Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
BAB X
REPRODUKSI
A. RINGKASAN DAN IKHTISAR
1. Pengertian Ringkasan dan Ikhtisar
Ringkasan (Precis) Adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Karena suatu ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, maka ia merupakan suatu ketrampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil-hasil karya yang sudah ada. Kata precis yang dipakai untuk pengertian ini sebenarnya berarti 'memotong' atau 'memangkas'. Sebab itu membuat ringkas atas sebuah karangan yang panjang, dapat diumpamakan sebagai memangkas sebatang pohon sehingga tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang terpenting beserta daun-daun yang diperlukan sehingga tampak bahwa esensi pohon masih dipertahankan. Dalam ringkasan keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang terperinci dihilangkan, sedangkan sari karangannya dibiarkan tanpa hiasan. Walaupun bentuknya ringkas, namun precis itu tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.
Seorang pengarang atau penulis sebuah ringkasan berbicara dalam suara pengarang asli. Sebab itu ia tidak boleh memulai ringkasannya misalnya dengan mengatakan: "Dalam alinea/Dalam karangan ini pengarang berkata...." dsb. Ia harus langsung saja mulai dengan membuat ringkasan karangan tersebut, berupa meringkaskan kalimat-kalimat, alinea-alinea, bagian-bagian dan seterusnya.
Ringkasan hendaknya dibedakan pula dari istilah lain yang pengertiannya tumpang-tindih yaitu ikhtisar, yang juga merupakan suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli. Walaupun dalam kenyataannya kedua istilah itu sering dicampur-adukkan, namun secara teknis lebih baik kalau kedua istilah itu dibedakan maknanya. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu. Ikhtisar sebaliknya tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematik pemecahannya. Untuk ilustrasi beberapa bagian atau isi dari beberapa bab dapat diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah tadi, sementara bagian atau bab-bab yang kurang penting dapat diabaikan.
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment