Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Setidaknya ada tiga model dari kewirausahaan: kewirausahaan klasik, kewirausahaan sosial dan kewirausahaan spiritual. Mungkin beberapa orang melakukan bisnis dengan gabungan ketiga model tersebut, namun untuk kemudahan dalam menjelaskan, model-model tersebut dibicarakan secara terpisah.
Budaya Barat lama menggunakan kewirausahaan klasik sebagai cara berbisnis yang lumrah. Belakangan ini, postmodernisme mengangkat sebuah model baru—kewirausahaan sosial—sebagai pembaruan dari yang telah ada. Taurat di sisi lain, selalu mengangkat konsep kewirausahaan spiritual sebagai jalan untuk melakukan bisnis sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan. Model tersebut membuat manusia merasa lebih terpenuhi baik dalam hidup maupun karier. Hal ini merupakan pendekatan yang sangat berbeda dalam melakukan bisnis, yaitu menekankan pencarian uang sebagai tujuan utama, namun bukan untuk kekayaan semata. Seluruh proses pencarian uang bisa dijalankan dengan tulus sehingga menjadikannya sebuah pencarian yang sakral dan mulia. Untuk mewujudkan hal ini, Anda perlu mengubah fokus sepenuhnya. Untuk memahami konsep ini dengan lebih matang, mari kita meneliti model klasik dari kewirausahaan.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment