Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Pertemanan dan Drummer

Pertemanan dan Drummer


Pertemanan di kalangan drummer melibatkan bermacam tingkah polah manusia. Misalnya, kami mempunyai seorang kawan yang sok akrab. Ia adalah orang yang luar biasa bersahabat jika kamu bermain untuk sebuah grup kondang. Ketika kamu berganti-ganti grup band, ia kehilangan ketertarikannya padamu lalu hengkang dan beralih menjadi kawan karib seseorang yang sedang pada puncak ketenaran. Slogan orang ini adalah, "Siapa pun menyukai seorang pemenang." Jika kamu menganggur atau menemui masalah, ia tiba-tiba tidak punya waktu lagi untuk menemuimu.

Lalu ada yang namanya pengaku. Ia seperti sepupu orang yang kita bicarakan sebelumnya. Kapan pun seseorang menyebutkan nama seorang drummer terkenal, ia langsung berkata, "Oh iya! Kami berteman dekat. Kami sering berkumpul bersama-sama." Kenyataannya, orang ini bahkan mungkin tidak pernah sekali pun bertemu dengan drummer yang disebut-sebut itu.

Tipe yang lain menemuimu dan sangat memuji permainanmu, terutama jika namamu sudah terkenal. Masalahnya dengan orang jenis ini adalah bahwa ucapannya bertolak belakang seratus delapan puluh derajat ketika kamu tidak berada di dekatnya. Seperti yang pernah saya lihat, dia berkata, "Hey, kamu bermain luar biasa!" Ketika drummer yang disapa itu pergi, orang ini lantas berkata, "Dia sama sekali ngga becus. Permainannya tidak bermutu. Aku sama sekali tidak suka permainannya."

Yang sebaliknya juga bisa terjadi. Beberapa tahun yang lalu seorang drummer ternama bermain di sebuah kelab jazz terkenal. Drummer ini memperkenalkan grup barunya. Saya kebetulan ada di sana pada malam itu. Drummer dan grupnya tersebut bermain amat memukau. Hari berikutnya saya berada di sebuah toko musik, menunggu murid saya. Beberapa drummer berdiri di dekat saya dan mengkritik drummer yang permainannya saya tonton malam sebelumnya.

Mereka mengatakan hal-hal yang buruk tentang drummer tersebut, dan saya sangat kaget. Saya tidak percaya mendengar omongan seperti itu jadi saya diam saja. Tiba-tiba drummer yang diperbincangkan itu masuk dan menyapa kami semua. Yang mengejutkan, orang-orang ini mulai memuji-muji drummer tersebut. Saya benar-benar bingung.

Setelah memikirkannya kembali, saya menyadari bahwa bicara itu mudah dan bahwa orang yang mengkritik di belakangmu terlalu lemah untuk mengatakn hal yang sama di hadapanmu. Sayangnya, kejadian seperti ini masih terus berlangsung.

Ketika saya mengikuti konvensi PAS (Percussion Arts Society) di Dallas, saya bertemu dengan seorang kawan lama, Ed Shaughnessy. Ed berkata, "Roy, apa kabar? Sudah enam tahun kita tidak bertemu." Ketika kami berbincang dan tertawa bersama-sama, seorang anak muda mendekati Ed untuk bertanya sesuatu. "Apakah kalian berteman?" Ed menjawab, "Ya, sudah bertahun-tahun. Kami tidak bersaing, kebetulan saja kami berada di dunia yang sama. Itulah kesamaan kami."

Kami berdua mengobrol dengan anak muda ini dan beberapa temannya. Seseorang diantaranya berkata, "Sungguh menyenangkan ngobrol bersama kalian." Tanggapan Ed adalah, "Pemain profesional biasanya mudah diajak bicara. Pemain semi-pro yang punya masalah ego karena dia tidak yakin dengan dirinya sendiri. Pemain yang baik mengerti apa yang sedang dialami para pemain muda dan senang berbagi pengalaman dengan mereka." Meskipun ada beberapa perkecualian, saya sepakat dengan komentar Ed. Kebanyakan pemain yang baik mudah diajak bicara.

Ed dan saya pernah berbagi sebuah acara TV bertajuk Saturday Prom sekian tahun yang lalu. Saya mengisi dua minggu (acaranya sekali seminggu) dan Ed mengisi dua minggu, tergantung jadwalnya. Itu adalah pertunjukan TV saya yang pertama, tetapi satu dari sekian banyak acara televisi Ed. Ketika dia mengajar di New York kami sering mengobrol. Ia selalu amat positif. Ia biasanya menunjukkan berbagai hal dalam studionya dan kami biasa berdiskusi tentang teknik dan ide-ide baru.

Dalam semua percakapan itu (dan sampai hari ini), saya tidak pernah mendengar Ed mengatakan hal yang buruk tentang drummer lain. Ia menghargai semua pemain. Ia memahami dedikasi dan kerja keras yang dibutuhkan untuk bermain dengan baik. Ed bukan saja seorang musisi yang piawai, dia adalah juga seorang pria sejati, seorang yang patut dihormati.

Ide-ide berikut ini adalah yang kami diskusikan selama masa pertemanan kami:
  1. Jangan mengatakan apa pun tentang drummer lain yang tidak akan kamu katakan di hadapannya.
  2. Jika kamu yakin seorang drummer melakukan sesuatu dengan baik, jangan diam saja. Biarkan orang lain tahu bahwa kamu menghargai apa yang dilakukannya.
  3. Teruslah belajar, setiap waktu. Sungguh menyenangkan melihat Ed mencatat hal-hal penting saat Steve Gadd mengadakan klinik drum sehingga dia bisa berbagi informasi dengan murid-muridnya.
  4. Jangan menyombongkan diri sendiri. Jika kamu sungguh-sungguh bagus, orang lain akan mengatakannya kepadamu.
  5. Pelajari berbagai gaya permainan drum. Juga pelajari bentuk-bentuk musik lainnya. Ed mengetahui amat baik permainan tabla dan musik India maupun gaya permainan set drum.
  6. Jujurlah pada teman-temanmu. Kamu membutuhkan kawan dalam bisnis musik dan itu mencakup para drummer lainnya.

Satu hal lagi, jika Ed Shaughnessy memberikan klinik drum, usahakan datang. Kamu akan belajar sesuatu dan kamu akan menyaksikan seorang pemain pro sekaligus pria sejati sedang beraksi. Dalam kasus saya, saya mendapat satu keuntungan lebih, saya melihat seorang sahabat.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau