Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Orisinalitas

Orisinalitas


Dalam sebuah klinik drum saya, seorang anak muda berkomentar,  “Saya tidak mau belajar rudiment karena saya ingin mengembangkan gaya orisinal saya sendiri.” Tanggapan saya adalah, “Semua rudiment pada dasarnya adalah single stroke dan double stroke. Untuk mempelajari rudiment yang bisa diterapkan di set drum tidak butuh waktu lebih dari beberapa minggu. Sesungguhnya kita tidak perlu 'mempelajarinya' terus menerus.”

Seorang gadis mengatakan kepada saya bahwa dia tidak mengikuti pelajaran drum apa pun atau belajar membaca notasi musik ketika dia mulai bermain drum karena dia juga ingin menjadi pemain "orisinal". Setelah membaca sejumlah artikel di majalah Modern Drummer, termasuk artikel saya, perasaannya berubah. Dia berkata, “Saya belajar cara membaca notasi, dan lebih bergairah bermain drum. Saya mendengarkan musik yang jauh lebih beragam dan belajar banyak hal.”

Kamus mendefinisikan "orisinalitas" sebagai sesuatu "yang segar dan tidak biasa; bukan tiruan. Kemampuan menghasilkan ide-ide baru secara kreatif dan inventif." Hasrat untuk menjadi orisinal atau memiliki gaya permainan yang orisinal adalah hal yang bagus. Tapi saya sarankan kamu merangkak sebelum bisa berjalan, dan berjalan sebelum kamu bisa berlari. "Menguasai dengan baik" adalah lebih baik daripada "orisinal", terutama di saat-saat awal belajar drum.

Mari kita bahas dari sudut pandang yang sebaliknya. Agar bisa bermain dengan baik, pertama-tama kamu harus mempelajari aturan-aturannya. Begitu kamu menguasainya, orisinalitasmu akan muncul ke permukaan. Gayamu akan tumbuh dari partisipasimu dalam permainan itu—yang dalam hal ini adalah musik.

Bagi saya, orisinalitas adalah bagaimana kamu bereaksi terhadap musisi lainnya dan terhadap masalah-masalah musikal. Orisinalitas bukanlah sesuatu yang bisa kamu rencanakan sembari duduk-duduk bersantai di rumah dan kemudian menerapkannya di setiap grupmu. Misalnya, ketika saya masih dalam band Benny Goodman, saya harus memainkan lagu "Sing, Sing, Sing" setiap malam. Ini adalah komposisi yang membuat Gene Krupa terkenal, dan yang dimainkan sepanjang lagu hanya tom tom. Saya harus memainkan aransemen itu seperti aslinya. Tapi saya tidak ingin menghasilkan sound seperti imitasi Gene Krupa (meskipun saya mengagumi permainannya). Jadi saya menambahkan pattern hi hat ketika memainkan ritme tom tom. Gene tidak memainkan hi hat pada hitungan 2 dan 4 di rekaman orisinalnya. Saya menambahkan aksen "splash" pada hi hat setiap dua birama. Hasilnya adalah saya memainkan aransemen itu, tapi saya menambahkan "orisinalitas" saya di dalamnya. Juga, sebagai ganti memainkan segmen solo drum hanya pada tom tom, saya memakai seluruh bagian, dan terutama snare drum, untuk mengubah karakter solo tersebut. Untungnya, semua ini direkam dan reputasi saya pun terangkat.

Poin yang ingin saya kemukakan adalah bahwa orisinalitas saya muncul karena saya bereaksi terhadap musik yang saya mainkan. Buddy Rich pernah mengatakan bahwa ia menggunakan bass drum sebagai aksen dalam big band sebelum orang lain melakukannya, untuk memberikan ensemble itu cita rasa dan sound yang lebih "eksplosif". Itu hanya satu contoh originalitasnya yang muncul dengan sendirinya dengan bereaksi terhadap musik di sekitarnya.

Orisinalitas tidak muncul dari ketidatahuan. Drummer yang salah arah dan berpuas diri yang dengan bangga menyatakan “Aku tidak pernah belajar dari orang lain” amat menjengkelkan saya. Siapa yang peduli? Saya jelas tidak peduli. Yang penting bukan bagaimana kamu belajar tapi apakah kamu benar-benar belajar atau tidak.

Para drummer hebat sekarang ini, seperti Vinnie Colaiuta, Gregg Bissonette, Dave Weckl, dan Steve Smith (beberapa drummer favorit saya) adalah drummer yang telah belajar drumming maupun musik. Mereka juga punya gaya "orisinal" mereka masing-masing. Masing-masing drummer itu menghasilkan sound-nya sendiri. Masing-masing melakukan hal-hal baru dan berbeda. Masing-masing mencurahkan banyak waktu untuk belajar dan berlatih.

Count Basie pernah menghadapi pertanyaan berikut dalam sebuah wawancara, “Ketika band anda muncul pada awalnya, ia kedengaran begitu orisinal dan inovatif. Tapi setelah beberapa tahun band anda tidak banyak berubah. Mengapa?” Count Basie menjawab, “Orang-orang yang menurut anda para "inovator" itu hanya orang-orang yang mencoba menjadi diri mereka sendiri. Saya masih menjadi diri saya sendiri.” Ini komentar yang amat dalam. Jadilah dirimu sendiri—dan lakukan yang terbaik sebisamu selama kamu menjadi dirimu sendiri.

Berlatih rudiment tidak menjamin seseorang untuk menjadi drummer nomor wahid. Belajar musik dan drumming juga tidak. Tapi, ingat bahwa mungkin ada seribu drummer yang memperebutkan satu pekerjaan. Kerahkan segenap bakat dan orisinalitasmu begitu kamu punya kesempatan tampil. Pelajari semampumu tentang drumming dan musik selagi kamu masih muda.

Ingat, sebelum kamu bisa menjadi "orisinal", kamu pertama-tama harus cukup baik untuk bermain bersama musisi yang berkualitas. Jika kamu bisa melakukan ini, bakat-bakat kreatifmu akan mendorong dan memperkukuh bakat serta kemampuan mereka yang ada di sekitarmu. Misalnya, Joe Morello berkata bahwa bekerja sama dengan Dave Brubeck membantu dan mendorongnya untuk lebih kreatif. Ada banyak contoh orisinalitas Joe dalam lagu seperti "Take Five". "Take Five" dipandang oleh drummer pada umumnya sebagai sebuah "klasik". Namun jika permainan Joe tidak sedemikian bagus sehingga dia dianggap layak mendampingi Dave Brubeck, orisinalitasnya tidak akan masuk dapur rekaman dan sampai ke telinga kita sekarang.

Jadi, jadilah dirimu sendiri, tapi lakukan sebisamu untuk menjadi pemain yang baik!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau