Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Prakata
Buku ini merupakan perkembangan dari disertasi doktor pada Departemen Bahasa-bahasa Timur Jauh dan Departemen Sosiologi di Universitas Harvard tahun 1955. Pendidikan yang akhirnya menghasilkan studio ini merupakan usaha yang agak luar biasa, karena baru pertama kali inilah di Harvard diberikan gelar gabungan oleh dua Departemen. Corak pendidikan ini tercermin dalam studi ini sebagai gabungan dari kajian pendekatan teoritik yang berasal dari sosiologi dengan metode-metode penelitian sejarah yang dikembangkan oleh disiplin humanistik yang memusatkan perhatiannya pada peradaban Timur Jauh.
Saya berhutang budi kepada Social Science Research Council dan Harvard-Yenching Institute yang telah memberi bantuan finansial hingga saya bisa mengkhususkan seluruh waktu saya untuk melakukan penelitian dan menuliskan hasil kajian ini. Orang yang pertama membangkitkan minat saya atas Shingaku adalah Serge Elisseeff, ketika dia memberikan kuliah-kuliah tentang kesusastraan Jepang. Bersama dia pulalah saya kemudian untuk pertama kali mempelajari naskah-naskah Shingaku. Saya berhutang budi baik kepada Profesor Elisseeff, maupun kepada Edwin O. Reischauer atas banyak hal dalam pemahaman saya tentang sejarah dan kebudayaan Jepang.
Pembimbing teses saya adalah John Pelzel dan Talcott Parsons. Keduanya sangat membantu saya selama melakukan kajian ini; yang pertama memberikan kepada saya kelimpahan pengetahuan yang luas tentang kebudayaan dan masyarakan Jepang dan yang kedua memberikan kepada saya kerangka teoritik yang mengarahkan sebagian besar pelaksanaan kajian ini. Albert M. Craig membaca keseluruhan naskah dengan cermat dan memberi beberapa saran yang sudah ditampung dalam naskah akhir. Tatsuo Arima sangat membantu saya dengan memeriksa terjemahan-terjemahan saya dari bahasa Jepang dan berbaik hati menuliskan karakter-karakter Jepang pada daftar istilah dan nama yang tercantum di bagian akhir buku ini.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih saya atas jasa yang kentara maupun yang tidak kentara dari istri saya. Kecuali menyunting seluruh naskah dan juga mengetik sebagian darinya, dia juga mengajukan beberapa saran. Dia adalah pembahas saya yang terbaik dan sepanjang waktu menjadi sumber yang membesarkan hati saya.
Robert N. Bellah
Baca: Buku Religi Tokugawa, Akar-akar Budaya Jepang
Comments
Post a Comment