Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Berlatih dan Rasa Bosan

Berlatih dan Rasa Bosan


Salah satu masalah yng bakal dihadapi oleh semua drummer adalah rasa bosan ketika berlatih. Pada tahun-tahun awal, ada beberapa alasan kenapa kita bisa merasa bosan.

Pertama-tama, latihan untuk para pemula membutuhkan dedikasi karena sifatnya begitu elementer. Dalam tingkat ini, mempertahankan ketertarikan menjadi hal yang sulit. Tapi murid yang berhasil menyelesaikan tahun pertama pembelajaran berarti telah melewati bagian terberat. Terberat dalam hal untuk tetap antusias. Untungnya, bagi sebagian besar dari kita, gairah dan hasrat jiwa muda membantu kita melewati bagian pertama.

Masalah berikutnya biasanya terjadi ketika si murid telah cukup berkembang untuk memainkan rudiment dan pattern dasar dengan tingkat keterampilan tertentu. Pada titik ini, latihan dan pattern yang sama bisa menjadi amat monoton. Meskipun pengulangan penting bagi pengembangan keterampilan, kekuatan, dan kontrol, kegiatan ini juga bisa bersifat negatif. Repetisi bisa menjadi begitu membosankan sehingga mengendurkan tekad si murid dan ketertarikan pun menguap.

Untuk mengatasi hal ini, murid tersebut harus dihadapkan pada materi yang menantang. Meskipun ada bagian-bagian yang harus dilatih berkali-kali, namun semangat bisa terus dipertahankan jika kita selalu memiliki sesuatu yang baru sebagai bahan latihan. Dengan cara ini, keterampilan pengulangan dikembangkan dan pikiran senantiasa terstimulasi dengan ide serta materi baru. Ini adalah keseimbangan yang bagus.

Setelah bermain selama beberapa tahun, masalah lain pun muncul. Kamu bisa menjadi begitu terbiasa dengan lick yang sudah kamu latih sehingga mustahil untuk memikirkan lick-lick baru. Sekali lagi, pengulangan bisa menjadi masalah. Kamu mungkin sudah berlatih hal yang sama berulang kali sehingga menciptakan sebuah rutinitas bagi dirimu sendiri.

Mempelajari alat musik lain bisa memecah kebosanan dan memberimu stimulasi secara musikal. Misalnya, pelajari xylophone atau marimba. Pengalaman dengan tuts piano akan membantumu memahami teori musik. Musik itu begitu luas sehingga sulit bagimu untuk tidak terus menerus merasa tertarik jika kamu memang seorang pemusik yang serius. Belajar musik juga akan membantumu memahami peranmu sebagai seorang drummer secara lebih menyeluruh.

Pelajari piano kalau kamu punya alatnya. Tidak perlu jadi pemain piano yang piawai. Bagaimana pun juga, kebanyakan pemain drum lemah dalam hal harmoni dan teori. Banyak pemain studio, seperti Harvey Mason dan Ed Shaughnessy, memiliki latar belakang yang kuat mengenai mallet, timpani, dan alat musik lainnya. Mereka merasa bahwa pelatihan musik ini amat berharga dalam membantu mereka mengikuti perkembangan gaya musik baru.

Kalau kamu sudah lama bermain drum, saya sarankan berlatihlah dengan musik. Headphone dan teknik rekaman modern telah membuat hal ini menjadi satu bentuk latihan yang sangat penting. Bahkan jika kamu sedang melakukan pemanasan di drum pad sebelum bermain, putarlah beberapa lagu. Lakukan pemanan dengan diiringi lagu-lagu yang bagus dan berlatihlah dalam tempo musik itu. Ini memberi stimulasi yang lebih besar ketimbang hanya melakukan pemanasan dengan pad.

Transkripsikan ritme dan fills dari rekaman yang kamu dengar. Tuliskan bagian-bagian singkat atau ritme dasarnya. Menuliskan dan melihat kembali beat yang sudah ditranskripsikan akan menambah pemahamanmu tentang notasi musik. Kamu juga akan mengembangkan keterampilan mendengarkan yang lebih baik dengan menuliskan apa yang kamu dengar karena kamu harus mendengarkan secara seksama untuk mentranskripsikan semua beat itu secara akurat.

Saksikanlah orang lain bermain drum. Kamu akan melihat dan mendengar ide-ide yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Meskipun mendengarkan kaset atau cd menyenangkan dan bermanfaat, melihat dan mendengar secara langsung aksi seorang drummer yang piawai sungguh istimewa. Walau pun kamu tidak mengerti semua yang kamu lihat dan dengar pertama kalinya, itu akan merangsang imajinasimu dan membuatmu ingin segera berlari pulang lalu berlatih.

Imajinasi dan kebosanan saling bertolak belakang. Sebagai ganti "mengatasi" kebosanan, coba gunakan imajinasimu. Cobalah membuat kombinasi-kombinasi yang baru dari ide-ide yang lama. Berlatihlah rudiment. Mainkan pattern dari belakang ke depan. Gunakan satu tangan pada sebuah drum dan tangan yang lain pada drum lainnya. Mainkan pattern yang biasanya kamu gunakan untuk satu drum sekarang kamu coba mainkan pada dua drum. Kamu akan menciptakan beberapa sound baru.

Hasilnya tidak selalu cemerlang. Tapi menarik. Dan, sesekali, kamu akan menemukan sesuatu yang dahsyat. Jika kamu terus melatih imajinasimu, kamu akan mengembangkan gayamu sendiri. Kamu akan mengembangkan sudut pandangmu sendiri.

Ringkasnya, kalau kamu bosan saat berlatih, cobalah sesuatu yang baru. Dengarkan sesuatu yang baru dan pelajari juga hal-hal yang baru. Bukalah dirimu dan jadilah imajinatif. Dengarkan gaya-gaya baru.

Ingat, repetisi bisa menjadi amat membosankan kecuali jika sesekali sesuatu yang baru ditambahkan di dalamnya. Juga ingat, bahwa meskipun pelajaran permainan drum amat bermanfaat, itu hanya sebagian kecil dari musik. Ia amat penting, tapi toh baru sebagian kecil saja dari musik secara umum. Jadi pelajarilah musik dan permainan drum.

Ketika bermain, kepekaan musikal berbaur dengan imajinasi dan hasilnya adalah seorang drummer yang kreatif, inovatif, dan juga musikal. Hasilnya juga berupa seorang drummer dengan gaya dan sound personal.



Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau