Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
19. Romantisme Jepang
Romantisme di Jepang berkembang mulai dari pertengahan zaman Meiji sekitar tahun 20-an Meiji (pertengahan abad ke-19) sampai dengan tahun 30-an Meiji (akhir abad ke-19). Di Eropa sudah berkembang lebih dahulu, yaitu dimulai dari akhir abad ke-18 sampai dengan pertengahan abad ke-19. Perkembangan romantisme di Eropa sudah selesai, sedangkan di Jepang baru mulai. Mengapa terjadi demikian? Karena pada waktu romantisme sedang berkembang di Eropa, Jepang masih menjalankan politik pintu tertutup (Sakoku). Masa romantisme di Jepang hanya mengalami masa yang pendek, kira-kira sepuluh tahun. Ciri-ciri romantisme sebagai dasar pemikirannya antara lain lebih mengutamakan perasaan daripada rasionalitas (pemikiran), dan mengagungkan seni, tidak memperhatikan dunia nyata melainkan mengagungkan khayalan manusia dalam mencintai alam, menghancurkan hal-hal yang berbau feodal, mengagungkan kebebasan individu.
Romantisme di Jepang mempunyai tujuan yang sama dengan Keimo Shiso (filsafat pencerahan). Hanya ada beberapa perbedaan, yaitu Keimo Shiso lebih mementingkan rasionalitas (pemikiran) dan mengagungkan ilmu pengetahuan. Romantisme yang berkembang di Jepang dipelopori oleh majalah Bungakukai dan dilanjutkan oleh majalah Myojo.
Perkembangan romantisme di Jepang dibagi menjadi tiga periode menurut zaman, sifat, dan karakternya, yaitu Periode Awal, Periode Akhir, dan Periode Romantisme Baru.
Baca: Buku Pengantar Kesusastraan Jepang
Comments
Post a Comment