Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Aktor legendaris Kirk Douglas pernah berkata, “Aktor berada dalam bisnis penolakan.” Orang bisa mengatakan bahwa pendapat itu berlaku untuk semua seniman. Misalnya, seorang drummer heavy metal terkemuka baru saja meninggalkan sebuah grup metal bertaraf internasional. Audisi untuk drummer baru dilakukan dengan gaya kafetaria. Artinya, dua puluh tujuh drummer mengantri, menunggu di lorong hall untuk beraudisi. Satu per satu secara bergiliran diaudisi.
Seorang kawan saya yang masih muda menelepon untuk memberitahu bahwa dia melakukan yang terbaik dalam audisi itu dan mendapat posisi sebagai drummer baru bagi grup metal itu. Karena dia kebetulan di-endorse oleh Aquarian, kami langsung membuat rencana untuk mengiklankan dirinya. Kami menyiapkan flyers dan iklan yang mencantumkan namanya dan nama grup itu.
Kami semua merasa bahagia atas keberhasilan anak muda ini. Dia dan istrinya bersuka cita, setelah banyak berkorban dan bekerja keras, impian mereka akhirnya terwujud. Nama yang berkibar secara nasional, uang, tur dunia, kontrak endorser, wawancara, dan mungkin klinik, sekarang berada dalam genggamannya.
Tapi setelah tiga bulan berlatih bersama grup barunya, produser band itu menginginkan drummer yang lebih flamboyan, yang tipenya lebih gemerlap. Setelah semua kerja keras, harapan, dan keyakinan bahwa kawan saya itu telah meraih impiannya, dia diberitahu bahwa drummer lain telah direkrut untuk grup itu. Dia kecewa. Dia sangat kecewa.
Enam bulan kemudian, kami sedang menata stan Aquarian di NAMM Show di California. Tiba-tiba saya melihat anak muda itu berjalan melintasi kami. “Jimmy!” teriak saya, “Sedang apa kamu disini?” Dia berkata, “Aku bekerja untuk convention center ini, memindahkan peti-peti peralatan, membantu mendirikan stan dan bekerja untuk berbagai acara yang ada di convention center ini.” Yang membuat saya kagum adalah bahwa Jimmy tersenyum lebar. Dia berkata, “Upah disini lumayan, dan saya bermain musik di akhir pekan. Saya juga berlatih dengan satu band baru dan kamu semua merasa punya prospek yang bagus. Sebentar lagi kami akan membuat kaset demo dan mendekati beberapa perusahaan rekaman.”
Saya amat terkesan dengan sikap Jimmy. Dia tidak pernah menyebutkan penolakan yang dia rasakan ketika dia kehilangan kesempatan emas itu. Dia menemukan jalan untuk menopang keluarganya, menemukan kesempatan manggung di akhir pekan, dan menemukan satu band baru sebagai tempat berlatih—band yang serius dengan masa depan mereka.
Saya berharap band baru itu sukses, tapi nyatanya tidak. Tak ada kejutan yang terjadi. Jimmy, bagaimanapun juga, terus berusaha. Saya berbicara dengannya beberapa hari yang lalu. Dia pindah ke negara bagian lain, dan masih bermain musik dan segala sesuatunya berjalan dengan baik.
Saya bertanya kepadanya, “Apakah grup barumu sekarang punya peluang yang riil?” Dia berkata, “Siapa yang tahu? Tapi saya selalu berharap.” Sikapnya sungguh-sungguh mengesankan saya. Dia tidak pernah kehilangan harapan. Tapi dia juga seorang realis, sehingga dia berkata, “Siapa yang tahu?” Tapi setidaknya jawaban itu membuka pintu lebar-lebar. Yang kita harapkan mungkin akan terwujud dalam waktu lama, tapi hal-hal yang lebih tak terduga mungkin dan telah terjadi.
Pada satu saat dalam hidup kita, kita mungkin menyadari bahwa tak semua dari kita akan menjadi bintang di bidang drumming. Ada begitubanyak grup top, begitu banyak film, begitu banyak pertunjukan TV, begitu banyak kesempatan manggung di klab dan seterusnya. Dan selalu ada lebih banyak drummer ketimbang peluang manggung. Bagaimana kamu mempertahankan harapanmu ketika kamu menyadari bahwa kamu mungkin bukan salah satu dari sedikit orang beruntung yang mencapai posisi puncak?
Satu pendekatannya adalah menentukan tujuan-tujuan kecil yang bisa kamu raih. Jika kamu menetapkan "satu tujuan besar" yang akan membutuhkan waktu sekian lama agar terwujud, kamu mungkin akan frustasi sepanjang hidupmu. Tapi jika kamu senantiasa menetapkan—dan mencapai— tujuan-tujuan kecil, kamu akan merasa lebih percaya diri dan lebih penuh.
Pendekatan lain—pendekatan yang secara pribadi saya sukai—berkonsentrasi pada peningkatan, ketimbang pada satu tujuan yang spesifik. Saya semata-mata mengerjakan sekeras mungkin apa pun yang ada di depan mata. Saya berusaha memberikan yang terbaik, tak peduli apa pun situasinya. Sepanjang saya belajar dan semakin baik, saya biarkan tujuan itu berjalan sendiri apa adanya.
Ini bukan berarti bahwa penetapan tujuan itu buruk. Saya hanya mengatakan bahwa kadang-kadang tujuan perlu disesuaikan dengan realitas. Kadang-kadang kamu juga mungkin menetapkan tujuan yang tidak realistis bagi dirimu sendiri. Tapi kamu tidak akan pernah tahu sebelum kamu mencobanya. Jika kamu terus mencoba tapi tak kunjung mendekati "tujuan besar" itu, cobalah tetapkan tujuan yang lebih realistis.
Kamu sebaiknya tidak memutuskan untuk menjadi seorang bintang. Kehidupan inilah yang akan menentukannya! Bagi beberapa orang yang luar biasa berbakat, sukses tampaknya datang dengan mudah. Tapi orang-orang sukses juga punya masalah. Banyak musisi ternama terlena ketika uang datang terlalu cepat dan terlalu mudah. Narkoba, minuman keras, dan perilaku tak bertanggung jawab merupakan awal kejatuhan orang-orang yang tampaknya telah merancang kejatuhan itu.
Satu-satunya hal yang lebih sulit dibandingkan mencapai kesuksesan adalah mempertahankannya. Itu butuh kerja keras dan dedikasi tinggi. Bagi orang-orang yang tidak mampu mewujudkan impian-impian mereka, ini mungkin tak jadi masalah. Mereka mungkin berkata, “Coba saja beri aku kesempatan untuk menjadi terkenal. Aku bisa mengatasinya.” Dan dalam banyak kasus, mungkin saja begitu.
Banyak yang aneh dalam kehidupan ini. Kamu tidak bisa memprediksikan apa yang bakal terjadi dan kamu tidak bisa memaksa kehidupan ini untuk memenuhi syarat-syarat yang kamu ajukan. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Lakukan seperti kawan saya Jimmy. Jalani saja. Cari band baru. Beli album baru. Tontonlah konser. Nikmati kenyataan bahwa kamu telah mencicipi pemberian yang diberikan oleh musik. Musik bisa mempengaruhi seluruh hidupmu. Ketika kamu terlalu tua untuk tampil di panggung, atau sakit, atau tak punya pekerjaan, atau tertekan, mainkan musik. Hidupkan peralatan strereomu dan nikmatilah sepuasmu.
Dan teruslah bermain musik. Coba atur jadwal latihanmu sedikit lebih baik. Putuskan untuk belajar satu rhythm baru setiap minggu atau lebih. Ikuti pelajaran drum dari seorang guru terkenal. Konsentrasikan pada peningkatan kemampuanmu.
Setiap kali kamu merasa telah meningkat, kamu akan merasa telah mencapai sesuatu. Teruslah berkonsentrasi pada pembelajaran dan peningkatan, dan biarkan saja kesulitan datang. Dan seperti kawan saya Jimmy, kamu akan mendapat kesempatan. Seperti yang dikatakan oleh Jimmy, “Siapa yang tahu? Hal-hal tak terduga bisa saja terjadi.”
Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional
Comments
Post a Comment