Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Tekanan

Tekanan


Bermain di bawah tekanan adalah satu hal yang harus dihadapi oleh semua drummer dalam karier mereka. Ketakutan menghadapi tekanan bisa menghambat langkahmu atau membuatmu menolak sebuah pekerjaan atau situasi yang sebenarnya bisa kamu atasi jika kamu tidak merasa takut. Jika dua drummer dengan kemampuan dan pengalaman yang sama melakukan audisi, drummer yang biasanya mendapat pekerjaan adalah yang bermain dengan baik di bawah tekanan.

Saya kenal seorang drummer yang tinggal di sebuah kota besar. Dia mengidolakan seorang drummer ternama sampai-sampai dia mengenakan pakaian yang serupa dengan, berusaha bermain persis seperti, dan berharap orang lain memperlakukannya seolah-olah dia sebaik drummer yang diidolakannya. Dia memiliki setup drum yang sama, potongan rambut yang sama, ukuran stick drum yang sama, dan seterusnya. Dia pernah berkata kepada saya, "Permainan saya terlalu baik untuk orang-orang di kota ini. Mereka tidak bisa memahami atau menghargai apa yang saya lakukan."

Pada saat itu, saya diam saja, tapi saya berpikir, "Kalau kamu begitu bagus, kenapa kamu tidak pergi saja ke New York atau Los Angeles, dan kami bisa lihat seberapa bagus—atau buruk—permainanmu sesungguhnya." Alasan dia tidak pindah ke kota besar adalah "tekanan". Membual dan menyombongkan diri di kota asalmu adalah satu hal, karena kamu relatif aman. Tapi pergi ke kkota besar dan mencari tahu bagaimana kamu bersaing dengan yang terbaik adalah hal lain lagi. Saya kira drummer ini lebih senang menjadi "legenda menurut pikirannya sendiri".

Jika kamu memutuskan untuk pergi ke kota besar atau audisi untuk sebuah band terkenal, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah jujur kepada diri sendiri. Apa kekuatanmu? Seberapa banyak pengalaman yang kamu miliki? Apakah kamu merasa siap? Jika jawaban atau pertanyaan terakhir adalah ya, maka kamu siap untuk melakukannya.

Hindari permainan "bagaimana jika." Hindari cara berpikir, "Bagaimana jika aku gagal?" Well, memangnya kenapa jika kamu gagal? Setidaknya kamu punya keberanian untuk mencoba. Bahkan jika kamu tidak mendapat pekerjaan itu atau memenangkan audisi itu, setidaknya kamu punya pengalaman beraudisi. Kamu akan tahu apa yang bisa kamu harapkan di lain waktu.

Bila kamu beraudisi, jangan biarkan pikiranmu menghambatmu: "Bagaimana jika aku terburu-buru? Bagaimana jika aku melakukan kesalahan? Bagaimana jika mereka tidak menyukaiku?" Cara terbaik yang saya temukan untuk menghadapi tekanan adalah konsentrasi. Berkonsentrasilah pada bagianmu. Berkonsentrasilah pada musik itu. Jadi, kamu tidak punya waktu untuk bermain-main dengan "bagaimana jika".

Ingat, kamu tidak akan pernah tahu seberapa baik kemampuanmu sebelum terbukti bahwa kamu bisa bermain dengan baik di bawah tekanan. Kamu harus belajar bermain sebaik mungkin di bawah tekanan apa pun, misalnya ketika lampu merah di studio rekaman sudah menyala.

Sebelum pikiranmu dipenuhi oleh kekhawatiran menghadapi tekanan besar, pahamilah lebih dulu bahwa kemampuan untuk bermain dengan baik di bawah tekanan berkembang sesuai tingkatannya. Pertama-tama kamu merasakan tekanan sekaligus kegembiraan ketika manggung dalam konser besar tahunan bersama band sekolah menengahmu. Kemudian kamu merasakan tekanan lagi ketika kamu beraudisi untuk band jazz di universitas atau sekolah menengah. Lalu kamu merasakan hal yang sama lagi ketika kamu bermain di hadapan banyak penonton untuk yang pertama kalinya. Bermain dengan baik di bawah tekanan adalah kemampuan yang bisa dikembangkan. Pengalaman akan mengajarimu bagaimana mengatasi tekanan.

Persiapan membantumu mengatasi tekanan. Datanglah tepat waktu! Tidak ada yang lebih memperbesar kegelisahan daripada datang terlambat untuk sebuah acara yang benar-benar penting. Keterlambatan semacam ini hanya akan menciptakan tekanan yang lebih besar. Pastikan bahwa kamu punya semua peralatan yang diperlukan. Jika kamu terlibat dalam rekaman, cobalah mencari tahu peralatan apa saja yang bakal kamu butuhkan. Lalu rencanakan untuk membawa beberapa "ekstra", untuk berjaga-jaga, misalnya snare drum, cymbal tambahan, mallet, dan stick drum dalam ukuran yang berbeda. Dengan kata lain, bersiap sedialah. Kesiapan ini akan memudahkanmu mengatasi tekanan.

Kamu harus menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna, kita semua melakukan kesalahan. Jika kamu membuat kesalahan pada waktu latihan bersama atau audisi, segera perbaiki. Jangan terlalu dipikirkan. Kesalahan memang bisa saja terjadi, tapi jangan terlalu sering melakukannya. Juga jangan melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Tandai bagianmu dengan pensil untuk membantumu mengingat-ingat. Jika kamu tidak membaca notasi, siapkan notes kecil dan buat catatan untuk dirimu sendiri. Mempelajari catatan seusai latihan bersama bisa menyegarkan kembali ingatanmu tentang apa yang benar-benar penting.

Satu hal lagi untuk diingat adalah bahwa kamu tidak bisa mendapatkan semuanya. Beberapa orang bisa jadi memilih drummer lain tanpa peduli bagaimanapun bagusnya permainanmu. Ini adalah masalah preferensi personal yang kadang-kadang bertalian dengan kepribadian, gaya, atau bahkan pertemanan. Yang perlu kamu lakukan adalah mainkan sebaik mungkin dan tampillah seprofesional mungkin. Ingat, kamu berada dalam bisnis musik, dimana kata pertamanya adalah "bisnis". Untuk mempertahankan kualitas bisnis dalam situasi menekan, kita harus menjadi profesional.

Menjadi seorang profesional berarti melakukan yang terbaik dalam situasi apa pun. Jika kamu melakukannya, tapi ternyata orang lain yang mendapat kesempatan, itulah hidup. Tapi, jika kamu senantiasa menunjukkan kemampuan terbaikmu, pada akhirnya kamu akan mendapatkan situasi yang tepat bagimu. Informasi menyebar dengan cepat.

Satu hal tentang tekanan adalah tidak ada orang yang kebal terhadapnya. Kamu hanya perlu belajar bagaimana mengatasinya. Akrot besar Laurence Olivier pernah berkata, "Bila aku tidak merasa takut di panggung, aku akan berhenti berakting." Menurut saya, yang dia maksudkan adalah bahwa tekanan bisa membangkitkan semangat. Tekanan bisa mengasyikkan. Dia akan mendesakmu untuk melakukan yang terbaik.

Tekanan memang unsur yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Ini bukan berarti bahwa kamu harus menempatkan dirimu dalam situasi yang kamu tahu tidak bisa kamu atasi. Tekanan akan sedikit demi sedikit memperkuat dirimu. Bersiap sedia dan tumbuhlah bersamanya. Jangan seperti drummer yang saya sebutkan di atas, yang ingin dianggap bagus tapi menghindari tekanan uji kemampuan. Kita semua akan diuji, dalam berbagai macam bentuk. Jadi lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Terimalah tekanan dan belajarlah hidup bersamanya. Itu adalah bagian yang harus kamu hadapi dalam bisnis musik.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau