Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
8. Sharebon
Sharebon adalah buku bacaan yang mengambil latar belakang tempat hiburan dan merupakan salah satu cerita dari ukiyozoshi yang menceritakan orang-orang yang tertarik pada koshokumono (prostitusi). Buku ini berkembang pada tahun 1744-1748 dan berpusat di Edo. Tema pemikiran menggambarkan kemanusiaan dan ketulusan hati. Sharebon mendapat pengaruh dari buku-buku cerita tentang pelacuran yang berasal dari negeri Tiongkok. Sharebon terkenal sebagai bentuk karya sastra setelah diterbitkannya sebuah buku cerita yang berjudul Yushi Hogen (cerita seorang anak yang pandai melacur) karya Inakarojin Tadanojiji. Cara penulisan sharebon tidak berlanjut. Bentuk sastra ini kemudian digantikan oleh novel-novel yang bertema giri (budi) dan ninjo (perasaan manusia).
Pengarang sharebon yang terkenal adalah Santo Kyoden, dengan karyanya yang berjdul Musukobeya (Kamar Anak Laki-Laki). Pada tahun 1781-1789 buku-buku cerita semacam ini mencapai kejayaannya. Namun, pada tahun 1801 sharebon mendapat pengawasan ketat dari pihak pemerintah karena isinya yang semakin rumit, dan bahkan pada akhirnya buku tersebut dilarang beredar di Jepang. Ninjobon (buku bacaan yang mengandung unsur perasaan manusia) dan kokkeibon (buku bacaan yang mengandung unsur kelucuan), keduanya melukiskan kisah percintaan, adalah pengganti sharebon yang dilarang itu. Buku cerita ini merupakan prosa pada zaman Edo, yang isinya merupakan gambaran kehidupan masyarakat Edo pada zaman itu.
Baca: Buku Pengantar Kesusastraan Jepang
Comments
Post a Comment