Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
5. Ukiyozoshi
Bentuk novel ini adakalanya disebut juga dengan nama ukiyobon. Kata ukiyo dapat berarti dunia yang merana, dunia yang tidak kekal, dunia masa kini, dunia erotika, dan sebagainya. Namun, dalam ukiyozoshi penekanan lebih dititikberatkan pada arti dunia erotika.
Jenis novel ini populer selama kurang lebih 100 tahun sejak diterbitkannya novel Koshoku Ichidai Otoko karya Ihara Saikaku pada tahun 1682. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat kota yang tinggal di daerah Osaka dan Kyoto pada masa hidup Ihara Saikaku, dan dilukiskan dengan gaya realis. Koshoku Ichidai Otoko menceritakan kehidupan seorang tokoh Yonosuke yang berfoya-foya dan bermain-main dengan perempuan sejak berusia 7 sampai 60 tahun. Lukisan tentang gaya hidup pedagang kota yang boros dan cenderung mencari kesenangan seksual adalah tema yang disuguhkan novel ini.
Novel lain yang sejenis adalah Koshoku Ichidai Onna yang menggambarkan segi seksual dalam perjalanan hidup yang panjang seorang tokoh wanita, dan Koshoku Gonin Onna yang memaparkan kehidupan seks lima orang tokoh wanita yang juga dikarang Ihara Saikaku. Selain itu, masih ada beberapa novel yang menggambarkan kehidupan pada pedagang kokta, yakni Nippon Eidaigura yang menceritakan cara berhemat para pedagang yang berusaha dengan berbagai cara agar berhasil, dan Seken Munezanyo yang menceritakan suka duka para pedagang di akhir tahun. Sesudah itu, Ihara Saikaku mengganti tema dengan cerita buke, yakni cerita yang menggambarkan kehidupan kaum bushi, seperti Buke Giri Monogatari yang berisi tentang kebaikan hati seorang bushi yang mengorbankan diri sendiri untuk melaksanakan giri.
Baca: Buku Pengantar Kesusastraan Jepang
Comments
Post a Comment