Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
7. Syair Beraliran Proletar
Bentuk syair aliran ini timbul bersamaan dengan aliran demokrasi, yang berkembang pada zaman pertengahan Taisho. Dalam perkembangannya, syair ini bergaya penulisan puisi bebas berbahasa lisan. Penyair-penyair yang beraliran proletar di antaranya adalah Fukuda Masao, Shiratori Shogo, Momota Soji, dan Tomita Saika. Aliran ini timbul sebagai lawan dari orang-orang yang tergabung dalam kelompok bakat seni syair yang mereka anggap gaya penuturannya sangat ganjil dengan berbagai ekspresi dan penuturan gaya lisan secara bebas. Karya-karyanya yang terkenal antara lain Tsuki ni Hoeru (Meraung Kepada Bulan) dan Aoeneko (Kucing Biru). Di samping itu, penyair lainnya yang juga terkenal adalah Sato Haruo. Ia beraliran tradisional dan menciptakan syair berbentuk puisi bahasa tulisan dan merupakan syair modern yang objektif. Kumpulan syair yang ditulisnya berjudul Junjoshishu (Kumpulan syair Pengorbanan).
Baca: Buku Pengantar Kesusastraan Jepang
Comments
Post a Comment