Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Mengajari Diri Sendiri

Mengajari Diri Sendiri


Yang aneh tentang bermain drum adalah tidak ada seorang pun yang bisa benar-benar mengajarimu cara bermain; kamu belajar melakukannya dengan bermain. Agar sukses melakukannya, kamu harus sering bermain.

Ketika berusia dua puluhan, saya bekerja di sebuah kelab malam di New York City yang bernama Metropole, di mana banyak musisi jazz besar tampil. Saya punya kesempatan bermain dengan banyak di antara mereka. Saya mulai bermain bersama sebuah trio pada pukul satu siang. Kami bermain empat puluh lima menit dalam setiap jam, selesai pada pukul 18.45. Saya keluar untuk makan malam, lalu kembali pada pukul 19.30 malam untuk bermain dalam sebuah quintet. Kami bermain sampai pukul 3.00 pagi, bergantian dengan grup lain. Jadi, saya bermain dua belas jam sehari dan itu sungguh luar biasa! Tempat itu tidak punya larangan ini itu dan pengunjungnya ramai, jadi saya punya kesempatan untuk bermain solo, tempo cepat, brush — apa pun.

Di periode berikutnya, saya bermain di Merv Griffin Show pada siang hari dan di sebuah kelab pada malam hari. Saya selesai manggung di kelab pada pukul 4.00 pagi, tidur empat jam, tiba di NBC pada pukul 10.00 pagi, menyelesaikan pertunjukan di sana pukul 15.00, tidur empat jam lagi, dan kembali ke kelab pukul 20.00. Saya berada di dua dunia yang menyenangkan: bekerja di NBC dan bermain jazz pada malam hari.

Jujur saja, saya tidak mau punya jadwal semacam itu sekarang, tapi itu merupakan pengalaman pembelajaran yang hebat. Saya sungguh-sungguh bermain siang dan malam. Jadi, tidak masalah kalau satu permainan tidak sempurna karena saya akan punya peluang berikutnya dalam waktu singkat. Saya bisa melakukan penyesuaian, mencoba hal-hal baru, dan mempelajari apa yang bisa dan tidak bisa saya praktekkan. Sebenarnya selama periode ini saya mengajari diri sendiri meskipun saat itu saya tidak pernah memikirkannya.

Seperti kebanyakan dari kita, saya punya masalah dengan konsistensi di awal karier saya. Pada satu malam tampil bagus dan malam berikutnya tidak begitu bagus. Para musisi yang lebih tua, yang menjadi sumber saran saya, berkata, “Rileks! Kamu hanya perlu lebih sering bermain.” Pada saat itu, ucapan itu rasanya sederhana saja, tetapi ketika saya menengok kembali ke belakang, nasihat itu sangat berbobot. Jadi saya menyambar setiap kesempatan yang ada. Saya bermain di semua jenis pementasan, tidak peduli berapa pun bayarannya. Sepanjang saya bisa belajar, saya akan bermain.

Yang aneh tentang bermain adalah tidak ada pengganti untuk pengalaman itu. “Bermain” tidak bisa kamu capai dengan berlatih. Kamu bisa “berlatih” dengan iringan kaset; kamu bisa “berlatih” solo; kamu bisa “berlatih” membaca notasi. Tapi “bermain” berarti bermain bersama orang lain, di bawah kondisi di mana kamu harus menyesuaikan diri dan mendengarkan pemusik lainnya – dan dirimu sendiri. Salah satu kemunduran bisnis musik sekarang ini adalah anak-anak muda sering kali bermain bertahun-tahun bersama grup yang sama. Bermain dengan sejumlah orang yang berbeda, terutama ketika kamu masih muda, akan sangat besar nilainya. Tapi tujuan utamanya tetap bermain sesering mungkin.

Bagian dari mengajar diri sendiri adalah mengevaluasi setiap penampilan. Pergilah ke koser atau pementasan dengan pertanyaan di kepalamu: teknik mana yang berhasil dan mana yang gagal? Jika tempo cepat menjadi masalah bagimu, kamu perlu melakukan dua hal. Pertama, dengarkan dan saksikan (kalau mungkin) para drummer yang memainkan tempo cepat dengan sangat baik. Lalu, berlatihlah sampai keterampilanmu di area itu meningkat. Jika kamu kesulitan dengan tempo lambat (ini butuh keahlian), dengarkan para drummer yang memainkan tempo lambat dengan feel dan timing yang baik.

Mendengarkan adalah keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam mengajari diri sendiri. Banyak drummer “mendengarkan” musik, tapi mereka tidak selalu menyimak. Menyimak berarti memperhatikan. Itulah kuncinya. Itu berarti berfokus sepenuhnya untuk mendengarkan, tanpa memikirkan hal-hal lain yang bisa mengalihkan perhatianmu. Itu berarti menyerahkan dirimu sepenuhnya kepada musik, berkonsentrasi padanya seolah-olah dihipnotis.

Salah satu hal yang kurang menguntungkan ketika mengikuti pelajaran drumming adalah kamu mungkin merasa sudah tau apa yang sedang kamu pelajari bahkan sebelum kamu punya banyak kesempatan bermain. Kamu mungkin merasa sudah bermain dengan amat baik, sementara pada kenyataannya kamu kedengaran sangat kurang pengalaman. Kamu mungkin saja menikmati permainanmu sedemikian intens di balik set drum – sementara mengacaukan permainan anggota band lainnya. Misalnya, di sebuah pertunjukan, seorang drummer muda bermain bersama sebuah grup yang dipimpin oleh pemain gitar berpengalaman – yang kebetulan adalah kawan saya. Saya bertanya kepadanya, “Apakah semuanya berjalan lancar?” Dia berkata, “Roy, drummer ini sungguh menjengkelkan. Dia begitu sibuk sehingga mengacaukan setiap melodi yang saya mainkan. Ketika dia melakukan break, kami tidak tahu apakah selanjutnya dia akan bermain pada tempo yang tepat, dan ini berlangsung selama hampir separo pertunjukan. Orang ini sama sekali tidak mendengarkan!”

Sedihnya, drummer itu berpikir bahwa dia sungguh hebat. Dia memainkan fill, menghantam cymbal, menggenjot dua bass drum, dan secara keseluruhan “pamer keahlian”. Dia tidak mendengarkan siapa pun kecuali dirinya sendiri, dan jelas sekali bahwa pengalamannya bermain bersama orang lain masih sangat minim. Tekniknya bagus, tapi dia tidak pernah belajar bahwa kadang-kadang “kurang itu berarti terlalu banyak”. Ini terutama berlaku bagi drummer. Ketika saya berada dalam band Lionel Hampton, Hamp berkata, “Roy, kalau tanpa fill kedengarannya buruk, isi saja. Tapi untuk yang kurang penting, ikuti sukatnya saja”. Nasihat yang bagus, dan bermanfaat bagi saya saat itu.

Jadi langkah pertama menuju pengajaran diri sendiri adalah mulai mendengarkan dan benar-benar menyimak. Evaluasi kinerjamu. Diskusikan pertunjukanmu itu berisama pemain bass seusai pentas atau pada akhir latihan bersama. Mengalirlah dalam musik yang kalian mainkan dan buatlah mereka yang ada di sekitarmu merasa enak. Tapi yang paling penting, dengarkan, dengarkan, dan dengarkan lebih intens lagi.


Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara