Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Kegagalan Harian dan Keberhasilan Harian

Kegagalan Harian dan Keberhasilan Harian


Para ahli kebatinan Yahudi mengatakan bahwa seseorang harus menjalankan keseluruhan proses empat langkah di atas setiap hari, atau paling tidak dua kali dalam seminggu. Mereka menamakan proses ini sebagai h'eshbon ha'nefesh, atau "pemeriksaan jiwa", karena hal itu adalah sebuah proses introspeksi yang membuat kita mampu melihat ke dalam dan mengenali kekuatan serta kelemahan kita. Tiap kali Anda melakukan pemeriksaan jiwa, Anda harus melakukan perenungan tentang hal-hal yang terjadi kemarin atau periode dua kali seminggu. Lihatlah pada bidang-bidang yang Anda melakukan kekeliruan di dalamnya. Segera setelah Anda bisa mengenali kekeliruan atau kegagalan, jalankanlah empat langkah yang disebutkan tadi. Dengan ini, setiap kali Anda melakukan kekeliruan atau gagal, Anda menjadi lebih sadar tentang kekeliruan dan pola pikir yang keliru yang menyebabkannya terjadi. Setelah Anda menggenapi empat langkah tersebut dan berjanji tidak membuat kesalahan yang sama lagi, Anda telah meningkatkan kemampuan untuk melawan dorongan bawah sadar untuk mengulang kekeliruan tersebut.

Sayangnya hal ini tidak semudah itu, satu-dua-tiga-empat, sembuh! Jangan meremehkan sulitnya untuk mengubah sifat alami dasar yang Anda miliki. Seseorang yang memiliki masalah dengan amarah, sebagai contoh, mungkin tak akan pernah sepenuhnya berubah. Meskipun begitu, menurut Bahya bin Paquda, pemikir besar Yahudi abad sebelas, pengarang buku Duties of the Heart, jika orang yang angkuh terus menerus bertindak tanduk rendah hati, kendati kecenderungan untuk bersikap angkuh tetap saja ada, kerendahan hati akan menjadi sifat alami yang kedua. Ini juga berlaku untuk sifat-sifat buruk lainnya, dan berlaku pula untuk kekeliruan berulang-ulang yang kita buat dalam pekerjaan dan kehidupan kita. Jika Anda dapat menyesuaikan diri untuk melawan hal-hal yang merusak hidup dan bisnis Anda, maka tidak melakukan hal buruk tersebut akan menjadi sifat alami kedua Anda. Tantangannya adalah untuk berhenti melakukan kesalahan dan kekeliruan dan kemudian tidak mengulanginya lagi sama sekali. Untuk mewujudkan hal itu, dinasihatkan untuk melakukan pemeriksaan jiwa setiap hari atau dua kali seminggu jika perlu. Kita tidak perlu menuntut terlalu banyak, tapi rasakanlah hal itu untuk membuat perubahan yang langgeng—dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan kecil tidak menjamur menjadi bencana kesalahan besar—Anda perlu melakukan pemeriksaan setidaknya seminggu sekali.

Sebagai tambahan untuk membantu mengurangi perilaku dan tindakan yang mengarah ke kegagalan, pemeriksaan jiwa bisa menguatkan pola pikir, perilaku dan tindakan yang positif dan konstruktif. Saat melakukan pemeriksaan jiwa dan berpikir tentang hal-hal yang direnungkan, Anda akan mengamati bahwa Anda juga melakukan hal-hal lain dengan benar. Pastikan Anda juga menyadari hal ini. Untuk mengubah kebiasaan, Anda perlu memperhatikan dengan sama kuatnya antara perilaku positif Anda dan kekeliruan atau kegagalan Anda.

Tuntunan untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan ini bisa diterapkan di dunia bisnis dan juga di kehidupan pribadi. Anda harus melakukan pemeriksaan ke bisnis dengan cara yang persis sama saat Anda melakukan pemeriksaan jiwa. Pada kenyataannya, karena kekeliruan dan sifat buruk diri sendiri akan mendorong kegagalan bisnis, pemeriksaan jiwa Anda dan pemeriksaan bisnis Anda menjadi bertautan dan bisa dilakukan secara bersamaan. Setelah mengikuti saran ini tidak berarti Anda tidak akan gagal lagi, tetapi setidaknya kekeliruan-kekeliruan lama tidak akan begitu sering terulang. Pada akhirnya, kekeliruan yang mengecil dan keberhasilan yang membesar akan membawa dampak positif bagi hasil akhir dari bisnis Anda.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau