Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Sebaiknya Seberapa Banyak Porsi Latihanmu?

Sebaiknya Seberapa Banyak Porsi Latihanmu?


Saya mendengar bahwa beberapa drummer terkenal mengklaim jadwal latihannya mencapai dua belas sampai tiga belas jam sehari selama bertahun-tahun. Mungkin, dalam beberapa kasus, hal ini benar-benar terjadi, tapi saya merasa bahwa hal ini sering kali merupakan upaya membesar-besarkan satu fakta—suatu bentuk bualan yang dirancang untuk mengesankan para pemain muda. Tapi supaya fair, mari kita definisikan yuk arti latihan itu sendiri.

Jika kamu memasang headphone-mu dan mendengarkan rekaman-rekaman favoritmu, kamu sedang melakukan satu bentuk latihan. Henry Alder, seorang guru drum terkemuka berkata, “Jika kamu sepanjang hari memainkan hal yang sama dengan yang kamu mainkan pada malam hari saat di panggung, itu artinya kamu bermain, bukan berlatih.”

Latihan biasanya berbentuk program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan spesifik. Saya juga menyarankan bahwa "kesenangan" harus ada dalam latihan rutinmu. Harus ada waktu untuk eksperimentasi kreatif.

Kita asumsikan bahwa kamu punya program latihan yang seimbang yang mencakup pembacaan notasi, teknik, koordinasi, dan percobaan berbagai gaya, termasuk berlatih dengan kaset/cd. Sebaiknya berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk berlatih? Ini sulit untuk dijawab.

Pertimbangkan jadwalmu. Jika kamu akan masuk sekolah menengah atau perguruan tinggi, kamu akan butuh disiplin pribadi untuk menentukan waktu latihan setiap hari. Jika kamu bekerja siang hari, kamu akan harus berlatih di malam hari dan/atau di akhir pekan. Jika kamu bermain dalam sebuah grup, kamu akan harus membagi waktu untuk latihan bersama grup dan latihan sendiri.

Aturan yang selalu saya gunakan sederhana saja: Jika kamu bermain dalam sebuah grup, kurangi porsi latihan dan curahkan sebagian besar energimu untuk bermain. Jika kamu tidak bermain bersama grup, tambahkan porsi latihan. Setiap orang harus menemukan keseimbangan yang bergantung pada tingkat energi dan komitmennya sehari-hari.

Jika kamu serius, satu jam setiap hari adalah jadwal minimum. Jika kamu bisa mengusahakan dua sampai tiga jam, itu lebih baik. Jika kamu berlatih empat jam atau lebih, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan. Pertama, kamu harus menyisihkan waktu yang cukup untuk beristirahat. Porsi makanmu juga harus memadai. Kamu harus berolahraga. (Jalan kaki, bersepeda, berenang dan jogging semuanya dianjurkan.) Jika kamu tidak sengaja menjaga kondisi tubuhmu, kamu akan sangat letih setelah berbulan-bulan melakukan latihan yang ekstensif.

Saya baru saja mendengar seorang anak muda yang sengaja drop out dari sekolah di usia empat belas tahun supaya dia bisa berlatih drum lebih lama. Saya rasa ini bukan ide yang bagus. Kamu akan perlu memiliki latar belakang pendidikan jika kamu ingin menjadi drummer sukses. Kamu harus bisa memahami kontrak dan berunding dengan pengacara atau akuntan. Sesungguhnya kamu memerlukan pendidikan untuk memudahkan hidupmu—entah kamu menjadi drummer sukses atau tidak.

Latihan yang konsisten dalam periode yang cukup lama memberikan hasil terbaik. Kuncinya adalah pemanfaatan waktu latihan secara cerdas. Berlatihlah dengan keras kalau perlu, tapi berlatihlah dengan cerdik. Pastikan bahwa kamu belajar sesuatu dan membuat kemajuan. Jika kamu merasa mandeg, cari guru yang baik. Jika kamu merasa bahwa pengetahuan dan kemampuanmu tidak meningkat setelah belajar dengan seorang guru, cari guru lainnya. Teruslah mencoba sampai kamu menemukan guru yang menurutmu benar-benar membantumu berkembang.

Jika kamu akan berlatih selama berjam-jam, lakukanlah secara bertahap. Mulailah dengan satu jam, dan perlahan-lahan tingkatkan durasinya. Berlatih satu jam atau lebih, lalu istirahatlah. Nikmati hidangan ringan atau jus buah. Lalu berlatih lagi. Waktu istirahat yang reguler akan membuatmu tetap waspada dan segar.

Jangan pernah berlatih jika kamu merasa tidak enak badan. Jika kamu sakit, pulihkan dulu kesehatanmu. Jangan berlatih karena kamu merasa bersalah jika tidak latihan; latihan bisa ditunda.

Yang lebih penting dari semua itu, jangan menjadi "pecandu latihan". Yang saya maksud adalah latihan bukan alasan untuk terlambat atau menghindari pengerjaan tugas-tugas sekolahmu. Latihan tidak boleh menjadi alasan untuk menjadi tidak bertanggung jawab. Datanglah tepat waktu ke tempat kerja, sekolah atau latihan bersama. Latihan hendaknya tidak dijadikan alat untuk melanggar komitmen. Aturlah hari-harimu supaya kamu bisa berlatih sekaligus menjaga tanggung jawabmu.

Ada pepatah lama yang mengatakan, “Kerja melulu tanpa bermain menjadikan Jack bocah yang dungu!” Jadi berlatihlah sebanyak yang kamu perlukan, tapi sisihkan juga waktu untuk bersenang-senang.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau