Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Pembelajaran Visual

Pembelajaran Visual


Seorang pelatih tenis menceritakan kisah tentang upaya-upaya pertamanya dalam mengajarkan salah satu keterampilan yang paling rumit yang diperlukan dalam permainan tenis: serve. Di awal cerita, sang instruktur, dengan bersemangat, bersiap mengajari murid-muridnya cara melakukan serve melalui prosedur yang benar-benar menyeluruh. Dia mencatat setiap aspek penting dari serve, mendaftar setiap poin berdasarkan urutan kepentingannya. Daftar yang dibuatnya terdiri dari dua puluh lima poin penting yang harus dipelajari untuk mencetak serve yang baik.

Dia lalu mulai menginstruksikan sekelompok murid. Ketika tiba saatnya untuk mengajarkan serve, dia berkata kepada semua muridnya, “Perhatikan betul-betul. Kita akan belajar sesuatu yang paling sulit!”

Murid pertama melangkah maju. Si pelatih, sambil mengecek catatannya dengan hati-hati, memulai instruksi yang sudah dijabarkan dengan teliti: “Perhatikan kakimu! Hati-hati dengan pelontaran bola! Tarik raketmu kebelakang! Rentangkan tanganmu! Perhatikan grip-mu! Jaga keseimbangan! Pegang kuat raketmu!”

Perlahan-lahan pelatih itu menyadari bahwa dia sudah melumpuhkan si murid dengan aliran perintah tanpa akhir. Semakin keras murid itu mencoba mengikuti instruksi yang diberikan, dia semakin tegang. Si pelatih merasa bersalah atas pengajarannya yang berlebihan; perlu sebuah komputer untuk mengingat dan memilah-milah semua instruksinya.

Dengan frustasi, pelatih itu mengambil raket lalu berkata, “Lihat saya, dan lakukan apa yang saya lakukan”. Murid itu memperhatikan dengan saksama beberapa kali, lalu mencoba dan berhasil melakukan serve pertamanya dengan baik. Pada titik ini, si pelatih menyadari bahwa satu gambar visual, bahkan satu gambaran mental, bernilai seratus kata. Pelatih terkenal ini sekarang mengajar secara visual; dia tidak lagi mengeluarkan sederetan instruksi verbal. Dia mengerti nilai penciptaan sebuah “gambaran mental”.

Kita semua pernah mendengar rekaman permainan drummer hebat dan berkata, “Apa yang baru saja dia mainkan?” atau “Seandainya saja aku bisa melihat apa sebenarnya yang sedang dia mainkan!” Era kelab jazz memberi manfaat penting, yaitu kamu bisa berada dekat dengan band yang sedang manggung. Kamu bisa melihat dari dekat para drummer terhebat dunia. Kamu bisa membuat “gambaran mental”-mu sendiri mengenai malam itu dengan mengingat gerakan-gerakan tertentu untuk kamu pelajari sesudahnya. Jadi kamu bisa memutar ulang pertunjukan malam itu berkali-kali, mengingat dan memperkuat citraan dan gambaran mental dalam benakmu.

Sekalipun tidak banyak kelab yang mementaskan musik live, kita punya vcd, Kamu bisa menonton dan belajar dari banyak drummer terbaik dunia dengan nyaman di rumahmu sendiri. Vcd adalah cara terbaik kedua setelah hadir langsung di tempat drummer itu manggung. Sejauh ini, vcd instruksional mungkin yang paling mendidik. Proses pembelajaran melalui vcd telah sangat bermanfaat bagi murid-murid yang tinggal jauh dari kota besar. Setidaknya mereka bisa melihat aksi terbaik sekaligus belajar sesuatu.

Keuntungan lain dari vcd player adalah kamu bisa menyaksikan sebuah konser berulang kali, sehingga kamu berkesempatan mempelajari pemain terbaik dunia. Ini memberimu kesempatan untuk membuat gambaran mental yang begitu penting bagi peningkatan keterampilan.

Gambaran mental yang baik adalah alat bantu pembelajaran yang penting. Kamu juga bisa membuat gambaran mental dirimu sendiri. Jika kamu akan bermain dalam sebuah konser besar atau audisi, coba gambarkan dirimu berada dalam situasi tersebut. Bayangkan bahwa kamu melakukan tugasmu dengan baik dalam situasi itu, Lihatlah dirimu tampil tenang, percaya diri, dan siap untuk sukses. Lihatlah dirimu sendiri tampil sempurna. Lalu lihat orang-orang mengucapkan selamat atas penampilanmu. Gambaran mental ini akan membantumu tampil dengan lebih percaya diri. Tapi ingat, gambaran mental yang positif tidak akan menggantikan proses latihan atau persiapan. Anggap saja pengembangan gambaran mental yang positif ini sebagai satu bagian dari persiapanmu.

Salah seorang murid saya membawa sebuah album ke kelasnya. Dia ingin tahu apa yang dimainkan oleh drummer dalam sebuah shuffle blues. Pola shuffle yang dimainkan oleh drummer itu relatif sederhana, tapi sangat efektif. Saya menunjukkan kepadanya pola itu, dan dia berkata, “Hanya itu? Kedengarannya jauh lebih rumit!” Kedengarannya memang jauh lebih rumit karena totalitas efek musikalnya. Permainan drumnya sendiri tidak rumit, tapi pada tempatnya. Dengan “menyaksikannya”, si murid bisa memahaminya dengan jauh lebih mudah.

Itulah alasan mengapa lebih penting bagi kita untuk keluar dan “menyaksikan” para drummer yang bagus. Kaset atau cd sangat amat memadai sebagai kawan latihan. Tapi, menyaksikan sekaligus mendengar adalah yang terbaik dari dua teknik itu. Jika kamu bisa melihat dan mendengar, citraan itu akan bertahan jauh lebih lama dalam benakmu. Dengan mengingat dan mengulang kembali citraan dan gambaran ini, kamu berkali-kali memperkuatnya. Dengan cara ini citraan dan gambaran itu menjadi sumber inspirasi selama bertahun-tahun lagi dan kamu bisa “memutarnya” lagi kapan saja.

Saya cukup beruntung bisa menyaksikan para pemain tenar yang sudah almarhum: Gene Krupa, Jo Jones, Buddy Rich, Zutty Singleton, Philly Joe Jones, George Wettling, dan banyak lagi lainnya. Saya masih menyimpan gambaran mental para drummer hebat ini dalam benak saya. Karena itu, para pemain maestro ini  selalu bersama saya.

Ciptakan gambaran mentalmu sendiri, dan pastikan semuanya adalah gambaran yang positif. Yang kamu lihat seringkali adalah yang kamu dapatkan!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau