Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /ŋ/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itəm/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itɔm/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Tak Ada Yang Dapat Menghalangi Niat

Tak Ada Yang Dapat Menghalangi Niat


                                                      Bab 2
                               Tak Ada Yang Dapat Menghalangi Niat

               Menggunakan Kekuatan Niat untuk Sukses dalam Bisnis



Tak ada yang bisa menghalangi niat seseorang.
               —KEKUATAN BATIN (THE MYSTICS)


Motivasi bukan hanya aset yang berguna untuk sukses, melainkan sebuah prasyarat. Tanpa motivasi kegagalan sudah dipastikan. Bagaimana cara orang memotivasi diri untuk sukses? Umumnya saran yang diberikan seputar hal klise seperti "kerja keras pangkal keberhasilan," "membanting tulang, memeras keringat." Saat pil saran berisi kata-kata mutiara, kita semua juga bisa mengeluarkan contoh-contoh dari kehidupan kita sendiri, yang mana jarang berhasil. Jika Anda membangun usaha sendiri, Anda pasti tahu bahwa untuk sukses Anda harus menjadi self starter. Untuk hal ini, kebulatan tekad dan daya tahan tidaklah cukup. Ada lagi yang diperlukan untuk menggapai tujuan—dan itu adalah hasrat.

Hal itu tidaklah sulit ditemukan: sudah ada di dalam diri Anda. Para Kabbalis (pengikut aliran kebatinan Yahudi, Kabbalah—red) menuliskan sesuatu yang mereka sebut sebagai "pnimiyut ha-ratzon," yang artinya kurang lebih "inner will" atau "jati diri". Hal ini tidak terlihat dari luar tapi terbungkus oleh yang disebut "chitzonit ha-ratzon," atau "outer will" yang sering membungkus jati diri.

Saat Anda menemukan inner will, Anda bisa melaksanakan "kerja keras pangkal keberhasilan" atau "membanting tulang, memeras keringat," dan mengikuti saran-saran indah lainnya untuk bekerja keras, yang pernah Anda dengar sebelumnya. Semangat, motivasi, dan kesuksesan akan selanjutnya mengikuti.

Ikuti saja jati diri Anda. Sederhana bukan? Ya, mungkin memang tidak sesederhana itu. Menemukan jati diri pun membutuhkan kerja keras. Namun hal itu dalam genggaman Anda, dalam genggaman setiap orang.

Hal ini mungkin bagai saran yang tidak wajar bagi kebanyakan orang. Kita dididik untuk mendapatkan pekerjaan dan berjuang di jalan itu. Sayangnya hal ini sering berakibat krisis paruh baya pada saatnya nanti, dan menemukan hidup yang hampa. Belum punya mobil, atau speedboat, atau rumah mewah, akan menjadi pengisi kehampaan itu jikalau jati diri tidak sejalan dengan pilihan karier kita.

Filosofi di dalam Taurat memberikan jalan bagi seseorang untuk mencari jati diri masing-masing. Saat Anda menemukannya, hal itu akan menjadi mata air motivasi dan semangat yang tak habis-habisnya untuk apapun yang Anda ingin capai baik dalam bisnis maupun dalam kehidupan pribadi. Untuk menemukan inner will dan hasrat yang akan membawa Anda menuju sukses, Anda mulai dari asal muasal.


Baca: Buku Sukses Bisnis Cara Yahudi

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara