Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Daftar Kata-kata Cina dan Jepang

Daftar Kata-kata Cina dan Jepang


                                                   LAMPIRAN II

 

                             DAFTAR KATA-KATA CINA DAN JEPANG



Berikut adalah daftar kata-kata(1) Cina dan Jepang yang digunakan dalam buku ini, termasuk nama-nama tempat dan nama-nama lain kecuali nama-nama pribadi(2). Satu penjelasan pendek disertakan tetapi definisi yang lengkap tidak mungkin untuk diberikan. Jika ada penjelasan panjang yang sudah diuraikan dalam teks, suatu acuan yang menunjukkan halaman atau catatan di mana penjelasan tersebut dapat diberikan.


CINA


ch’eng

ch’i

chih

Chin Ssu Lu

ching

ch'ing

Hsiao Hsueh


hsiao t'i


hsin 

hsin

hsing

hsing

hsing

hsing li

Hsing-li Tzu-i

i,yi

jen

li

li

ming


shih

T'ai-ch'i Tu-shuo


tao

yamen


Yin
Ketulusan

Eter, zat

Kebijakan, pengetahuan

Lihat Bab VI, catatan 12

Kesungguhan

Perasaan, emosi

Small Learning, kumpulan yang disusun oleh Chu Hsi 

Kepatuhan kepada orang tua dan persaudaraan.

Hati, pikiran

Kepercayaan positif

Tindakan

Bentuk

Alam dalam pengertian filosofis.

Prinsip alam

Lihat Bab VI, catatan 12

Kebenaran

kebaikan hati

Prinsip, alasan

Laba, keuntungan

Nasib, tujuan, ketetapan


Ksatria

Penjelasan Diagram Keagungan Tertinggi, lihat Bab VI, catatan 12.

Jalan

Pengadilan sipil atau militer, kedudukan hakim daerah.

Nama lain dari Dinasti Shang, 1766-1137 B.C.





JEPANG


Ama no Oshini no Mikoto

Amaterasu O-Mikami

Amida

ashigaru

Atago

bakufu


banto

Bukyo Shogaku

bundo

bungaku

bushi 

Bushi no Michi

Bushido

cho

Chokyo


chu

chugen

chunen


Daijingu


daikan

daimyo

Dainihonshi

dansho

detchi

dowa

dozei

ebiza

Edo


Edokko

Eikyo

Engishiki


gaku

gakumon

gakusha

Geku

gembuku


Gembun

Genroku

gi

Gion

gin

giri

go

Gokosatsu Dowa


gonin-gumi

Gorakusha

goshi


Hagakure

hakama

hakari-kujira

han

hannin-mae

haori

hatamoto

Hieno

Higashi Agata

Hizen

Hoei

hojinshi

Hokekyo

hoko

Honganji

honshin

hoon

hotoke

Hotoku



ichiri

Inari

inkan

Ise

Ishikawa

Izanagi no Mikoto

Izanami no Mikoto

Izumi

Izumo

jiai

jin

jinsha

jiri-rita


Jishusha

Jizo

jo

Jodo

Jodo Shinshu

jokun


kagami

kagami-mochi


kagura

kaidoku

kaiho

Kaimokusho


kaiyushi

kakun

Kamado no kami

kamakura


kami


Kami no Michi

kamidana

kamishimo

Kamo

Kampo

Kansai

Kanto

kashirabun

katabira

Katsura

Kawachi

Kegon

kei

keizai

kensho

kenyaku

ki

Kinshiroku

Kinshu

Kiyomizu

ko

ko

koaizako

Kogaku

kojiki


kokoro

Kokugaku



Kokugakusha

kokuon

kokusan 

kokutai

kosha

koshaku

koshi

Koshogumi

kotei


kufu

kun

Kunshikun

Kunshin ittai


Kuwada

Kyushu


Kyuhanjo



Manyoshu 


mappo


matsurigoto


Meiji

Meirinsha

mi o tsutsumi

mikado

mise

Mitogaku



Mitsubishi


Mitsui


mizuhiki

moto

mukashi banashi

mura

mushin

Nabeshima

Nagasaki

nakakosho

Nakatsu

manushi

naraza-ra-shi

Nihongi

Ninokyo

noshi

nuno 


obi


Oi


oieryu

Oike

Okina Mondo

okonai

Omi

on

Onna Daigaku


raku

rinko

Rokkaku

roku

Rinzai

royu

ryo 

ryoshin

sai

Sakaicho

sake

samisen

samurai

samurai no michi

sangu

sankyo ichi



sanzha


sanzha inkan

Sanzesha

sei

seigaku

seiri

Seiri Jigi

seiza

Sekigahara


 
sen

seppuku

Seto

shashu

shi

shihainin

Shimo Okazaki

shin

Shingaku



Shindai Kuketsu

Shinjin

Shinko

Shinshu


Shinto

Shinto Gobusho


Shiraki

shiyo

shogun

shoji

shojiki

shokubun

shokugyo

shonin

shonyu

Showa

shoya

Shuseisha

shushi

sonno

sonno joi

Soto



tai

Taikyoku Zusetsu

Tajima

Tamba

tatami

tedai

Tempo

Tendai

tendo

tenshoku 

tensoku

Todaiji


toko

tokonoma

Tokugawa

tomokosho

Toribe


toshiyori

tozama

tzumugi


Tsurezuregusa

ujigami


uru

uta

Warongo

Yamaga Gorui

Yamato


yo

Yonezawa

zaibatsu

Zen

zendo

zenkun

zentai

zosui
Dewa dalam kepercayaan Shinto.

Dewi Matahari.

Budha Amitabha.

Laskar darat biasa. (Common foot soldier).

Gunung dekat Kyoto.

Keshogunan, secara harfiah berarti "pemerintahan tenda".

Pimpinan klerk.

Suatu karya Yamaga Soko.

Lihat hlm. 179.

Literatur kesusastraan.

Samurai.

Sama dengan Bushido.

Jalan Prajurit.

Bangsal kota.

Periode tahun, 1684-1688. Juga dibaca Teikyo.

Kesetiaan.

pelayan samurai.

Lihat hlm. 70.


Suatu kuil yang dipersembahkan kepada Dewi Matahari

Lihat hlm. 61. 

Pangeran dari suatu han.

Sejarah Jepang

Lihat hlm. 235.

Seorang magang.

Wacana moral, nama lain dari koshaku.

Gerak dan diam.

Sejenis makanan laut.

Nama tua dari Tokyo. Era Tokugawa kadang-kadang juga disebut Era Edo.

Penduduk Edo.

Periode Tahun, 1744-1748.

Kumpulan peraturan mengenai perayaan, dsb, disusun pada tahun 927 A.D.

Belajar.

Belajar. 

Seorang terpelajar.

Kuil Luar Ise. Kadang-kadang dibaca Gegu. 

Upacara awal kehadiran suatu jaman atau musim.

Periode tahun, 1688-1741.

Periode tahun, 1688-1704.

kebenaran.

Suatu bangsal di Kyoto.

Perak (uang logam).

Hak.

Sepertiga liter.

Ceramah tentang Pengumuman Pemerintah, karya Nakazawa Doni.

Kelompok lima keluarga.

Suatu kosha.

Lihat hlm. 58.


Satu karya abad 17 tentang Bushido.

Sejenis celana panjang.

Sejenis ikan.

Satu kadipaten.

Lihat hlm. 68.

Sejenis jas.

Bawahan langsung Shogun.

Gunung dekat Kyoto.

Desa asal Ishida Baigan.

Satu provinsi.

Periode tahun, 1704-1711.

Lihat hlm. 232.

Lotus Sutra.

Pelayanan.

Sekte Shin.

Hati nurani atau pikiran orang.

Balasan atas berkah.

Budha.

Gerakan yang didirikan oleh Ninomiya Sontoku. Istilah ini berarti balasan atas berkah.

Satu prinsip.

Dewa rakyat, dewa panen.

Stempel.

Suatu provinsi.

Suatu distrik di provinsi Kawachi.

Dewa pencipta dari mitologi Shinto.

Dewi pencipta dari mitologi Shinto.

Suatu provinsi.

Suatu provinsi.

Kasih sayang, cinta.

Kebajikan.

Seorang yang mulia, orang baik.

Keseimbangan dalam menguntungkan diri sendiri dan orang lain.

Suatu kosha.

Dewa rakyat pelindung anak-anak.

Perasaan emosi.

Tanah Suci suatu sekte Budha.

Sekte Murni dari Tanah Suci, sekte Shin.

Ceramah-ceramah Shingaku untuk perempuan. 

Cermin.

Kue beras berbentuk cermin bulat yang dipersembahkan kepada dewa.

Tarian suci.

Membaca bergantian.

Pertemuan diskusi Shingaku.

Kebangkitan Menuju Kebenaran, satu karya Nichiren

Lihat hlm. 232.

Aturan-aturan rumah, keluarga.

Dewa dapur.

Nama tempat. 


Kata asli Jepang untuk menyebut dewa. Dewa Shinto.

Sama dengan Shinto.

Rumah tangga kuil Shinto.

Pakaian upacara.

Sungai dekat Kyoto.

Periode tahun, 1741-1744.

Wilayah Osaka-Kyoto.

Wilayah Tokyo.

Pimpinan.

Baju rami untuk musim panas.

Nama lain dari Sungai Oi.

Nama suatu provinsi.

Sekte Budha.

Bentuk.

Ekonomi.

Pencerahan, memahami alam.

Hemat.

Eter, zat.

Lihat Bab VI, catatan 12.

Nama suatu provinsi.

Kuil dekat Kyoto.

Sikap patuh kepada orang tua.

Persaudaraan.

Sejenis ikan.

Pelajaran Kecil, disusun pada 712 A.D.

Catatan tentang hal-hal kuno, dihimpun pada tahun 712 Masehi.

Hati, pikiran.

Studi-studi nasional, terutama aliran di mana Motoori dan Hirata menjadi anggota tersohor.

Anggota aliran Kokugaku.

Berkah negara.

Produksi domestik (lawan dari asing).

Pemerintah nasional.

Bangsal ceramah Shingaku.

Ceramah.

Lihat hlm. 232.

Lihat hlm. 61,61.

Kepatuhan kepada orang tua dan persaudaraan.

Meditasi.

Pangeran.

Buku karya Kaibara Ekiken.

Kemanunggalan pangeran dan abdi (pembantu).

Distrik di Provinsi Tamba.

Bagian paling selatan dari empat pulau besar di Jepang.

Suatu esei oleh Fukuzawa Yukichi tentang keadaan adipaten masa lalu.


Kumpulan puisi kuno disusun pada abad kedelapan. 

"Akhir dari Hukum", mengisyaratkan masa melemahnya religi.

Harfiah, "ketaatan religius" dipakai untuk menggambarkan urusan kenegaraan.

Periode tahun, 1868-1911.

Suatu kosha.

Bersikap bijaksana.

Kaisar Jepang.

Taoco.

Pelajaran Mito suatu aliran yang berpusat di kadipaten Mito.


Salah satu perusahaan zaibatsu milik keluarga Iwasaki. 

Salah satu perusahaan zaibatsu milik keluarga Mitsui.

Lihat Lampiran I, catatan 24.

Dasar inti.

Dongeng-dongeng kuno.

Desa.

Tidak ada pikiran.

Nama suatu han.

Nama tempat.

Lihat hlm. 62.

Nama tempat.

Kepala desa.

Lihat Lampiran I, catatan 15.

Tarich Jepang, disusun pada 720 A.D.

Sutra dari Para Raja yang Budiman.

Lihat Lampiran I, catatan 23.

Lihat Lampiran I, catatan 14. 


Sejenis ikat pinggang.


Sungai dekat Kyoto yang juga dikenal dengan nama Katsura.

Lihat Lampiran I, catatan 28.

Nama jalan di Kyoto.

Karya Nakae Toju.

Tindakan.

Nama suatu provinsi.

Berkat, anugerah.

Pelajaran Besar Bagi Wanita, satu karya Kaibara Ekiken.

Santai, kenikmatan.

Menafsirkan buku bergantian.

Nama jalan di Kyoto.

Gaji.

Satu cabang sekte Zen.

Lihat hlm. 233.

Satuan uang logam.

Hati yang baik tulus.

Masakan dimakan dengan nasi.

Nama jalan di Kyoto.

Anggur beras.

Alat musik berdawai tiga.

Prajurit.

Sama dengan Bushido.

Ziarah ke kuil Ise.

Keseimbangan antara tiga ajaran, Shinto,

Konfusianisme dan Budhisme.

Tiga kosha yang menjadi inti Shingaku Kyoto.

Stempel sansha.

Suatu kosha.

kodrat atau alam dalam pengertian filsafat.

Lihat Bab VI, catatan 79.

Prinsip alam.

Lihat Bab VI. catatan 12.

Perenungan duduk diam.

Perang dimana Ieyasu mendapat kemenangan yang menentukan 1600.


Sen.

Bunuh diri dengan merobek bagian perut.

Laut di antara pulau.

Pimpinan kosha.

Seorang samurai.

Manajer.

Nama tempat.

Abdi pembantu.

Gerakan yang didirikan Ishida Baigan. Istilah itu berarti pelajaran hati atau pikiran.

Karya Imbe no Masamichi, 1367.

Iman, hati yang percaya.

Iman, kepercayaan.

Sekte Murni Tanah Suci. Suatu sekte Shinto.


Agama Shinto. Jalan para dewa.

Suatu karya Shinto disusun kemungkinan besar pada abad ke-13.

Nama tempat.

Detail bukan inti.

Penguasa militer Jepang.

Pintu atau jendela sorong dari kertas.

Kejujuran.

Status kedudukan.

Kedudukan panggilan.

Pedagang.

Murid.

Periode tahun, 1926.

Kepala desa.

Suatu kosha.

Religi kepercayaan.

Hormati kaisar.

Hormati kaisar; usir kaum barbar.

Suatu cabang sekte Zen 



Zat hafiah "tubuh".

Lihat Bab VI, catatan 12.

Nama provinsi.

Nama provinsi.

Tikar alas tidur.

Klerk.

Periode tahun, 1830-1844.

Sekte Budha.

Jalan Langit.

Keahlian, panggilan. 

Aturan-aturan toko.

Candi Budha di Nara didirikan pada 728.


Lihat hlm. 232.

Satu sentong kecil dalam ruangan.

Dewan shogun 1600-1868.

Lihat hlm. 62.

Gunung di tenggara Kyoto tempat Ishida dimakamkan.

Orang yang lebih tua.

Para pangeran luar.

Pongee, kain halus tipis dari Cina terbuat dari tenunan sutra mentah.

Lihat Bab VI, catatan 13.

Makhluk supranatural pengawas atau pelindung.

Mencapai.

Puisi Jepang bersuku kata 31.

Japanese Analects.

Karya Yamaga Soko.

Suatu provinsi dalam, pengertian umum berarti Jepang.

Fungsi, kegunaan.

Han keluarga Uesugi.

Perusahaan maha besar Jepang modern.

Sekte Budha.

bangsal meditasi Zen.

Ajaran Shingaku untuk anak-anak.

Keseluruhan.

Lihat Lampiran I, catatan 30. 
 



Baca: Buku Religi Tokugawa, Akar-akar Budaya Jepang


-------------------------------------------
(1) Catatan redaksi: masing-masing kata dalam teks asli diikuti dengan karakter Cina atau Jepang yang karena pertimbangan praktis tidak dimasukkan dalam terjemahan ini.
(2) Dalam teks asli nama pribadi disertai dengan karakter Cina atau Jepang dan dimuat dalam lampiran tersendiri, yang karena pertimbangan teknis tidak dimasukkan dalam terjemahan ini.


Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara