Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Membatasi Diri Sendiri

Membatasi Diri Sendiri


Seorang anak muda menghampiri saya dan menanyakan tentang kursus drum. Dia berkata, “Tidak jadi masalah berapa biaya kursusnya, tapi saya punya beberapa prasyarat.” Saya berkata, “Oke, apa saja?” Dengan tegas dia berkata, “Saya tidak mau belajar membaca notasi musik. Saya tidak mau belajar rudiment atau teknik kuno semacam itu.” “Kamu yang membayar kursus ini, jadi terserah saja,” jawab saya. "Ayo kita mulai."

Masalah pertama saya adalah bagaimana saya berkomunikasi dengan anak muda ini. Lalu saya bertanya apakah dia bisa memainkan paradidle. Dia menjawab, “Tidak, tapi saya pernah mendengarnya.” Saya lantas bertanya-tanya apakah anak ini benar-benar hidup.

Kamu memulai dengan pola-pola sederhana. Setelah dia mempelajari beberapa dari pola itu, saya menunjukkan bagaimana semua itu bisa dipraktekkan ke set drum secara keseluruhan untuk menciptakan rhythm dan fills. Dia mulai bergairah dan ingin belajar lebih banyak dan lebih banyak lagi. Tak lama kemudian dia berlatih rudiment dan mulai melihat bahwa membaca notasi drum memang bermanfaat. Dia terus belajar dan menjadi murid yang baik serta drummer yang semakin meningkat kemampuannya.

Saya belajar banyak dari pertemuan dengan anak muda ini. Saya menyadari bahwa tidak semua pendekatan tradisional sesuai untuk semua jenis permainan, dan saya belajar bahwa untuk menjadi guru yang baik, seseorang harus fleksibel. Seorang guru harus berkomunikasi supaya si murid bisa menerima informasi dengan mudah. Setiap murid berbeda. Kita semua tidak belajar dengan cara atau kecepatan yang sama.

Saya mulai mengerti mengapa banyak di antara kita mencoba—tapi di saat yang sama membatasi diri kita sendiri. Kita mengajukan syarat-syarat. Seperti anak muda di atas; Dia akan belajar hanya jika prasyaratnya dipenuhi.

Contoh lain adalah seorang drummer muda yang mengatakan kepada saya, “Si A belajar bermain drum hanya dengan tampil di berbagai kelab. Jad kenapa saya harus kursus?” Tanggapan saya adalah, “Kenapa tidak dua-duanya?”

Hidup ini sangat sulit diprediksikan sehingga kita harus belajar merebut kesempatan. Misalnya, jika ada drummer ternama di kotamu bermain dan/atau melakukan klinik drum, cobalah untuk hadir. Kamu tidak pernah tahu apa yang bisa kamu pelajari darinya (atau apa yang kamu lewatkan jika kamu mengabaikan kesempatan itu).

Yang sedang marak belakangan ini adalah seorang drummer memberikan pelajaran privat setelah sebuah klinik drum. Jika mungkin, ikutilah pelajaran seperti itu. Drummer itu mungkin tidak mengunjungi kotamu lagi dalam waktu lama. Kamu mungkin belajar beberapa hal yang sungguh bermanfaat. Atau paling tidak kamu akan melewatkan waktu yang menarik bersama seorang pemain terkemuka.

Tak ada satu cara belajar yang lebih baik daripada yang lain. Pelajari apa pun yang kamu bisa, kapan pun kamu bisa, dan dengan cara apa pun yang kamu bisa lakukan. Hidup berjalan lebih cepat daripada yang kita sadari—terutama jika kita masih muda. Jangan lewatkan peluang untuk belajar. Jangan berkata, “Aku tidak mau ikut kursus,” atau “Aku tidak mau belajar baca notasi musik,” atau “Aku tidak akan minta bantuan.”

Bentuk pemikiran yang paling buruk adalah “Kalau aku belajar sendiri, hasilnya akan lebih baik ketimbang kalau aku belajar dari orang lain.” Sekali lagi, kamu menetapkan prasyarat pembelajaran. Adalah sikap yang sangat tidak dewasa jika berkata, “Saya hanya mau belajar jika anda melakukannya dengan cara saya.” Dalam jangka panjang, yang sungguh-sungguh penting adalah, “Apakah kamu belajar sesuatu?” Hasilnyalah yang penting! Teori dan prasyarat dan pembatasan yang kamu kemukakan itu tidak ada artinya. Ada begitu banyak musik dan drumming di dunia ini dan ada begitu banyak hal untuk dipelajari sehingga kita harus benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik.

Mari kita asumsikan kamu ingin belajar sebanyak mungkin. Bagaimana kamu mulai? Bagi saya memperhatikan adalah kuncinya. Tak ada yang lebih buruk ketimbang mendengarkan permainan seorang drummer yang pikirannya melayang entah ke mana. Kamu bisa tahu ketika seorang drummer tidak merasakan apa yang dimainkannya, atau groove-nya, atau orang-orang dalam grupnya.

Memperhatikan berarti berkonsentrasi dengan rileks dan terus menerus waspada—tapi tidak tegang. Itu berarti berfokus pada apa yang sedang kamu lakukan sementara di saat yang sama mewaspadai apa yang sedang terjadi di sekitarmu.

Agar bisa memusatkan perhatian, pikiranmu harus terbuka. Dengarkan apa yang sedang terjadi sebelum kamu memutuskan itu baik atau buruk. Misalnya, dengarkan klinik secara utuh sebelum memutuskan apakah klinik itu bermanfaat atau tidak. Bacalah buku secara keseluruhan sebelum berkomentar tentang isinya.

Jika kamu seorang drummer, ingat bahwa keputusan yang kamu tetapkan hari ini akan memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupanmu nantinya. Jika kamu punya terlalu banyak prasyarat untuk belajar, atau jika pendekatanmu terbatas atau sempit, kamu akan cenderung membatasi dirimu sendiri. Peningkatanmu tidak akan sebanyak yang kamu perkirakan. Untuk mencapai sukses di masa depan, kamu harus memulai hari ini. Tidak ada waktu seperti saat ini untuk mulai memusatkan perhatian.

Begitu kamu mengembangkan kebiasaan berpikir secara terbuka dan bebas dari prasyarat pembelajaran, kamu mengenyahkan banyak ketegangan dan perjuangan yang sering diasosiasikan dengan pembelajaran dan pertumbuhan. Seperti pepatah mengatakan, “Hari ini adalah hari pertama dari seluruh kehidupanmu.” Jadi perhatikan!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional


Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau