Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Kita kembali ke kaum Yahudi dan pelajaran Musa. Kepada golongan kedua yang meneriakkan untuk maju bertempur, Musa berkata "Berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu." Seperti sebelumnya, makna dari perkataan ini tersamarkan. Namun bila dimasukkan ke dalam konteks di mana orang sakit diajak berperang, maka kearifan dari perkataan ini menjadi lebih jelas.
Saat kita ketakutan menghadapi musuh, melawan sering menjadi pilihan memuaskan. Hasrat bertempur melawan tentara Mesir bisa dimengerti bahkan sebuah reaksi yang terpuji atas ketakutan yang dirasakan orang-orang Yahudi tersebut. Namun diperlukan tenaga besar untuk melawan, sedangkan tenaga mereka telah terkuras habis.
Juga diingat bahwa melawan tentara Mesir sama artinya dengan membelokkan arah mereka ke belakang. Tujuan utama adalah kembali ke tanah asal, bukan untuk menapak ke belakang demi melawan tentara Mesir. Andaikan tentara Mesir dihadapi dan bisa mereka kalahkan, menghabiskan tenaga di sini juga akan memotong jalan untuk menggenapi takdir mereka.
Dalam banyak kasus, melawan memang diperlukan. Namun Musa memberitahu kaumnya untuk tidak melawan: "Berdirilah tetap." Musa menyadari bahwa hasrat untuk berperang dengan tentara Mesir tidaklah rasional dan dikendalikan oleh rasa takut. Rasa takut sering menjadi pendorong orang untuk mengambil jalan yang keliru. Musa menyuruh kaumnya untuk tidak membiarkan rasa takut mendikte jalan mana yang harus dipilih. Dia meminta untuk berdiri tetap melawan keinginan untuk bergerak ke arah yang akan menghancurkan mereka dalam jangka panjang. Pergi bertempur dalam situasi ini akan menjadi jalan mundur di saat jalan maju amat diperlukan. Kepada para pejuang tersebut Musa sebenarnya mengatakan "Inilah saatnya kamu menghadapi rasa takutmu, percayalah dan jalanlah maju—ini bukan waktunya berperang, yang akhirnya hanya akan menyeretmu ke arah yang salah."
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment