Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Somerset
Maugham, sang sastrawan besar, pernah berkata, "Hidup itu lucu. Kalau
kamu menolak menerima apa pun selain yang terbaik, kamu sering kali
mendapatkannya." Komentar yang mendalam ini mencakup banyak bidang.
Tapi, menurut saya semua sikap berawal dari individu. Untuk mendapatkan
yang terbaik kamu harus memberikan yang terbaik.
Misalnya, ketika saya bergabung dengan band Benny Goodman, atmosfernya tidak bersahabat. Dalam banyak hal, Benny adalah seorang perfeksionis. Dia tidak suka kesalahan dan dia akan memberitahumu dengan jelas kalau kamu melakukannya. Dia bermain dengan sangat baik setiap malam dan berharap setiap orang melakukan hal yang sama, tanpa alasan! Kamu harus datang tepat pada waktunya, siap bermain, dan siap melakukan yang terbaik, meskipun panggungnya tidak beres, kamu harus bermain sebaik mungkin sebisamu, tidak peduli bagaimana pun perasaanmu. Memang sulit, tapi sekarang saya melihatnya sebagai sebuah pelatihan yang sangat bermanfaat. Hal itu membantu saya memahami bahwa kita harus selalu mengusahakan yang terbaik dalam situasi apa pun.
Siapa pun bisa bermain dengan baik jika tidak ada tekanan. Bermain bersama orang-orang yang menyukaimu dan di hadapan orang-orang yang ingin mendengarkanmu rasanya sungguh istimewa. Saya bisa memahami bagaimana grup-grup terus bertahan bertahun-tahun dengan orang-orang yang sama, pasti menyenangkan berada dalam band di mana anggotanya saling menyukai.
Tapi kondisi yang ada tidak selalu demikian. Kerja studio misalnya, saya ingat betapa senangnya ketika saya masuk dalam sesi rekaman big band dan melihat bahwa Milt Hinton adalah pemain bassnya. Milt adalah salah seorang pemain bass papan atas di lingkungan studio New York, dan masih aktif hingga saat ini. "Oke," pikir saya, "rekaman ini pasti akan menyenangkan."
Tapi saya juga pernah mengalami yang sebaliknya. Saya melihat ke pemain bass di sebuah sesi dan bertanya-tanya, "Kenapa mereka menyewa orang ini? Dia tidak bisa mengikuti birama yang dimainkan, dan feel-nya payah." Saya tahu bahwa rekaman itu bakal sulit. Yang bisa saya lakukan hanyalah melakukan yang terbaik semampu saya.
Dalam situasi seperti itu, kamu tidak bisa menghadap pemimpin band atau kontraktor lalu protes, "Saya tidak suka pemain bassnya!" Tanggapannya mungkin, "Memangnya siapa yang tanya kamu?". Yang bisa kamu lakukan adalah berusaha memberikan yang terbaik sebisamu.
Di sebuah latihan bersama acara talk show TV yang terkenal, terjadilah insiden berikut. Seorang penyanyi wanita ternama punya reputasi menyalahkan band ketika dia kebetulan melakukan kesalahan. Reputasinya ini juga terkenal di kalangan para musisi, sehingga tidak mengejutkan jika banyak musisi yang tidak suka mengiringinya.
Dalam latihan bersama itu, dia berkata, "Hei drummer! Ikuti saya dan lakukan swing gila-gilaan!" Drummer yang ditanyai itu (yang menceritakan insiden ini kepada saya) berdiri lalu berkata, "Saya bisa mengikuti anda, atau nge-swing gila-gilaan, tapi saya tidak bisa melakukan keduanya sekaligus." Band kontan tertawa tergelak-telak.
Penyanyi terkenal itu meninggalkan panggung, dan teman saya si drummer, dipecat gara-gara insiden itu. Meskipun lucu, kisah ini adalah contoh yang baik tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan. Lebih baik kamu menyadari bahwa kamu bakal menghadapi kesulitan, lalu mencoba yang terbaik semampumu.
John Bunch, seorang pemain piano kondang, telah bekerja bersama Tony Bennet, Woody Herman, Benny Goodman, dan Buddy Rich. Suatu ketika John berkata kepada saya, "Buddy bermain menawan setiap malam. Dia membuatmu ingin memberikan yang terbaik. Sebaiknya kamu siap bermain jika kamu akan manggung bersamanya." Buddy pernah mengomentari bandnya seperti ini, "Untuk memimpin sebuah band anda harus bisa membuat para pemainnya memberikan yang terbaik, lebih dari yang mereka tahu bisa mereka lakukan. Anda harus memberi inspirasi agar mereka bangkit melebihi apa yang mereka pikir bisa mereka lakukan, dan membuat mereka melakukannya secara konsisten." Buddy, Benny, dan para pemimpin besar lainnya mengharapkan demikian banyak dari diri mereka sendiri sehingga tampaknya wajar bagi mereka untuk berharap banyak dari para musisi dalam band mereka.
Dengan memberikan yang terbaik, bahkan di bawah kondisi yang kurang idela, kamu akan mengontrol nasibmu sendiri. Kamu tidak bergantung pada orang lain untuk menentukan sikapmu, kamu bergantung pada dirimu sendiri untuk memainkan yang terbaik. Jika kamu hanya bisa bermain baik dengan syarat segala sesuatunya harus seperti yang kamu harapkan, kamu akan menghadapi masalah. Dunia tidak menyesuaikan dengan dirimu, kamulah yang harus menyesuaikan dengan dunia, dan kamu harus selalu berusaha menyesuaikan diri.
Yang kamu peroleh dari sikap menolak apa pun kecuali yang terbaik dari dirimu sendiri adalah rasa percaya diri. Sikap hanya menerima yang terbaik akan memaksamu untuk bersiap sedia demi meraih sukses. Kamu akan mengerjakan pekerjaan rumahmu. Kamu akan berlatih dan bersiap untuk setiap pekerjaan, karena kamu tahu itulah yang dibutuhkan jika kamu mencapai hasil terbaik. Kamu juga akan bersikap jujur terhadap dirimu sendiri. Kamu tidak bisa berpura-pura lagi ketika lampu merah tanda perekaman dimulai telah menyala di studio. Kamu harus melakukan yang terbaik, di bawah tekanan, agar bisa bertahan dalam bisnis musik.
Sikap ini menimbulkan efek samping lainnya. Kamu akan mengharapkan yang terbaik dari peralatanmu. Ketika kamu berinvestasi instrument, entah drum, pedal atau apa pun, kamu tentu berharap semua itu bisa bekerja dengan baik. Kamu juga berharap orang lain mengerjakan bagian mereka. Jika dia tidak melakukannya, kamu bisa berkata kepadanya, "Aku melakukan sebaik mungkin, dan aku hanya akan menerima yang terbaik darimu."
Banyak grup bubar karena satu atau dua anggotanya malas atau sudah lelah berusaha. Anggota-anggota band datang terlambat, tidak siap, dan sering kali dengan sikap buruk saat latihan bersama. Cepat atau lambat situasi ini membawa korban, karena semangat beberapa anggota merosot begitu melihat anggota lainnya ogah-ogahan. Kamu tidak akan iri hati melihat para pemain berbakat lainnya jika kamu tahu kamu sudah memberikan yang terbaik, meskipun mungkin mereka bermain lebih baik daripada kamu.
Kita tidak punya peluang untuk memutuskan seberapa besar bakat yang kita miliki. Begitu kamu tahu kamu telah melakukan yang terbaik, apa pun bentuknya, kamu bisa beristirahat dengan mudah. Yang bisa kamu lakukan adalah sederhana saja, yang bisa kamu lakukan.
Bila kamu hanya menerima yang terbaik, kamu adalah orang yang memutuskan apa yang "terbaik" dari sudut pandangmu. Yang "terbaik" bisa jadi yang membuatmu bahagia. Yang pasti, jika kamu tidak mencari yang terbaik—di dalam maupun di luar dirimu—kamu akan jarang sekali menemukannya.
Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional
Misalnya, ketika saya bergabung dengan band Benny Goodman, atmosfernya tidak bersahabat. Dalam banyak hal, Benny adalah seorang perfeksionis. Dia tidak suka kesalahan dan dia akan memberitahumu dengan jelas kalau kamu melakukannya. Dia bermain dengan sangat baik setiap malam dan berharap setiap orang melakukan hal yang sama, tanpa alasan! Kamu harus datang tepat pada waktunya, siap bermain, dan siap melakukan yang terbaik, meskipun panggungnya tidak beres, kamu harus bermain sebaik mungkin sebisamu, tidak peduli bagaimana pun perasaanmu. Memang sulit, tapi sekarang saya melihatnya sebagai sebuah pelatihan yang sangat bermanfaat. Hal itu membantu saya memahami bahwa kita harus selalu mengusahakan yang terbaik dalam situasi apa pun.
Siapa pun bisa bermain dengan baik jika tidak ada tekanan. Bermain bersama orang-orang yang menyukaimu dan di hadapan orang-orang yang ingin mendengarkanmu rasanya sungguh istimewa. Saya bisa memahami bagaimana grup-grup terus bertahan bertahun-tahun dengan orang-orang yang sama, pasti menyenangkan berada dalam band di mana anggotanya saling menyukai.
Tapi kondisi yang ada tidak selalu demikian. Kerja studio misalnya, saya ingat betapa senangnya ketika saya masuk dalam sesi rekaman big band dan melihat bahwa Milt Hinton adalah pemain bassnya. Milt adalah salah seorang pemain bass papan atas di lingkungan studio New York, dan masih aktif hingga saat ini. "Oke," pikir saya, "rekaman ini pasti akan menyenangkan."
Tapi saya juga pernah mengalami yang sebaliknya. Saya melihat ke pemain bass di sebuah sesi dan bertanya-tanya, "Kenapa mereka menyewa orang ini? Dia tidak bisa mengikuti birama yang dimainkan, dan feel-nya payah." Saya tahu bahwa rekaman itu bakal sulit. Yang bisa saya lakukan hanyalah melakukan yang terbaik semampu saya.
Dalam situasi seperti itu, kamu tidak bisa menghadap pemimpin band atau kontraktor lalu protes, "Saya tidak suka pemain bassnya!" Tanggapannya mungkin, "Memangnya siapa yang tanya kamu?". Yang bisa kamu lakukan adalah berusaha memberikan yang terbaik sebisamu.
Di sebuah latihan bersama acara talk show TV yang terkenal, terjadilah insiden berikut. Seorang penyanyi wanita ternama punya reputasi menyalahkan band ketika dia kebetulan melakukan kesalahan. Reputasinya ini juga terkenal di kalangan para musisi, sehingga tidak mengejutkan jika banyak musisi yang tidak suka mengiringinya.
Dalam latihan bersama itu, dia berkata, "Hei drummer! Ikuti saya dan lakukan swing gila-gilaan!" Drummer yang ditanyai itu (yang menceritakan insiden ini kepada saya) berdiri lalu berkata, "Saya bisa mengikuti anda, atau nge-swing gila-gilaan, tapi saya tidak bisa melakukan keduanya sekaligus." Band kontan tertawa tergelak-telak.
Penyanyi terkenal itu meninggalkan panggung, dan teman saya si drummer, dipecat gara-gara insiden itu. Meskipun lucu, kisah ini adalah contoh yang baik tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan. Lebih baik kamu menyadari bahwa kamu bakal menghadapi kesulitan, lalu mencoba yang terbaik semampumu.
John Bunch, seorang pemain piano kondang, telah bekerja bersama Tony Bennet, Woody Herman, Benny Goodman, dan Buddy Rich. Suatu ketika John berkata kepada saya, "Buddy bermain menawan setiap malam. Dia membuatmu ingin memberikan yang terbaik. Sebaiknya kamu siap bermain jika kamu akan manggung bersamanya." Buddy pernah mengomentari bandnya seperti ini, "Untuk memimpin sebuah band anda harus bisa membuat para pemainnya memberikan yang terbaik, lebih dari yang mereka tahu bisa mereka lakukan. Anda harus memberi inspirasi agar mereka bangkit melebihi apa yang mereka pikir bisa mereka lakukan, dan membuat mereka melakukannya secara konsisten." Buddy, Benny, dan para pemimpin besar lainnya mengharapkan demikian banyak dari diri mereka sendiri sehingga tampaknya wajar bagi mereka untuk berharap banyak dari para musisi dalam band mereka.
Dengan memberikan yang terbaik, bahkan di bawah kondisi yang kurang idela, kamu akan mengontrol nasibmu sendiri. Kamu tidak bergantung pada orang lain untuk menentukan sikapmu, kamu bergantung pada dirimu sendiri untuk memainkan yang terbaik. Jika kamu hanya bisa bermain baik dengan syarat segala sesuatunya harus seperti yang kamu harapkan, kamu akan menghadapi masalah. Dunia tidak menyesuaikan dengan dirimu, kamulah yang harus menyesuaikan dengan dunia, dan kamu harus selalu berusaha menyesuaikan diri.
Yang kamu peroleh dari sikap menolak apa pun kecuali yang terbaik dari dirimu sendiri adalah rasa percaya diri. Sikap hanya menerima yang terbaik akan memaksamu untuk bersiap sedia demi meraih sukses. Kamu akan mengerjakan pekerjaan rumahmu. Kamu akan berlatih dan bersiap untuk setiap pekerjaan, karena kamu tahu itulah yang dibutuhkan jika kamu mencapai hasil terbaik. Kamu juga akan bersikap jujur terhadap dirimu sendiri. Kamu tidak bisa berpura-pura lagi ketika lampu merah tanda perekaman dimulai telah menyala di studio. Kamu harus melakukan yang terbaik, di bawah tekanan, agar bisa bertahan dalam bisnis musik.
Sikap ini menimbulkan efek samping lainnya. Kamu akan mengharapkan yang terbaik dari peralatanmu. Ketika kamu berinvestasi instrument, entah drum, pedal atau apa pun, kamu tentu berharap semua itu bisa bekerja dengan baik. Kamu juga berharap orang lain mengerjakan bagian mereka. Jika dia tidak melakukannya, kamu bisa berkata kepadanya, "Aku melakukan sebaik mungkin, dan aku hanya akan menerima yang terbaik darimu."
Banyak grup bubar karena satu atau dua anggotanya malas atau sudah lelah berusaha. Anggota-anggota band datang terlambat, tidak siap, dan sering kali dengan sikap buruk saat latihan bersama. Cepat atau lambat situasi ini membawa korban, karena semangat beberapa anggota merosot begitu melihat anggota lainnya ogah-ogahan. Kamu tidak akan iri hati melihat para pemain berbakat lainnya jika kamu tahu kamu sudah memberikan yang terbaik, meskipun mungkin mereka bermain lebih baik daripada kamu.
Kita tidak punya peluang untuk memutuskan seberapa besar bakat yang kita miliki. Begitu kamu tahu kamu telah melakukan yang terbaik, apa pun bentuknya, kamu bisa beristirahat dengan mudah. Yang bisa kamu lakukan adalah sederhana saja, yang bisa kamu lakukan.
Bila kamu hanya menerima yang terbaik, kamu adalah orang yang memutuskan apa yang "terbaik" dari sudut pandangmu. Yang "terbaik" bisa jadi yang membuatmu bahagia. Yang pasti, jika kamu tidak mencari yang terbaik—di dalam maupun di luar dirimu—kamu akan jarang sekali menemukannya.
Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional
Comments
Post a Comment