Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
9. Cara Menganalisa
Sebagai penutup dari uraian mengenai presentasi lisan dari sebuah komposisi, akan diberikan sebuah contoh untuk mengkonkritkan teknik untuk menganalisa pendengar dan situasi sehingga pembicara dapat menyusun bahan-bahannya lebih terarah.
Andaikan seorang mendapat tugas untuk membicarakan sebuah topik menyangkut kegemaran (hobby). Kesempatan pembicaraan itu adalah suatu pertemuan periodik dari suatu perkumpulan. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan, pembicara mencoba membuat analisa sebagai berikut, sehingga memudahkan ia mengumpulkan materi yang lebih menarik untuk mencapai tujuannya.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H. |
Topik
Judul
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pendengar
Kesempatan yang khusus
Analisa Pendengar
1. Jumlah hadirin
2. Kelamin/Usia
3. Pekerjaan
4. Pengetahuan tentang subyek
5. Perhatian utama
6. Sikap yang telah ada 7. Sikap terhadap subyek 8. Sikap terhadap pembicara 9. Sikap terhadap maksud
Penyesuaian yang dilakukan terhadap pendengar
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
: : : :
:
|
Kegemaran (Hobby)
Kepuasan melalui Kegemaran
Mendorong
Menanam pengertian pada anggota perkumpulan agar menaruh perhatian
terhadap perkembangan kegemaran (hobby) mereka masing-masing.
Anggota perkumpulan Sosial Warga
Mulia.
Pertemuan periodik, pada suatu malam. Waktu yang disediakan 30 menit.
Sebelum diadakan ceramah ada pengumuman-pengumuman dan musik.
Kira-kira 100 orang.
Laki-laki, usia antara 30-75 tahun.
Pegawai, pedagang, beberapa di antaranya adalah dosen.
a. Mereka
memiliki pengetahuan umum tentang beberapa macam hobby.
b. Belum
ada pengertian tentang keuntungan dari jenis rekreasi ini.
c. Belum
mengetahui adanya aspek komersil dari hobby mana pun.
d. Beberapa
dari mereka tahu baik sekali tentang beberapa jenis hobby tertentu.
Jabatan dan pekerjaan mereka, serta keluarga mereka.
a. Dari
segi ekonomi: semuanya menganut paham bebas. Banyak yang lebih mementingkan
keuntungan modal yang telah diinvestasikan.
b. Dari
segi agama dan politik tidak ada persoalan.
c. Dari
segi pekerjaan ada pendapat bahwa perlu mempertahankan reputasi dan jabatan
yang tinggi.
Sebagian besar apatis, sebab banyak daripadanya menganggap bahwa hobby lebih cocok untuk anggota pramuka dan pemuda-pemudi yang gemar mengumpulkan perangko. Mereka juga beranggapan bahwa waktu mereka sangat terbatas untuk melakukan suatu hobby. Baik, karena secara pribadi semua pendengar adalah kawan seperhimpunan. Apatis, karena sesuau hal sebagai telah dikemukakan dalam sub G.7 di atas.
1. Karena
adanya sikap apatis dan ingin keuntungan dan menjaga reputasi, maka pembicara
harus mengamankan perhatian pendengar kepada topik ini dengan menghubungkan
orang-orang besar yang telah menjadikan hobbynya sebagai suatu “kegiatan yang
besar”.
2. Motivasi
dasar: setiap orang yang memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, menginginkan
kegembiraan dan keuntungan material
|
Latihan
- Sebutlah beberapa contoh dalam sejarah, di mana pidato atau keahlian bicara mengambil peranan penting.
- Bawakanlah sebuah pidato dengan metode impromptu di depan kelas.
- Siapkanlah sebuah pidato dengan metode ekstemporan.
- Berilah lima judul ceramah yang sudah dipersempit topiknya.
- Buatlah catatan yang perlu bagi masing-masing judul ceramah pada nomor 4 untuk dibawakan secara ekstemporan.
- Tentukanlah maksud umum dan maksud khusus dari kelima judul di atas.
- Buatlah sebuah alinea tentang situasi dan analisa pendengar berdasarkan data-data berikut:
a. Seorang sarjana pendidikan diminta memberikan ceramah kepada siswi-siswi SPG Putri di Jakarta tentang prakarya di sekola-sekolah lanjutan.
b. Seorang pejabat pemerintah memberikan ceramah kepada guru-guru sekolah lanjutan tentang fasilitas-fasilitas pendidikan di Indonesia. Waktu: jam 12.00 siang, hadirin diperkirakan sebanyak 500 orang.
c. Seorang tokoh mahasiswa dari Universitas saudara harus berbicara di depan calon-calon mahasiswa Universitasmu tentang kegiatan mahasiswa/badan-badan kemahasiswaan dalam Universitas saudara.
Kalau saudara ditugaskan untuk menyampaikan sebuah ceramah di depan kawan-kawan kelasmu tentang apatisme yang terdapat pada sementara kawan-kawan kelasmu, apa yang saudara lakukan untuk mencairkan apatisme itu?
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment