Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
5. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau generalisasi-generalisasi memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkrit sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering dipergunakan contoh-contoh yang konkrit, yang mengambil tempat dalam sebuah alinea. Tetapi harus diingat bahwa sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan yang paling efektif untuk setiap pengarang.
Bagaimana pendapat saudara tentang kutipan berikut? Apakah terdapat contoh yang konkrit untuk menjelaskan sebuah gagasan utama? Gagasan utama yang mana?
"Dalam bukunya 'The World and the West' Arnold Toynbee mengemukakan pendapatnya, bahwa hasil teknologi Barat tidak dengan serta merta dapat ditanamkan ke dalam bumi Timur, berhubung teknik itu merupakan hasil daripada suatu perkembangan yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Tehnik Barat modern merupakan suatu bagian integral yang tak dapat dipisahkan dari alam kebudayaan sekitarnya. Sehingga, barangsiapa ingin mempergunakan hasil tehnik Barat, mau tidak mau harus menyesuaikan alam kebudayaannya sendiri dengan alam pikiran dan kebudayaan Barat modern.Dengan sebuah contoh yang konkrit dan sederhana pendapat ini dapat kita terangkan sebagai berikut: Sebelas tahun yang lalu Indonesia mengimporkan gerbong-gerbong kereta api dari Perancis. Rupanya cukup mentereng, dan sebagian dilengkapi dengan alat-alat airconditioning. Manakah sekarang gerbong-gerbong itu? Sudah rusak, dalam keadaan tak terpelihara, patut dipakai pada trayek-trayek tingkat 3 saja guna mengangkut anak-anak sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota. Siapa yang salah? Para pemakaikah? para pegawai PNKA-kah? Mempergunakan hasil tehnik modern menuntut perhatian dan pengawasan yang cukup cermat, menuntut pula dari fihak para penumpang rasa tanggungjawab terhadap milik negara dan bangsa, supaya dipelihara dan dipakai dengan rapi dan bersih. Ternyata publik umum di Indonesia kadang-kadang belum cukup dewasa dan masak untuk mempergunakan gerbong-gerbong itu dengan semestinya". (Basis, Agust. 1970).
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment