Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Bab 8
BERPIKIR POSITIF
Menggunakan Kekuatan Positif untuk Mewujudkan Impian Anda
Berpikir baik dan itu akan menjadi baik.
—TZEMECH TZEDEK
David Einhorn, orang terkenal di Wall Street yang selalu terlibat dalam saham "Senin-Kamis", berpikir bahwa keberhasilan besarnya adalah karena optimismenya. Menurut Einhorn yang berusia tiga puluh sembilan, berpikir positif adalah yang paling berperan jika ada orang yang masih optimis di kala orang-orang lain di seluruh dunia bersikap pesimis.
Einhorn juga dikenal sebagai salah satu guru dalam filosofi investasi yang disebut value investing, dan sangat hebat dalam hal itu. Dana lindung-nilai yang dia kelola, Greenlight Capital Inc., memiliki aset lebih dari $5 miliar. Teori di belakang value investing, seperti namanya, adalah menemukan nilai yang tidak ditemukan oleh pihak lain.
Pendiri pendidikan investasi, Benjamin Graham, mengaku bahwa pasar saham bisa menjadi sarana untuk menentukan nilai yang tepat dari sebuah perusahaan. Tapi jika Anda ingin mengalahkan pasar, Graham memberi saran, Anda harus menemukan investasi di mana pasar memiliki penilaian sementara yang keliru. Kekeliruan tersebut akan selalu terkoreksi dengan waktu, ujarnya. Oleh karena itu, menurut Graham, kunci untuk mengalahkan pasar adalah berinvestasi di saham yang harganya lebih rendah dari nilai yang seharusnya.
Kedengarannya mudah bukan? Kesulitannya, sebagaimana Einhorn dan para pemodal lain yang ikut bermain memberitahu kita, adalah bahwa saat semua orang yakin bahwa suatu saham buruk, maka tetap memegang saham tersebut menjadi ujian yang membuat mulas perut kita. "Anda harus percaya bahwa pendirian Anda benar", kata Einhorn menambahkan "Anda harus percaya bahwa harga saham tersebut akan meningkat seiring berjalannya waktu".
Dan keyakinan mendasar tersebut menjadi landasan optimisme dari Einhorn. Siapa pun yang tidak percaya bahwa usia perusahaan akan sampai lima puluh tahun ke depan, pendapatan akan naik, dan standar hidup akan meningkat, tidak perlu membeli saham. Dengan kata lain, Einhorn percaya, setiap pembelian saham adalah tindakan dari optimisme.
Spesialisasi Einhorn adalah saham yang tak menarik—yang membutuhkan bentuk lebih kuat dalam berpikir positif. "Sangat mudah untuk bersikap optimis tentang suatu saham yang telah meningkat dua kali atau tiga kali lipat dan tidak ada hal buruk yang ditemukan di dalamnya", katanya. Memegang value stock, di sisi lain, membedakan antara orang yang optimis sejati dan pemikir positif yang musiman.
Dia menyebutkan satu dari investasinya yang sangat sukses sebagai contoh: Freescale Semiconductor. Pembuat chip telepon selular ini pernah menjadi unit bisnis dari raksasa teknologi Motorola. Tetapi perusahaan ini disisihkan oleh pemegang saham agar bisa berkonsentrasi ke bisnis lain yang lebih besar. Lalu mereka menjual Freescale dalam sebuah Initial Public Offering (IPO) di musim panas 2004.
IPO tersebut adalah petaka. Tepat sebelum dilepas ke pasar, Motorola harus menurunkan harganya jauh agar dagangannya bisa laku. Pasar saham sepertinya tidak sudi menerima bagian yang tidak diinginkan dari suatu perusahaan—harga sahamnya tidak bergerak hingga enam bulan.
Peserta IPO terbesar adalah Greenlight milik Einhorn. Dalam sekali transaksi, dana yang besar telah diinvestasikan di perusahaan yang tidak ada orang lain mau membelinya. "Orang-orang lain memandang perusahaan chip telepon yang tidak cerah prospeknya", kata Einhorn. "Kita melihat sebuah perusahaan yang membuat bermacam chip yang memiliki banyak pengembangan di masa depan. Chip mereka digunakan di peralatan elektronik, mobil dan banyak hal lain".
Einhorn juga yakin bahwa dengan lepasnya perusahaan ini menjadi mandiri akan membuatnya bertumbuh. "Dulu mereka dipaksa untuk membuat begitu banyak proyek-proyek prioritas dari Motorola", katanya. "Sebagai perusahaan yang mandiri mereka akan bisa berkonsentrasi untuk bertumbuh sendiri".
Selama musim gugur tahun 2004, optimisme Einhorn pada perusahaan tersebut diuji hari demi hari. Sahamnya naik turun sedikit saja, tidak pernah naik tinggi seperti yang diharapkan. Setiap hari dia melakukan kajian tentang asumsinya terhadap saham tersebut untuk memastikan validitasnya. Dan setiap hari penilaiannya masih benar. "Anda harus terus bertanya pada diri sendiri: apakah karena saya ini sabar atau sebenarnya karena saya keras kepala?" kata Einhorn. Cara untuk mengetahui perbedaan itu adalah ketika perubahan mendasar terjadi. "Saya sering mengarang alasan baru bahwa institusi tersebut masih bagus. Saya tahu inilah waktunya untuk mundur dan memulai dengan sesuatu yang baru".
Tapi angin nampaknya berpihak pada Freescale. Pendapatannya terus meningkat dan harga sahamnya mulai bergerak. Lalu harganya mulai meroket saat orang-orang menyadari potensi pertumbuhannya. Di tahun 2006, perusahaan tersebut dibeli oleh group Blackstone, perusahaan pemodal swasta terbesar di dunia. Harga jualnya $17 miliar, hampir tiga kali lipat nilai perusahaan tersebut saat Einhorn membelinya. Tahun itu dana yang dikelolanya mencapai return 26 persen.
Bagi Einhorn, itu semua karena optimisme. Tanpa suatu perusahaan yang memberikan hasil menguntungkan dalam investasinya, dia dengan mudah melepas kembali saham tersebut lebih awal—dan menerima sikap pesimis dari pasar tentang Freescale. Tapi keyakinan Einhorn akan masa depan yang lebih baik, telah membuatnya menang.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment