Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
6. Syair Modern pada Zaman Taisho
Syair pada zaman Taisho awal dipelopori oleh Takamura Kotaro dan kawan-kawan yang mendapat pengaruh dari aliran Shirakabaha. Kelompok ini memiliki gaya pengungkapan aliran idealisme. Kemudian, menjelang pertengahan zaman Taisho berkembanglah gerakan orang-orang beraliran demokrasi yang dipelopori oleh Shiratori Shogo dengan kawan-kawan. Selanjutnya, dari periode pertengahan hingga akhir zaman Taisho, gaya pengungkapan tertuju pada kegiatan penyair individualisme yang dipelopori oleh penyair Hagiwara Sakutaro, Sato Haruo, Horiguchi Daigaku, dan kawan-kawan lainnya.
Takamura Kotaro termasuk penyair yang beraliran idealisme. Ia — seperti telah diperkenalkan melalui majalah Myojo dan majalah sastra Subaru — adalah penyair yang memiliki gaya penulisan yang bersifat estetis dan akibat pengaruh dari kelompok Shirakabaha, gaya pengungkapannya berubah menjadi bersifat idealis.
Pada tahun 1914 dengan penuh semangat ia menciptakan kumpulan syair yang berjudul Dotei (Jalan Pematang). Kumpulan syair ini bergaya penulisan puisi bebas berbahasa lisan. Dotei merupakan karya utamanya pada zaman Taisho. Pelopor utama dari aliran Shirakabaha adalah Senke Motomaro. Karyanya yang terkenal adalah Jibun wa Mita (Sayang Anak). Penyair lainnya yaitu Fukushi Kojiro menulis kumpulan syair Taiyo no Ko (Anak Matahari). Penyair lain yang tergabung dalam kelompok ini Yamamura Bocho, Muro Saisei, dengan kumpulan syairnya Ai no Shishu (kumpulan syair Percintaan) yang ditulis dengan gaya pengungkapan humanisme.
Baca: Buku Pengantar Kesusastraan Jepang
Comments
Post a Comment