Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Kata "sikap" merujuk pada bagaimana kamu membawa diri. Sikapmu ditunjukkan oleh bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur, dan suaramu. Sikap juga merujuk pada sudut pandangmu mengenai subjek tertentu. Sudut pandangmu yang negatif atau positif muncul terhadap sebuah konsep, aktivitas, atau situasi.
Suatu hari, setelah mengunjungi sebuah toko drum lokal, salah seorang murid saya berkata, “Pemiliknya payah!” Ini berarti bahwa orang itu egois, sulit, menjengkelkan, atau tidak kooperatif. Dalam kasus ini, pemilik toko itu adalah orang yang sulit dan akhirnya bersikap kasar terhadap murid saya karena kesalahpahaman masalah harga sebuah barang.
Saya kenal seseorang yang merasa bahwa dia adalah pemegang otoritas tertinggi dalam hal drumming. Kenyataannya adalah dia pemain yang sangat buruk yang jarang mendapat pekerjaan untuk bermain drum. Yang menyedihkan adalah dia sesungguhnya orang yang cukup pandai. Dia menjalankan toko musiknya sendiri, jam kerjanya lumayan panjang, dan dia mampu bermain drum. Tapi butuh banyak upaya untuk berada di dekat orang ini, karena untuk menghindari perdebatan dengannya kamu terpaksa harus mengikuti delusinya mengenai kehebatannya—sikapnya.
Drummer yang sikapnya payah biasanya adalah pemain dengan kualitas rata-rata yang cenderung berpikir bahwa dirinya hebat padahal dia tidak hebat. Mereka bertindak seolah-olah mereka lebih baik daripada yang lain, dan sering kali egois. Seperti yang dikatakan oleh kawan saya Ed Shaughnessy, “Pemain yang benar-benar baik adalah orang-orang yang baik. Drummer yang serba tanggunglah yang biasanya menjengkelkan.”
Buddy Rich seringkali digambarkan sebagai sosok yang sikapnya payah. Kisah mengenai sikapnya sebagai orang yang sulit atau luar biasa independen sudah melegenda. Tapi, seperti yang dikatakan oleh teman saya, “Sikapnya mungkin payah, tapi dia bisa mengimbanginya.” Saya setuju dengan pendapat ini karena Buddy memiliki karier yang begitu luar biasa dan begitu banyak prestasi yang mengagumkan.
Jika kamu merasa bahwa kamu "disalahpahami" atau bahwa orang lain melecehkanmu, jika kamu merasa kurang dihargai, atau jika kamu sering berdebat dengan rekan musisimu. Mungkin sudah waktunya kamu mengecek sikapmu.
Duduklah dengan pensil dan selembar kertas di tangan. Susun daftar kualitas terbaikmu—termasuk kualitas yang menurutmu belum diketahui oleh orang lain—pada satu kolom. Kolom berikutnya, daftarlah prestasi "riil"-mu—prestasi yang telah atau akan diakui oleh orang lain. Buat daftar rekaman yang telah kamu buat, pertunjukan TV yang melibatkan dirimu, pertunjukan di panggung yang pernah kamu lakukan, grup atau band bagus yang pernah bermain bersamamu, dan tokoh terkenal yang prenah kamu iringi. Jika daftar "kualitas terbaikmu" lebih panjang daripada daftar prestasimu, kamu mungkin punya masalah sikap.
Selanjutnya, buat daftar alasan mengapa kamu berpikir para drummer ternama lebih sukses daripada dirimu. Jika daftarmu kebanyakan berisi hal-hal seperti uang, keberuntungan, politik, kebohongan, sikap palsu, dan arogan, sekali lagi kamu mungkin punya masalah sikap.
Saya akui bahwa keberuntunganmu adalah sebuah faktor dalam bisnis. Yang memisahkan antara yang "kaya" dan yang "tidak berpunya" bukan hanya bakat dan kerja keras, tapi juga kemampuan untuk memanfaatkan keberuntungan, seberapa pun besarnya, yang menghampirimu. Dan kemampuan untuk memaksimalkan peluang-peluang yang berkaitan erat dengan sikapmu.
Pertama-tama, jika kamu merasa dirimu hebat, tapi segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana mestinya, kamu harus bersikap jujur pada dirimu sendiri. Susun daftar kekuatan dan kelemahanmu— dan bersiaplah memperbaiki kekuranganmu. Jika kamu tinggal di sebuah kota yang tidak memberimu kesempatan untuk maju, pertimbangkan untuk pindah kota. Tapi yang paling penting, cobalah untuk mulai mengembangkan sikap profesional.
Untuk bisa melakukan semua ini, sadarilah bahwa ada banyak sekali drummer yang baik. Hargailah apa yang telah dicapai oleh drummer hebat dan cobalah belajar dari mereka. Belajarlah menerima kritik, tanyakan pada dirimu sendiri apakah kritik itu sahih. Jika ya, berusahalah mengoreksinya. Jika kamu menerima pujian, bersikaplah sopa dan terimalah seperti halnya kamu menerima kritikan.
Bersikaplah tepat waktu! Semua profesional sejati tepat waktu. Bersikaplah fleksibel! Bekerja samalah dengan grup serta orang lain. Kamu harus selalu menyesuaikan diri kapan pun musik membutuhkanmu.
Bersikaplah tenang di bawah tekanan! Ketika jatah sesi rekaman semakin menipis atau tekanan sebuah konser besar membuat semua orang tegang, jangan menambahi masalah itu dengan keluhan atau sikap menyalahkan orang lain. Belajarlah melampaui situasi sulit sesuai dengan caramu.
Sadarilah bahwa kamu pertama-tama adalah seorang manusia dan kedua seorang drummer. Kamu tidak bisa memutuskan seberapa besar bakatmu atau seberapa ramah bisnis musik terhadapmu. Tapi, satu hal yang bisa kamu kendalikan dalam hidup ini adalah sikapmu. Orang-orang yang mengembangkan sikap menghargai, bersahabat, berpikiran terbuka, dan profesional seringkali mencapai lebih banyak prestasi, dengan sedikit sakit hati dan frustasi, daripada orang yang amat berbakat tapi sikapnya buruk.
Ingat, kamu bisa memilih sikap yang memperkaya hidupmu dan hidup orang-orang di sekelilingmu. Sikap semacam ini akan menyenangkan siapa pun, tidak peduli instrumen apa pun yang kamu mainkan atau bisnis apa pun yang kamu geluti.
Baca: Buku Panduan Menjadi Drummer Profesional
Comments
Post a Comment