkungan sosial, serta tingkat berhasilnya seseorang dalam menghendaki orang-orang lain berpikir, merasa, dan bertindak seperti pembicara, ditentukan oleh kesanggupan pembicara untuk menyampaikan kepada orang lain apa yang dipikirkan atau dirasakan dengan jelas dan teratur. Sikap pembicara yang menentukan berhasil tidaknya komunikasi atau kontrol sosial itu tergantung pula dari faktor: ketepatan dan ketelitian maksud pembicara, dorongan untuk mengadakan kontrak dengan orang lain, makna dan arti yang jelas dari rangkaian kata-kata yang digunakannya.
Baca : Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment