Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Keyakinan pada Diri Sendiri

Keyakinan pada Diri Sendiri


Ada pepatah lama yang mengatakan, “Yakinlah pada dirimu sendiri, karena jika tidak, tidak ada orang yang akan mempercayaimu.” Keyakinan pada diri sendiri amat penting untuk menggapai sukses. Sayangnya, ketika kita masih muda, kita cenderung tidak sabar. Jika kita tidak segera sukses, kita sering patah semangat. Tapi pepatah lama lainnya mengatakan, “Bila pada mulanya kamu tidak berhasil, cobalah, cobalah lagi.” Jika upaya pertamamu tidak berhasil, kamu mungkin perlu mengubah tujuan atau pendekatanmu. Setidaknya, belajarlah dari kesalahan-kesalahanmu, dan cobalah lagi.

Berdiri di depan cermin sambil berkata, “Saya adalah drummer terhebat di dunia” mungkin bersifat positif, tapi berkata di bibir saja tidak akan menjadikanmu yang paling hebat sedunia. (Lagipula tidak ada cara untuk memutuskan siapa drummer terhebat di dunia. Ada terlalu banyak drummer yang bagus dan terlalu banyak gaya permainan yang harus dikuasai oleh satu orang saja). Cita-citamu harus realistis. Jujurlah pada dirimu sendiri. Malah sebenarnya jujurlah mati-matian. Apa cita-citamu dan apa yang perlu kamu lakukan untuk mencapainya? Mulailah dengan mengevaluasi kelemahan-kelemahanmu. Area apa yang perlu kamu tingkatkan? Apakah kamu terorganisir? Apakah kamu tepat waktu? Apakah kamu punya peralatan yang kamu butuhkan, seperti set drum dan cymbal yang baik?

Selanjutnya, apakah kekuatan-kekuatanmu? Misalnya, kamu punya time feel yang baik, tapi pembacaan notasi dan teknikmu buruk. Carilah guru yang baik dan perbaiki elemen-elemen permainanmu itu. Ketika kamu menetapkan tujuan, sebutkan saja, “Tahun ini aku akan memperbaiki kemampuan membaca notasi dan teknikku.”

Satu kekuatan lain adalah kamu mungkin sudah punya pengalaman bermain drum. Ini sudah pasti nilai plus, karena pengalaman itu tidak tergantikan. Sekarang cobalah mencari cara mencapai sukses dengan modal pengalaman itu. Pikirkan cara-cara untuk meningkatkan dan memperluas kemampuan-kemampuanmu.

Tuliskan segala sesuatunya! Menuliskan tujuan-tujuanmu di atas kertas akan membuatnya lebih kasat mata. Apakah tujuan itu realistis? Ketika kamu melihatnya di atas kertas, beberapa di antaranya mungkin tampak konyol atau kurang dewasa. Beberapa lainnya mungkin agak realistis. Beberapa lagi bahkan tampak lebih mungkin untuk kamu raih ketimbang yang kamu perkirakan sebelumnya.

Selanjutnya, tuliskan apa yang menurutmu dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuanmu. Kamu mungkin memutuskan untuk belajar di sekolah musik atau belajar dengan seorang guru atau drummer ternama. Kamu mungkin memutuskan untuk mengatur jadwal latihanmu atau berlatih lebih konsisten.

Setelah menyusun daftar hal-hal yang perlu kamu lakukan untuk sukses, kamu harus memutuskan apa yang pertama-tama harus dilakukan. Ide mana yang paling penting? Yang mana yang berada dalam jangkauan dan atau kemampuanmu sekarang?

Sekarang kamu memiliki tujuan dan beberapa gagasan untuk mencapainya, seperti yang tertulis di atas kertas. Apakah kamu yakin bahwa kamu bisa mencapainya? Kalau kamu tidak yakin dengan dirimu sendiri, kamu tidak akan sukses—bahkan jika kamu mencoba mewujudkannya.

Saya punya seorang kawan yang mati-matian ingin menjadi seorang pemain baseball profesional. Tapi dia selalu berkata kepada saya, “Saya tidak bisa mencapainya. Saya tahu, saya tidak bisa!” Pada kenyataannya, tidak mewujudkannya.

Tentu saja, kamu mungkin yakin pada dirimu sendiri tapi masih belum mencapai tujuanmu. Misalnya, amat sedikit petinju yang tidak terkalahkan. Namun banyak yang merasa yakin bisa menang di satu pertandingan lagi—meskipun kawan dan pembimbingnya mengatakan tidak. Sugar Ray Leonard bangkit dari masa pensiunnya untuk mengalahkan Marvelous Marvin Hagler dalam sebuah pertandingan tinju yang menurut para ahli seharusnya tidak terselenggara.

Mereka mengatakan bahwa Leonard akan luluh lantak. Tapi Leonard yakin pada dirinya sendiri. Dia juga berlatih dengan keras. Ia berada dalam kondisi siap tanding, dan dia sudah menyimpan satu rencana, dia siap!

Hasil pertarungan itu adalah split decision: dua hakim memberi kemenangan bagi Leonard dan satu lagi bagi Hagler. Mungkin sekali yang terjadi adalah sebaliknya, tapi Leonard tidak perlu kehilangan muka. Demikian juga, Hagler tidak merasa dipermalukan. Kadang kala kamu melakukan yang terbaik, tapi tidak menang. Kadang kala kamu bermain nyaris sempurna di sebuah audisi, tapi justru orang lain yang diterima untuk pekerjaan itu. Well, semua itu adalah peluang—sama seperti dalam tinju. Ingat, bahwa pemenang dalam pertarungan Leonard versus Hagler kalah hampir separuh dari keseluruhan ronde. Pepatah lama lainnya mengatakan, “Saya mungkin sudah kalah dalam pertempuran, tapi saya tidak kalah dalam peperangan.”

Sebelum pelari Roger Bannister memecahkan rekor empat menit sepanjang satu mil, semua pakar mengatakan bahwa hal itu mustahil, struktur tulang manusia tidak memungkinkan hal itu. Tapi setahun setelah Bannister memecahkan satu mil empat menit, 37 pelari lainnya memecahkan rekor tersebut. Setahun sesudahnya, 300 pelari memecahkan satu mil empat menit. Tubuh manusia tidak berubah. Roger Bannister mencapai pemecahan rekor ini dengan usaha dan latihan, dan yang terpenting, dengan meyakini kemampuan dirinya sendiri.

Keyakinan pada diri sendiri memberimu jalan untuk melakukan sesuatu yang substansial dan berarti. Kamu mungkin harus mencoba lebih dari satu hal sampai akhirnya mengetahui apa yang sesuai bagimu. Banyak di antara kita mengawali langkah dengan satu impian dan sebuah set drum. Dalam proses perkembangan, beberapa di antara kita menyadari bahwa kita juga melakukan hal lainnya, seperti membuka toko drum, mengelola majalah untuk para drummer, menulis artikel, menjadi produser artis lain, mendirikan perusahaan rekaman, atau meninggalkan tur keliling untuk kerja studio.

Bagi saya, kamu harus mencoba demi mencapai sukses. Untuk mencoba, kamu harus yakin pada dirimu sendiri. Kamu mungkin harus memodifikasi cita-citamu, kamu mungkin perlu mengubah apa yang ingin kamu capai sejalan dengan perkembangan hidupmu. Yang penting bagimu di usia lima belas tahun mungkin tidak sepenting ketika kamu mencapai usia empat puluh tahun. Hal-hal lainnya akan menjadi lebih penting bagimu saat kamu beranjak tua.

Yakin pada diri sendiri adalah langkah pertama dan terpenting untuk mencapai sukses. Apa arti sukses? Bagi saya, itu berarti menjadi yang terbaik semampumu. Saya yakin saya bisa menjadi Roy Burns terbaik di dunia. Apakah itu berarti saya yang terbesar? Tentu tidak! Itu hanya berarti bahwa saya yakin saya bisa terus bertumbuh, berkembang, belajar, bertambah baik, dan menikmati hidup. Yakinlah bahwa kamu—dan hanya kamu—yang bisa menjadi dirimu yang terbaik. Itulah langkah pertama!


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau