Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Bisakah Kau Bermain Seperti Ali Baba?

Bisakah Kau Bermain Seperti Ali Baba?


Baru-baru ini, seorang teman saya diminta ikut dalam satu sesi rekaman komersial. Selama sesi tersebut, tampak jelas bahwa segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akhirnya si produser bertanya kepada teman saya tersebut, "Bisakah kau bermain seperti Ali Baba?" (Ali Baba adalah nama fiktif. Ganti saja dengan nama seorang drummer terkenal.)

Masalahnya sederhana. Teman saya ingin sekali menjawab, "Kenapa tidak kau rekrut saja si Ali Baba?" Tetapi ia diam saja dan mencoba bekerja seprofesional mungkin. Seperti yang kita akan bicarakan nanti, jelas bahwa meskipun teman saya itu bermain dengan amat baik, ia bukanlah drummer yang tepat untuk situasi tersebut.

 

Mengapa Hal Ini Terjadi?


Kadang-kadang musisi lainnya mengagumi dan menyukai seorang drummer ternama, seperti Ali Baba imajiner itu. Mereka berharap bisa mendengar dan merasakan gaya yang sama. Ketika drummer baru unjuk gigi, permainannya tidak seperti yang telah dibayangkan oleh para pemain lainnya. Karena itu lantas timbul pertanyaan, "Bisakah kau bermain seperti si Ali Baba?"

Teman saya kecewa karena ia sadar gayanya tidak seperti yang diinginkan oleh pemain lainnya. Meskipun dia bermain sangat baik, dia tidak bisa benar-benar "menyatu" dengan grup ini.

Kadang kala masalah yang sama muncul antara pemain bas dan drummer. Tetapi biasanya si drummer-lah yang diminta untuk mengubah permainannya. Jarang sekali pemain bas atau anggota grup lainnya diminta melakukan penyesuaian seperti yang diharapkan dilakukan oleh seorang drummer.

Menurut saya, alasannya adalah karena seluruh grup amat bergantung pada drummer. Ia adalah poros roda atau fondasi dari bangunan yang dibentuk oleh pemain lainnya. Setiap ketukan yang dimainkan atau tidak dimainkan oleh drummer mempengaruhi pemain lainnya.

Dalam banyak kasus, para pemain lain, (bahkan arranger dan terutama produser) tidak tahu banyak tentang permainan drum sehingga mereka tidak bisa memberikan saran yang spesifik dan jelas tentang apa yang mereka inginkan. Akibatnya, sekali lagi mereka hanya berharap dan bertanya, "Bisakah kamu bermain seperti Ali Baba?"

Pertanyaan ini tidak dimaksudkan sebagai penghinaan. Mereka berharap kamu sudah sering mendengar drummer yang disebut-sebut itu. Jika memang demikian halnya, kamu diharapkan bisa bermain mendekati gaya yang mereka inginkan.

Band para bintang, di panggung maupun dapur rekaman, menghasilkan musik yang sungguh ganjil. Pemain yang dipilih lewat polling biasanya adalah pemain solo dengan karakteristik yang sangat individual. Ketika dipertemukan dalam sebuah band para bintang, kombinasi gaya ini bisa amat aneh.

Saya menyaksikan grup semacam itu di sebuah festival jazz akbar dan kombinasinya adalah sebagai berikut: seorang drummer big band bergaya swing, pemain bas akustik yang biasa bermain trio, pemain gitar fusion/rock/jazz yang masih muda dan hanya tahu musiknya sendiri, pemain trumpet bebop/fusion, pemain saksofon dari sebuah band swing terkenal, pianis yang bermain bersama sebuah grup jazz third-stream klasik, pemain biola dari Polandia, pemain vibrafon dari Hongaria, dan seorang pemain Harmonika dari Belanda.

Semua musisi ini adalah pemain hebat dalam gaya mereka masing-masing. Tetapi ketika disatukan dalam sebuah grup hasil polling dan berdasarkan keinginan yang tidak jelas dari seorang produser konser, mereka tidak tampil dalam kondisi terbaik. Musik yang mereka hasilkan terdengar seperti latihan yang kacau para pemain semi-pro yang masing-masing menyimpan koleksi album yang berbeda.

Seorang kritikus musik ternama (yang dibenci oleh kebanyakan musisi profesional) menulis dalam ulasannya, "Grup itu tampak tidak jelas apa maunya!" Sebenarnya, mereka semua tidak merasa nyaman. Musiknya kacau dan semua yang terlibat akhirnya bernapas lega ketika pertunjukan itu berakhir. Begitu pula halnya dengan para penonton.

Mohon jangan salah paham. Band para bintang bisa saja tampil menawan dan menggairahkan. Intinya adalah harus ada kemiripan gaya atau sudut pandang agar musiknya berhasil dengan baik. Jika keselarasan ini hadir, musik itu akan menjadi amat menarik.

 

Jangan Dimasukkan Hati


Ini adalah poin penting untuk dipahami. Setiap orang bekerja keras untuk mengembangkan kemampuan dan gaya masing-masing. Dibutuhkan kerja bertahun-tahun untuk belajar bermain dengan baik. Kita telah menginvestasikan segenap upaya dan penderitaan kita dalam permainan kita. Ketika seorang berkata, "Bisakah kamu bermain seperti Ali Baba?" itu tidak dimaksudkan untuk menyakiti hatimu. Mungkin gayamu tidak sesuai bagi grup tersebut.

Jangan bersikap defensif atau melecehkan musisi lainnya. Orang-orang mempunyai latar belakang yang berbeda dan tingkat studi serta pengalaman yang bervariasi. Triknya adalah menemukan musisi yang kurang lebih merasakan hal yang sama denganmu mengenai musik.

Berkaitan dengan kemampuan beradaptasi, adalah ide yang bagus untuk mempelajari jenis musik dan permainan drum yang berbeda. Beberapa pemain, seperti pemain studio, menjadi amat piawai memainkan berbagai jenis musik. Tetapi ingatlah bahwa musik seluas lautan! Ada cukup banyak tempat untuk semua orang. Tidak ada drummer yang memainkan setiap gaya dengan lebih baik ketimbang orang lain. Bermainlah sebaik mungkin dalam setiap jenis musik.

Jika kamu berada dalam situasi seperti yang dialami oleh teman saya tadi, ingatlah untuk bermain sebaik mungkin dan komentar-komentar seperti itu jangan dimasukkan dalam hati. Belajarlah semampumu dari situasi itu dan masuki lagi kesempatan lain. Semua itu adalah bagian dari pembelajaran bisnis musik.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau