Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Rasa Percaya Diri

Rasa Percaya Diri


Kamus mendefiniskan "rasa percaya diri" sebagai "Keyakinan seseorang terhadap kekuatan dan kemampuannya. Memiliki keyakinan atau kepastian meraih sukses". Kamus juga mendefinisikan "ketidakamanan" sebagai "kemasygulan dan kurang yakin terhadap diri sendiri". ("Kemasygulan diartikan sebagai kekhawatiran atau ketakutan tentang masa depan".)

Semua drummer mengalami ketidakamanan dan kemasygulan—terutama sebelum memulai sebuah audisi penting, sebuah konser besar, atau sebuah pertunjukan penting di televisi. Para drummer sukses belajar menghadapi emosi-emosi ini dan tampil prima ketika saat itu tiba. Sementara itu, para drummer yang kurang berpengalaman kadang kala bisa lumpuh oleh ketakutan sampai ke titik di mana mereka tidak bisa tampil sesuai kemampuan mereka.

Bagi saya, rasa percaya diri muncul berdasarkan persiapan. Kuncinya adalah siap memberikan yang terbaik. Jika kamu bisa memberikan yang terbaik dalam situasi tersebut, kamu telah melakukan sebisamu.

Aturlah waktu latihanmu dan jadwal mingguanmu. Sungguh menakjubkan melihat banyaknya waktu yang kita sia-siakan. Buatlah daftar aktivitas mingguanmu. Gunakan kalender bulanan untuk menyoroti peristiwa-peristiwa penting yang akan datang, misalnya konser, audisi, kursus, dan latihan bersama. Mengorganisasikan jadwalmu di atas kertas dan menyusun daftar akan membantumu merasa lebih siap. Kamu bisa mengantisipasi situasi yang akan muncul dengan yakin karena kamu telah menyiapkan diri untuk menghadapinya.

Bila kamu tidak terorganisir dan tidak siap, kamu akan merasa masygul dan tidak aman. Jika kamu terorganisir dan melakukan persiapan matang, rasa percaya diri akan muncul dengan sendirinya.

Rasa percaya diri bukanlah pamer dan menyombongkan diri kepada orang lain tentang betapa hebat dirimu. Dalam kenyataannya, kebanyakan drummer yang bersikap seperti ini permainannya tidaklah demikian bagus. Seperti yang dikatakan kawan saya Ed Shaughnessy, “Para pemain profesional yang terampil adalah orang-orang yang baik dan menyenangkan. Mereka mengerti betul perjuangan untuk sukses dan bersimpati kepada para pemain yang lebih muda. Hanya para drummer yang bermain lumayan baik yang biasanya menjengkelkan.” Coba cek sikapmu! Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada dirimu sendiri, “Apakah kamu lebih banyak mengeluh ketimbang berusaha memperbaiki situasi? Apakah kamu menghabiskan banyak waktu mengkritik drummer lain yang lebih sukses daripada dirimu? Apakah kamu mencari-cari alasan untuk tidak datang latihan? Apakah kamu sering datang terlambat saat latihan bersama? Apakah kamu menyalahkan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana mestinya?” Jika kamu menjawab ya atas satu atau lebih pertanyaan di atas, kamu perlu mengubah sikapmu. Jujurlah kepada dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, “Apakah kekuatan dan kelemahanku sebagai seorang drummer?” Buatlah daftar kelebihan dan kekuranganmu. Lalu coba perbaiki kelemahanmu.

Misalnya, meskipun kamu bisa membaca notasi musik, kamu tidak menganggap dirimu pembaca yang sungguh-sungguh terampil. Setiap kali kamu mendapat pekerjaan yang membutuhkan kemampuan membaca notasi, kamu gelisah. Kamu merasa khawatir tidak bisa membaca segala apa yang dibutuhkan. Jika kamu tidak bertindak untuk memperbaiki situasi ini, rasa percaya dirimu akan merosot dan hal ini akan mempengaruhi permainanmu.

Untuk memperbaiki situasi, kamu perlu bertindak. Ikuti kursus untuk meningkatkan kemampuanmu membaca notasi. Sisihkan waktu untuk latihan membaca setiap hari. Jika kamu benar-benar mendapat pekerjaan, datanglah lebih awal, persiapkan peralatanmu, dan lihatlah bagian-bagian yang berpotensi menimbulkan masalah pada partitur yang akan kamu mainkan. Bawalah selalu pensil dalam kotak peralatanmu. Gunakan pensil untuk menandai hitungan pada bagian melodi yang sulit, untuk menandai petunjuk penting atau perubahan tempo, dan untuk hal lain yang akan membantu permainanmu. ( Jangan pernah menandai partitur dengan pena! Penggunaan pensil akan memberi kesempatan bagi orang berikutnya untuk menghapus coretan-coretanmu, jika perlu.)

Sekarang kamu siap menampilkan yang terbaik. Kamu tidak lagi menghadapi hal-hal yang tidak dikenal. Kamu telah melakukan tindakan sebagai ganti menunggu sesuatu yang buruk terjadi. Kamu juga telah mulai meningkatkan kemampuanmu membaca dengan belajar dan berlatih. Sikapmu terhadap aktivitas membaca dan bermain musik akan menjadi makin baik.

Para drummer yang ingin menjadi "yang nomor satu" sering tidak memahami hal berikut. Siapa yang menentukan yang nomor satu? Nomor satu dalam hal apa? Drummer simfoni, drummer rock, drummer studio, drummer jazz, drummer all-around, perkusionis, drummer country, drummer Latin, atau drummer fusion—ada banyak cara untuk bermain drum.

Sikap terbaik adalah berharap untuk menjadi "yang terbaik semampumu". Jika kamu terus berjuang untuk meningkatkan diri, kamu akan menjadi yang terbaik semampumu. Peningkatan secara kontinu adalah konsep yang hebat karena ada begitu banyak yang harus dipelajari. Musik itu seluas lautan! Ada cukup tempat untuk semua orang.

Bila kamu sudah mulai bertindak untuk meningkatkan keterampilan, kamu akan merasa lebih baik tentang dirimu sendiri. Jika kamu telah merasakan peningkatan, kamu akan merasa lebih baik tentang dirimu sendiri. Dan jika peningkatanmu mengarah ke kinerja yang lebih baik, kamu juga merasa lebih baik tentang dirimu sendiri. Merasa lebih baik tentang diri sendiri adalah bagian penting dari rasa percaya diri.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau