Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Lompatan Kuantum

Lompatan Kuantum


Kemampuan untuk menggunakan rasio agar perilaku kita selalu berakar pada akal sehat, memberikan kita kelebihan dibanding orang lain yang hanya mengikuti perasaan mereka. Inilah mengapa Taurat mengatakan (Ulangan 28:9) bahwa manusia harus menapak di jalan Tuhan. Maimonides memahami ini sebagai mengimbangi nafsu dengan akal sehat.

Para guru kebatinan Yahudi menggariskan perbedaan antara malaikat dan manusia. Malaikat diciptakan untuk tujuan tertentu dan tidak bisa melakukan hal lain selain yang menjadi tujuan penciptaan mereka. Manusia sebaliknya, memiliki ambisi dan tujuannya sendiri. Manusia selalu bergerak. Mereka memiliki pilihan. Tidak ada manusia yang mandeg. Kita semua ini antara maju ke depan atau mundur ke belakang. Seorang pebisnis mengerti konsep ini lebih dari siapa pun. Dalam bisnis, mandeg berarti tidak ada pertumbuhan. Meskipun bisnis Anda tidak kehilangan klien atau penjualan, bisa dipastikan pesaing Anda maju dan menjadi lebih baik serta efektif dibanding dengan perusahaan Anda. Saat pesaing Anda maju, secara relatif Andalah yang mengalami kemunduran. Hal ini juga berlaku di setiap bidang kehidupan. Cobalah pahami dengan cara ini: jika Anda seharusnya bisa mendapatkan $100 setiap jamnya dan kenyataannya Anda tidak, sama saja artinya dengan Anda kehilangan $100. Tidak ada hal yang mandeg. Entah Anda bergerak maju atau bergerak mundur. Sebagai manusia, kita diberikan tanggung jawab untuk terus menerus maju, tahap demi tahap.

Tapi saat kita bicara jalan tengah atau "jalan Tuhan" dan menguasai emosi kita, kita akan mampu terus berjalan maju, bukan dalam langkah-langkah biasa bergerak dari satu tahap ke tahap selanjutnya secara teratur, melainkan dalam lompatan kuantum. Alasannya adalah, kata para guru kebatinan, karena telah menjadi hakikat manusia untuk mengendalikan perasaan dan emosi, dan melakukan tindakan. Namun saat tindakan dan emosi kita dikendalikan oleh rasio, kita melampaui sifat alami kita dan kita menjadi luar biasa. Hal ini memberikan kita keunggulan dibandingkan yang lain. Inilah mengapa bertindak berdasarkan rasio dan bukan emosi digambarkan sebagai meniru Tuhan.

Sering para pebisnis sangat bernafsu pada suatu gagasan baru. Apakah Anda pernah merasa terdorong bangun dari tempat tidur untuk menuliskan gagasan yang Anda dapatkan tengah malam? Rasa gairah tersebut menggetarkan hati dan keinginannya sangat nyata. Saat Anda bergairah tentang prospek sebuah kesempatan bisnis, Anda menjadi terlibat secara emosional dan penggunaan rasio sering menjadi prioritas kedua. Ini menjadi bahayanya. Jika yang Anda inginkan adalah sukses luar biasa, Anda harus mengatasi dorongan untuk bertindak secara tiba-tiba, dan memberi kesempatan otak Anda untuk mencernanya terlebih dahulu.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau