Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Pada kenyataannya tidak mungkin sebuah bisnis bunuh diri dalam arti fisik, ada kasus-kasus di mana para eksekutif memilih menyerah kalah sepenuhnya. Ada juga contoh-contoh lain di mana para eksekutifnya tidak berbuat apa-apa—dan mereka nyaman dengan itu.
Suatu contoh sebuah perusahaan kecil di Seattle yang memulai bisnis dalam bioteknologi, Targeted Genetics. Didirikan di tahun 1996 dengan misi riset menjanjikan dalam bidang terapi gen dan berubah menjadi bisnis yang menguntungkan (dan pengobatan terhadap beberapa macam penyakit).
Masalahnya, terapi gen adalah teknologi baru yang dengan tuntutan masyarakat harus melalui uji klinis yang melelahkan sebelum bisa digunakan secara luas. Industri terapi gen hampir berhenti total di tahun 1999 saat seorang relawan uji klinis meninggal akibat kelebihan dosis (ini terjadi bukan di Targeted Genetics). Para investor kabur dan perusahaan-perusahaan tersebut beralih fokus ke teknologi lain.
Namun Targeted Genetics berdiri dengan dasar bidang terapi gen. Meninggalkan bidang ini akan menghancurkan misi awal perusahaan, dan sudah pasti keuntungan juga akan hilang. Di tahun 2001, perusahaan ini merugi miliaran dolar. Menutup perusahaan adalah kemungkinan yang paling tepat.
Namun sang CEO, H. Stewat Parker, pantang menyerah. Dia memberhentikan lebih dari dua pertiga karyawan serta mengurangi jumlah senyawa yang sedang dikembangkan. Dia dengan penuh semangat mencari mitra dengan perusahaan bioteknologi yang lebih besar dan lebih kuat dari segi modal.
Di Mei 2008, Targeted Genetics masih mengembangkan dua obat utamanya namun tidak lagi menghadapi masalah arus kas. Berkat kerja sama dan penjualan saham baru, perusahaan berhasil untung lebih dari $12 juta. Yang lebih penting, produk unggulannya, yaitu vaksin AIDS, siap memasuki uji pasar di Afrika dan Asia, yang menjadi pengobatan preventif pertama untuk virus tersebut. Meskipun ujicoba ini masih mungkin gagal, vaksin ini yang paling dekat dengan keberhasilan dibanding yang lainnya. Jika berhasil, vaksin tersebut akan menjadi pencegah penyakit mengerikan ini menyerang anak-anak generasi baru yang akan lahir. Targeted Genetics tidak akan sampai ke titik ini jika mereka menyerah kalah di 2001.
Untuk itu, meski menyerah sering tampak menjadi pilihan menarik di saat sulit, rasa takutlah yang sebenarnya sering menjadi pendorong kita mengambil pilihan yang keliru. Musa bisa melihat lebih jauh dari sekarang ke masa depan; dia melihat bahwa kalau kaum Yahudi berjalan maju, mukjizat akan terjadi, dan betullah hal itu terjadi. Laut terbuka di depan mereka untuk diseberangi. Dia meminta kaum Yahudi untuk mengenali rasa takutnya dan mereka akan dipersenjatai dengan lebih baik untuk mengatasinya. Ini pula yang dilakukan H. Stewart Parker. Seperti kebanyakan pebisnis yang berhasil, menyerah bukanlah pilihan bagi Musa. Bagaimana pun terlihat buruk suatu keadaan hari ini, selalu ada hari cerah esoknya untuk terus berusaha.
Intisari untuk Bisnis: Ada kasus-kasus di mana menyerah adalah hal yang benar. Namun itu sangatlah jarang. Di kala hal itu sepertinya pilihan yang menggiurkan, carilah sebanyak mungkin umpan balik dari orang lain untuk memastikan apakah keputusan Anda memang berdasarkan kenyataan keuangan, ataukah rasa takut yang bicara.
Intisari untuk Pribadi: Kita semua memiliki kecenderungan menuruti kata hati untuk menghancurkan diri—kegagalan kadang terasa seperti kelegaan daripada harus terus berada dalam permainan melelahkan. Lawanlah selalu dorongan ini. Penghancuran diri adalah bentuk lain dari perbudakan. Dan bunuh diri adalah penghancuran diri yang paling kejam.
Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi
Comments
Post a Comment