Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Drummer Terhebat di Dunia dan Kekhawatiran Lainnya

Drummer Terhebat di Dunia dan Kekhawatiran Lainnya


Saat mengadakan klinik drum, saya sering kali ditanyai, “Siapa drummer paling hebat di dunia?” Dan saya biasanya menjawab dengan pertanyaan, “Jenis apa? Big band, rock, studio, funk, dixieland, latin, symphonic, rudimental, fusion, perkusi all around?”. Ada banyak cara untuk memainkan drum, berbagai jenis musik, dan banyak pemain hebat. Tidak satu pemain pun yang mencakup semuanya.

Jika kamu bertanya kepada sepuluh pemain profesional top, “Siapa drummer paling hebat di dunia?” kamu mungkin hanya akan mendapat kurang dari sepuluh jawaban karena beberapa pemain pro yang saya tahu tidak akan menjawab pertanyaan yang menurut mereka konyol. Atau, masing-masing pemain pro menyebutkan sepuluh drummmer yang ia hormati secara musikal. Jawaban terakhir ini kemungkinan besar adalah yang paling jujur, dan itu adalah jawaban yang secara pribadi lebih saya sukai.

Saya pernah berbincang-bincang dengan beberapa drummer muda yang mengatakan bahwa cita-cita mereka adalah menjadi "drummer terhebat di dunia". Beberapa orang yang mendukung gagasan untuk menjadi nomor satu ini seolah-olah menganggap permainan drum seperti sebuah lomba di cabang atletik. Para orang tua dan kadang-kadang pengajar drum berkata kepada muridnya, “Kamu bisa menjadi yang paling hebat kalau kamu mau kerja keras.” Mungkin ya.. mungkin juga tidak!

Perkara "yang terhebat di dunia" ini bisa menjadi kekhawatiran bagi banyak drummer muda. Hal ini mendorong jadwal latihan yang cenderung menyiksa diri sendiri dan tidak realistis. Saya bertemu seorang anak muda yang berusaha membiasakan diri tidur empat jam semalam agar punya lebih banyak waktu untuk latihan. Inilah yang saya sebut berlebihan.

Beberapa drummer muda berpikir bahwa jika mereka berlatih dua kali lebih keras dan lebih lama daripada orang lain, mereka akan secara otomatis menjadi yang terbaik. Sekali lagi, mungkin ya.. mungkin juga tidak!

Pattern yang sama yang dimainkan berulang-ulang selama berjam-jam dengan tujuan agar bisa bermain lebih keras dan lebih cepat ketimbang siapa pun tidak selalu membuahkan hasil yang mengagumkan. Sebenarnya latihan semacam ini seringkali menghasilkan drummer muda yang tegang, berlatih melebihi takaran, dan tidak peka. Dalam upaya menjadi superimpresif, tipe drummer muda ini biasanya mempercepat drum break, kehilangan tempo, dan bertanya-tanya mengapa musisi lainnya tidak bermain bersamanya.

Saya telah bertemu drummer muda yang tangannya memar dan lecet sebagai akibat dari latihan dengan menggunakan stick yang terlalu berat. Saya tidak pernah meyakini efektivitas stick metal, dan dari yang saya lihat, stick tersebut lebih sering merugikan ketimbang menguntungkan, terutama jika digunakan dalam latihan rutin yang keras dan tanpa belas kasihan. Berlatih dengan menggunakan stick drum yang sangat berat tidak akan membantumu bermain lebih cepat.

Hal menakutkan lainnya yang berkenaan dengan stick drum metal adalah kemungkinan terjadinya memar pada tulang. Ini sangat menyakitkan dan bisa butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh. Sayangilah tanganmu. Stick yang sedikit lebih berat untuk latihan tidak apa-apa, tapi jangan latihan berlebihan. Menyiksa diri sendiri tidak akan menjadikanmu musisi yang lebih baik. Pengembangan kontrol atas tubuhmu akan membantu menghasilkan suara dan feel yang lebih musikal, tidak peduli jenis musik apa pun yang kamu mainkan.

Pendekatan yang lebih seimbang terhadap latihan selalu lebih menguntungkan. Latihan secara konsisten dalam periode yang cukup lama akan memberikan hasil terbaik. Latihan keras bisa bermanfaat, tapi hanya jika ia dikombinasikan dengan informasi yang baik. Latihan yang efektif, produktif, dan dilakukan dengan rileks biasanya menjadi cara belajar yang paling natural. Memaksa diri untuk terus berlatih padahal kamu sudah merasa lelah tidak akan banyak membantu. Berlatih secara cerdas serta penuh energi akan menghasilkan peningkatan nyata.

Masalah lain yang muncul sebagian karena mentalitas "yang terhebat di dunia" ini adalah "sikap". Ketika seseorang sungguh-sungguh percaya bahwa dia akan menjadi yang terbesar, dia dengan cepat menjadi "tak tersentuh". Ia kemudian akan merasa sudah tahu segalanya. Dia bersikap kritis terhadap para drummer lainnya dan bertindak seolah-olah dirinya superior.

Orang seperti ini juga memiliki idola seseorang yang menurutnya hebat. Ia mungkin meniru gaya permainan, cara berpakaian, dan gaya bicara idolanya. Perilaku semacam ini biasanya kurang menyenangkan bagi orang lain dan bisa kadaluarsa dengan sangat cepat.

Orang ini juga bisa bersikap kompetitif secara berlebihan. Ia merasa harus mengalahkan permainan drummer lainnya demi membuktikan kehebatan dirinya. Masalahnya disini adalah perhatian. Bukannya berkonsentrasi untuk mengiringi para pemain lainnya, dia mungkin malah memikirkan solo drum yang akan dimainkannya di akhir pertunjukan. Biasanya tempo dan feel-nya menjadi kacau balau karena secara mental ia berada di tempat lain.

Para drummer muda juga menghabiskan waktu mengkritik drummer-drummer tertentu sementara mereka membela drummer favorit mereka. Ini membuang-buang waktu. Setiap orang memiliki pendapat yang berbeda mengenai drummer favorit yang disebutkannya.

Akan lebih produktif jika ia menggunakan waktu itu untuk menganalisis apa yang dilakukan oleh para drummer tenar sehingga mereka sukses. Dengan cara ini dia bisa sungguh-sungguh belajar dari mereka, dan menghargai apa yang telah mereka lakukan.

Pendekatan yang seimbang terhadap cita-cita kariermu selalu lebih produktif daripada "saya yang terhebat". Tujuan yang terbaik adalah menjadi yang terbaik sebisamu. Belajarlah, dengarkanlah, berbicaralah dengan drummer-drummer lain, bermainlah sebanyak mungkin, dan berlatihlah secara konsisten. Biarkan seluruh energimu mengalir ke pembelajaran musik dan drumming. Biarkan pikiranmu terbuka, hindari teori yang aneh-aneh, dan belajarlah dari orang lain. Pikiran yang terbuka adalah pikiran yang seimbang.

Jika kamu sungguh-sungguh melakukan yang terbaik, kamu telah melakukan semua yang bisa kamu lakukan. Dan jika kamu menjadi pemain hebat, orang-orang akan mendengarnya. Kalau pun tidak menjadi demikian hebat, setidaknya kamu tahu bahwa kamu telah berusaha semampumu. Jika kamu melakukan hal itu, kamu akan menjadi dirimu yang terhebat di dunia!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau