Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Bermain dalam Birama yang Tepat

Bermain dalam Birama yang Tepat


Pendapat berikut ini mungkin klise, tapi benar, yaitu drummer yang bermain dalam birama yang tepat akan mendapat pekerjaan yang menarik. Showmanship, teknik yang hebat, drum yang besar, dan kerja keras mungkin penting, tapi bermain dalam birama yang tepat adalah dasar bagi permainan drum.

Saya baru saja menghadiri pertemuan band. Tugas saya adalah melatih atau memberi saran kepada para drummer muda yang menghadiri pertemuan itu. Ternyata tugas ini lebih kompleks dari yang saya perkirakan. Hanya dua dari dua belas drummer yang bisa membaca not dengan baik untuk mengikuti partitur big band yang relatif mudah. Hanya dua orang yang bisa memainkan roll yang memenuhi syarat. Dan hanya tiga yang paham pentingnya bermain dalam birama yang tepat.

Salah seorang drummer mengesankan saya. Dia tidak bisa bisa membaca notasi dengan baik, tapi dia bermain dalam birama yang tepat. Jika dia tidak bisa memahami notasi tertentu, dia memainkannya begitu saja. Meskipun anak muda ini bukan drummer terbaik dalam pertemuan itu, bandnya termasuk ketiga yang terbaik. Ia cukup cerdas untuk mengetahui bahwa bahkan jika kamu tidak bisa membaca setiap notasi, band masih bisa terus bermain dengan baik jika biramanya terjaga.

Dan drummer lain yang mengesankan saya punya keterampilan membaca notasi. Membaca aransemen adalah hal yang mudah bagi mereka. Saya bertanya kepada mereka tentang hal ini dan mereka menjawab,”Setelah belajar membaca aransemen yang diberikan oleh guru drum kami, aransemen ini relatif mudah.” Kedua drummer mudah ini juga luwes dan punya kontrol yang baik atas set drum, serta bisa memainkan aransemen funk atau jazz sama baiknya. Mereka bermain dalam birama yang tepat, solid, dan tidak berlebihan. Dan mereka memainkan aksen-aksen yang dibutuhkan.

Ada beberapa groove dasar yang disyaratkan dalam pertemuan ini. Ada aransemen big band berorientasi funk, groove samba jazz, blues Count Basie dengan tempo medium, aransemen jazz dengan sound kontemporer Woody Herman, dan ballad. Pemilihan gaya musik ini secara akurat mewakili beberapa pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang drummer.

Entah kamu bisa membaca not atau tidak, kamu perlu memainkan samba, groove rock dasar, satu atau dua groove funk, dan groove cymbal jazz dengan tempo medium serta cepat. Kamu juga harus mengerti groove ballad, yang melibatkan brushes, stick untuk jenis jazz ringan, atau groove quasi-Latin atau slow samba. Jika kamu bisa memainkan groove ini dengan time feel yang baik, kamu bisa bermain dengan sebuah big band. Tambahkan kemampuan ini dengan keterampilan membaca notasi, dan kamu akan menjadi drummer yang bisa tampil baik dalam sejumlah situasi musikal, termasuk studio rekaman.

Untuk meningkatkan time feel-mu, praktekkan semua groove ini dengan sebuah drum machine. Teruslah berlatih sampai kamu bisa memainkannya dengan mudah dan lancar. Juga, berlatihlah dengan kaset. Sesuaikan sound dan feel drummer di rekaman itu. Pastikan bahwa kamu berlatih dengan groove dan gaya yang berlainan. Saya hanya menyebutkan beberapa groove dasar; latihlah groove sebanyak mungkin.

Sisihkan waktu dalam setiap sesi latihan untuk bermain dalam birama yang tepat. Konsentrasikan pada aspek metronomis sekaligus feel. Sebagian besar porsi latihanmu sebaiknya melibatkan "sumber birama eksternal" yang mencakup rekaman, drum machine dan metronome.

Berlatihlah bersama seorang pemain bas untuk memainkan birama yang akurat. Gunakan groove dan tempo yang agak berbeda-beda. Mainkan masing-masing groove dalam waktu agak lama agar kalian bisa sungguh-sungguh merasakannya. Latihan dengan pemain bas bisa membantu kedua pemain; kamu bisa mendengar satu sama lain secara jauh lebih jelas dengan cara ini. Juga, jika drummer dan pemain bas bisa merasakan groove bersama-sama, band itu juga akan merasakannya dengan lebih baik.

Latihan rhythm section juga bisa sangat berharga. Seluruh rhythm section yang berkonsentrasi pada grooving dan permainan bersama akan menguntungkan band atau grup apa pun yang bermain bersama mereka. Toh segalanya berawal dari rhythm section.

Ketika satu band meyakini kemampuan drummer untuk memainkan birama secara tepat, seluruh band akan bermain pada tingkat yang lebih tinggi. Alasannya adalah bahwa band tidak perlu lagi khawatir tentang birama. Mereka bisa berkonsentrasi hanya pada musik. Ketika ini terjadi, orang-orang berkomentar, “Groove grup ini luar biasa,” atau “Orang-orang ini mengasyikkan.”

Semua itu bermula dari drummer. Kamu harus tahu groove-nya, dan kamu harus memainkannya dengan otoritas dan kepekaan yang baik. Itulah inti dari bermain dalam birama yang tepat. Itu membuat semua orang merasa nyaman!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional


Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara