Keterbatasan

Banyak dari keterbatasan kita sebenarnya kita ciptakan sendiri. Ini bukan konsep baru. Saya disadarkan lagi mengenai hal ini oleh wawancara sebuah majalah dengan seorang musisi hebat, Herbie Hancock. Dalam wawancara itu, Herbie berkata, "Saya sadar saya tidak pernah bisa jadi (pemain jazz) jenius di kelompok Miles Davis, Charlie Parker, atau John Coltrane. Jadi saya lupakan saja hasrat menjadi musisi legendaris dan saya sudah puas menciptakan musik untuk membuat orang-orang bahagia".

Saya sangat terkesan dengan kejujuran Herbie dalam pernyataan terbuka ini. Pernyataan itu juga menunjukkan dalamnya analisis diri sendiri serta kerendahan hati—terutama dari seseorang yang telah bermain bersama begitu banyak seniman jazz besar. Namun Herbie Hancock mungkin salah satu dari sedikit musisi yang bisa memperoleh penghasilan dengan hanya memainkan jazz murni.

Beberapa orang mungkin menganggap dia melepaskan impiannya. Bagi saya, Herbie melepaskan dirinya dari keterbatasan-keterbatasan pribadi. Misalnya, album Headhunter-nya adalah album klasik funk, dan lagu "Watermelon Man" serta "Chameleon" telah meraih begitu banyak pendengar. (Buddy Rich merekam lagu terakhir tersebut dalam versi yang cukup menghentak).

Herbie juga menulis musik untuk film seperti Deathwish, A Soldier's Story, Jojo Dancer, dan tentu saja, Round Midnight yang memberinya sejumlah penghargaan.

Itu sungguh sebuah rekor yang amat mengesankan yang diraih oleh seseorang yang tidak bersedia menjadi musisi legendaris. Saya kira dia mencapai sukses ini dengan melepaskan keterbatasan-keterbatasannya. Dengan kata lain, dia menjadi musisi total sebagai ganti musisi jazz semata. Jangan salah paham: Menjadi musisi apa pun adalah cita-cita yang berharga, entah di jazz, klasik, rock atau apa pun. Tapi kadang-kadang kita membatasi diri dengan mengambil sudut pandang yang terlalu sempit terhadap diri sendiri maupun musik.

Banyak di antara kita yang menjadi pemain all-around karena terpaksa. Ketika kita terdesak oleh kebutuhan untuk memperoleh penghasilan, kita harus memainkan musik yang ingin didengar orang-orang. Jadi, kebanyakan dari kita akan memainkan musik populer saat kita memasuki arena itu.

Dalam kasus saya, saya menjadi musisi studio untuk menjauhi perjalanan keliling tanpa akhir. Meskipun saya sangat suka bermain jazz big band, saya ingin berada di rumah dan menyaksikan anak-anak saya bertambah besar. Tapi saya tidak bisa memperoleh penghasilan dengan bermain jazz tanpa perjalanan keliling. Di sisi lain, saya juga menyadari bahwa saya tidak akan menjadi seorang jenius dalam waktu singkat. Ini berarti bahwa saya harus mengubah pola pikir saya.

Saya terkejut kala melihat bahwa kerja studio merupakan medan pengalaman sekaligus pembelajaran yang baik sekali, karena seorang drummer studio harus bisa memainkan berbagai jenis musik. Contoh terbaik mengenai hal ini adalah Ed Shaughnessy di acara Tonight Show. Ed tidak pernah tahu bahwa dia diharapkan bermain setiap malam.

Saya telah bertemu para drummer yang mandeg pada gaya atau tempat tertentu, dan tidak pernah mengupdate pola pikir mereka. Ini dialami oleh para pemain jazz berumur. Tetapi saya juga menjumpai sikap yang sama dalam diri drummer muda yang hanya mendengarkan satu grup atau drummer, dan menghabiskan waktu mengkritik musik lainnya.

Saya punya teman yang ingin menjadi drummer Rock and Roll terkenal. Dia menggantungkan impiannya begitu tinggi sehingga ketika tidak tercapai, dia menjadi sangat tertekan. Usianya sudah hampir empat puluh, dan akhirnya dia melepas impiannya beberapa tahun yang lalu. Saya ingin mengungkapkannya dengan kalimat lain. Dia tidak menyerah, dia menyesuaikan tujuan-tujuannya. Dia berusaha mengadopsi pandangan yang lebih luas tentang bisnis musik. Sekarang dia sangat dibutuhkan sebagai seorang guru, dan ia bermain setiap minggu. Ia membangun keluarga yan baik, sementara terus berusaha untuk meningkatkan permainan drumnya. Dia memainkan semua jenis musik, dan sangat jauh lebih bahagia.

Cita-cita itu bagus, dan itu biasanya yang menopang kita pada tahun-tahun awal, ketika jalan yang kita tempuh masih sulit. Tapi musik selalu menantang, bisnis musik selalu berubah, dan—percaya atau tidak—kita juga selalu berubah. Agar tidak tenggelam, kita harus bertumbuh, dan tumbuh berarti berubah. Bertumbuh adalah proses penyesuaian sikap, tujuan dan konsep.

Memandang musik sebagai sebuah peluang yang sangat luas merupakan salah satu cara untuk mengenyahkan keterbatasan dalam pemikiranmu. Ada banyak jenis musik dan banyak gaya dalam memainkan drum, dan semuanya sah-sah saja. Bahkan jika kamu tidak memainkan jazz, atau rock, atau musik klasik, cobalah untuk menyadari semua itu sampai tingkat tertentu. Pergilah ke konser simfoni dan perhatikan seksi perkusinya. Kamu akan melihat bahwa pertunjukan itu hebat dan bahkan kamu mungkin mencomot beberapa ide sebagai bahan latihan di rumah.

Saya baru-baru ini menyaksikan konser heavy metal Megadeth dan Dio. Saya tidak kenal lagu-lagu mereka, tapi permainan drum Vinny Appice yang solid layak dilihat dan didengar. Chuck Behler dari Megadeth juga sangat baik. Pengalaman menonton itu sangat menggairahkan, dan saya senang bisa menonton konser itu. Setidaknya saya mendapatkan beberapa ide tentang apa yang sedang berlangsung dalam jenis musik itu dan permainan drum di area itu.

Ketika saya membaca wawancara Herbie Hancock, saya tidak habis pikir seberapa besar yang sudah dan sedang dilakukan oleh orang ini di jalur musik. Dia punya pandangan yang sangat luas tentang musik dan bergerak dengan mudah dari jazz ke electric funk. Chick Corea, salah satu kawan dekat Herbie, juga mampu melakukan hal yang sama. Dan Dave Weckl, pemain muda yang bermain bersama Chick Corea, memiliki kemampuan yang sama, yaitu memainkan drum akustik namun memeluk elektronik.

Lihatlah dirimu dari sudut pandang yang lain dan perhatikan apakah pola pikirmu menghalangi kemajuanmu. Jika kamu merasa begitu, cobalah seperti Herbie Hancock. Jangan khawatir tentang menjadi musisi legendaris, mainkan saja musik agar orang-orang merasa senang. Siapa tahu, dengan begitu kamu justru menjadi musisi legendaris, seperti yang sungguh-sungguh dicapai oleh Herbie Hancock.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional